[02]. LUMINESCENCE

26.7K 871 12
                                    


Happy reading!!

***

Zevesh, Edgard, serta Fabio kini tengah berkumpul di kantin sekolah, sedangkan Rico masih bertugas mengenai rapat OSIS. Jangan salah walaupun Rico dikelilingi sahabat-sahabat yang sering melanggar aturan serta sering memprovokasi dirinya ia sama sekali tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagi ketua OSIS EHS (Einstein High School).

EHS (Einstein High School), sekolah elit yang berada di tengah-tengah kota itu berisi ratusan siswa-siswi yang berasal dari keluarga konglomerat. Tidak ada satupun siswa-siswi EHS yang kekayaannya biasa-biasa saja, sebab EHS memang tidak membuka jalur beasiswa. Dengan biaya sekolah yang cukup fantastis, tentu banyak orang tua yang berpikir ulang untuk mendaftarkan anak-anak mereka di EHS.

Tentunya dengan biaya EHS yang cukup fantastis ini pastinya dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas mewah, seperti kantin gratis. Contohnya, siswa-siswi EHS dapat sesuka hati memilih apa saja menu yang diinginkan. EHS juga mempunyai lapangan golf yang terbilang luas, kolam renang berskala internasional, perpustakaan luas, lift disetiap gedung, modern dance room, lapangan basket dilengkapi tribun yang sangat luas, tempat gym, dan masih banyak fasilitas-fasilitas lainnya.

EHS selain dikenal dengan banyak siswa-siswi nya yang berprestasi, juga dikenal dengan sekelompok anak geng motor yang bernama The Read Dragon (TRD) atau yang biasa disebut naga merah. TRD yang dipimpin oleh Zevesh itu sangat ditakuti oleh geng lainnya, sebab TRD memang dikenal dengan kekejamannya dalam melenyapkan lawan-lawan mereka. Satu yang tidak akan pernah menyerah dengan TRD, siapa lagi jika bukan Eagles Eye Knights (EEK) kelompok geng motor yang berasal dari Graham Bell High School ini entah kenapa selalu mencari gara-gara dengan TRD.

Bicara mengenai EHS tentu tidak lupa dengan para dewi-dewi yang menempatinya. EHS bukan hanya diisi oleh siswa yang kadar ketampanannya bisa menyerupai dewa yunani, para siswi EHS juga tak kalah cantiknya dengan dewi yunani bahkan fashion mereka saja tidak ada yang gagal. Harus dicatat, siswa-siswi EHS tidak ada satupun yang burik bahkan satu jerawat diwajah merekapun tidak ada.

Contoh kecantikan siswi EHS ya seperti princess TRD, siapa lagi jika bukan Leona serta Nes yang saat ini terlihat sedang menghampiri Zevesh, Edgard serta Fabio yang tengah duduk di pojok kantin.

Fabio yang terlebih dulu melihat Leona serta Nes lantas langsung berdiri.

"WOI LEONA, NES, SINI WOY!!" Teriak Fabio mengundang perhatian siswa-siswi di kantin.

"Bukan temen gue sumpah." Ucap Nes menahan malu setengah mati.

Leona yang kini sudah berdiri didekat Fabio serta Nes yang berada disampingnya memandang Fabio tajam, "Gue bogem lo bi, kalo sekali lagi teriak-teriak."

"Wihh, santai neng garang amat!" Fabio ketar-ketir, sungguh walaupun Leona itu perempuan tapi bogeman nya bukan main. Pernah dulu sewaktu kecil ia menjahili Leona dan berakhir terkena bogeman dari gadis itu hingga pingsan.

"Benci banget gue sama lo Kak Bi!!" Leona memutar dua bola matanya, menarik kursi disamping Edgard lalu duduk dengan tidak santainya. Diikuti Nes yang juga duduk disamping Fabio.

"Nes mending lo jangan duduk samping Fabio takut kena rabies."

Fabio mendelik lalu menatap Edgard cengo, "Anjir, lo punya dendam apa sama gue. Perasaan gue ngga pernah ngata-ngatain lo Gar!"

"Cih, bilang aja lo cemburu Nes duduk samping Kak Bio, bilang aja apa susahnya sih Kak!" Leona berdecih, matanya memicing menatap Edgard.

"Beb! Kok kamu bilang gitu. Kamu kan tau aku cinta sama kamu."

LUMINESCENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang