Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟏. 𝐓𝐎𝐌 𝐀𝐍𝐃 𝐉𝐄𝐑𝐑𝐘
𝟎𝟎:𝟏𝟐 ○━━───── 𝟎𝟑:𝟒𝟓 ⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻
Alur cerita 𝙃𝙖𝙣 𝙂𝙮𝙪𝙧𝙞 tidak sedramatis apalagi seromantis cerita novel yang dijual bebas di gerai media baca. Seperti halnya menjalin persahabatan sejak kecil, terjebak 𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘻𝘰𝘯𝘦, atau bahkan jatuh cinta pada anak tetangga layak karakter utama dalam sebuah drama romansa. Itu terlalu mengada-ada. Ibarat kata, menikahi Huang Renjun, kemudian langsung melakukan malam pertama.
Mustahil!
Lagi pula, malas gila Gyuri harus sampai terlibat cinta satu lokasi dengan anak tetangga. Selain membuat malu (karena lambat laun orang sekitar akan tahu), tidak ‘𝘌𝘱𝘪𝘤’ rasanya menjalin hubungan dengan seseorang yang jelas-jelas sudah khatam seluk-beluknya sejak dulu.
Terlebih, anak tetangga yang dimaksud itu adalah 𝙆𝙞𝙢 𝙂𝙮𝙪𝙫𝙞𝙣. Spesies manusia paling menyebalkan sejagat raya dengan hobi yang sangat-sangat tidak berguna, mencari gara-gara dengannya. Perlu di camkan! Moto hidup Gyuvin itu, sehari tidak usil, maka tidak afdol.
Jika bukan karena rumah yang tempati bersama kedua orang tuanya adalah rumah warisan keluarga, tidak sudi Gyuri harus tinggal dan hidup bertetangga dengan Gyuvin hingga menginjak usia remaja. Sudah pecicilan, belingsatan, banyak tingkah, tukang pamer, songong, usil. Semua diborong oleh dia.
Demi kancutnya Neptunus, Gyuri muak melihat pemandangan polusi itu lagi-itu lagi. Tidak ada referensi yang bisa menyejukan mata dan hati selain wajah songong milik Gyuvin setiap pagi.
Tidak di rumah, tidak di sekolah, Gyuvin hobi sekali mencari gara-gara, hingga mulut Gyuri bosan mengucap kalimat sumpah serapah setiap kali Gyuvin membuat ulah. Pasti ada saja tingkah ajaib Gyuvin yang membuat geleng-geleng kepala, lalu mengelus dada. Menahan emosi jiwa raga.
Seperti halnya siang ini, niat hati setelah pelajaran Biologi usai, Gyurai berencana pergi ke toilet terlebih dahulu—sebelum bergabung bersama teman-temannya yang sudah duluan ngacir ke kantin, guna meredam huru-hara perut yang terus berdemo minta diisi—untuk mencuci wajah serta mengganti pembalut yang sepertinya sudah hampir penuh.
Selain menjadi biang penyakit, jika tidak cepat-cepat diganti, Gyuri khawatir daya serap pembalut yang ia pakai melampaui batas maksimum lalu tembus. Membuat rok ternodai oleh darah menstruasi.
Tentu, itu adalah sebuah momok paling mengerikan bagi gadis remaja seusianya. Terlebih, jika hal itu sampai diketahui oleh orang banyak. Pasti akan sangat memalukan. Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan terjadi, Gyuri berinisiatif untuk mengganti sebelum mencapai batas maksi.
Namun, baru saja Gyuri berniat bangkit dari kursi, tidak sengaja ekor mata menangkap basah Gyuvin yang baru saja berlari ngibrit sembari membawa kabur satu sepatu miliknya dari rak kayu-- tempat biasa anak-anak menyimpan barang saat praktikum biologi berlangsung.
