[03]. LUMINESCENCE

22.3K 798 5
                                    

Happy reading!!

***

New York City (NYC), United States Of America (USA).

***

Teriknya sinar matahari yang melewati celah-celah gorden tidak membuat seorang gadis cantik yang sedang terbaring diatas ranjang rumah sakit terusik.

Wajah cantik bak dewi yunani kuno dengan hidung mancungnya, bibir tipis berbentuk love, alis tebal dengan bulu mata lentik yang menjuntai mengenai pipi tirusnya, kulit bersih seputih susu, serta rambut hitam berkilau yang terlihat sangat halus jika disentuh membuat gadis itu terlihat seperti putri tidur dari dunia dongeng.

Ruangan bernuansa putih dengan beberapa fasilitas mewah, menjadikan ruangan tersebut tidak terlihat seperti rumah sakit pada umumnya. Beberapa buket bunga yang diletakkan diatas nakas ditambah hembusan angin yang melewati ventilasi jendela, membuat ruangan tersebut terasa lebih harum dan sejuk.

Ceklek

Terlihat pintu ruangan tersebut terbuka, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik dengan sebuket bunga yang digenggam ditangan kanannya itu memasuki ruangan tersebut. Di belakangnya terdapat seorang suster yang membawa beberapa jenis makanan.

Dengan senyum yang selalu terpampang diwajahnya wanita itu berjalan kearah nakas, membuang sebagian bunga yang sudah layu kedalam tempat sampah lalu digantikan dengan sebuket bunga yang berada digenggaman nya.

"Thank you." Ucap wanita itu saat melihat suster tersebut telah selesai menyiapkan beberapa makanan.

"You're welcome Mrs." Balasnya, lalu setelahnya melangkah pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Wanita itu tersenyum hangat melihat kearah gadis cantik yang sedang tertidur itu sama sekali tidak terusik akan kedatangan dirinya. Wanita itu lalu membuka gorden, membuat bangunan kota New York yang menawan menjulang tinggi itu terlihat jelas. Setelahnya wanita itu berjalan kearah ranjang, lalu duduk dikursi yang ada disamping ranjang.

Wanita tersebut mengelus lengan putih serta halus gadis itu, "sayang hei, wake up."

"Ungh..." Gadis itu hanya melenguh, sama sekali tidak ada niatan untuk membuka matanya.

"Makan dulu sayang, dari malam kamu belum makan." Ucapnya lembut.

"No Mom. Five minutes again please."

Wanita itu menghela nafas, lelah sebenarnya harus menghadapi tingkah putrinya ini yang selalu menolak untuk makan.

"Makan sekarang Cesha! Atau Mommy ngga akan biarin kamu pulang!" Ucap wanita itu tegas, lalu menarik selimut yang menutupi tubuh gadis itu dan mencoba menarik tubuh putrinya untuk duduk.

Gadis yang dipanggil Cesha itu kini terduduk dengan mata yang masih terasa berat, sedikit heran dengan Mommy nya itu yang berbicara tegas dengan dirinya. Sebelumnya memang sangat jarang Mommy nya berkata tegas saat bersama dengannya.

Cesha lantas menunduk membuat helaian rambut menutupi wajahnya, "Sorry Mom."

"It's okay, Mommy hanya khawatir." Ujar Cinthya, Mommy Chesa, dengan tangan yang mengusap rambut halus putrinya.

Cesha mengangkat kepalanya, mentap Cinthya yang kini tengah tersenyum manis kearahnya. "Sorry Mom, Cesha nyusahin Mommy."

"No!! Kenapa kamu bilang begitu sayang. Kamu ngga pernah nyusahin Mommy, princess nya Mommy ngga boleh ngomong gitu lagi oke!"

LUMINESCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang