Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟐:𝟏𝟏 ━━❍───── 𝟒:𝟐𝟑 ⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻
Di jam-jam krusial ini, 𝙍𝙚𝙨𝙨𝙮𝙖 𝘿𝙞𝙣𝙖𝙧𝙖 tergesa bubuhkan bedak pada muka. Tidak peduli hasilnya akan merata atau tidak, setidaknya sudah ada usaha.
Sial! Gara-gara terlalu asyik menonton drama, Ressya bangun kesiangan. Bayangkan, jam enam lebih dua puluh pagi dia baru membuka kelopak mata dengan penampilan berantakan. Sedang, hari ini Senin.
Camkan! Senin!
Yang mana, ketingalan upacara adalah momok paling mengerikan bagi setiap murid SMA, seperti halnya Ressya.
Selesai berdandan ala kadarnya, dahi Ressya mengernyit, menatap pantulan wajah di cermin. Afeksi yang tidak pernah dia harapkan untuk netral lihat.
Jumlah jerawatnya semakin hari, semakin bertambah saja. Kini, area pipi serta dagu sepenuhnya diakuisisi oleh cairan merah bernanah.
Ressya hanya mampu mengesah lelah. “Kapan kalian pergi, sih?!” Seraya menekan jerawat baru dengan raut wajah pasrah, tetapi juga marah.
Muak, Ressya segera berpaling dari cermin. Mengambil sepatu kets hitam yang teronggok di rak kamar. Bayangan wajah penuh jerawat terpeta jelas dalam kepala, menimbulkan rasa kurang percaya diri pada batin Ressya.
Sampai kapan benjolan itu akan terus bersarang di wajahnya?
Tidak bosan?
Ressya sih bosan bukan main. Bertahun-tahun ditumpangi mereka yang jika sudah singgah, susah untuk enyah.
Menyebalkan!
“Aku adalah si gendut penuh jerawat.” Seraya ikat tali terakhir, Ressya bangkit. Air muka hawa Aries nampak resah, kontras dengan cuaca pagi ini yang begitu cerah.
Sejak kelas enam SD, Ressya sudah dihadapkan dengan problema wajah berjerawat. Buatnya sering kali dikucilkan oleh sebagian orang sebab merasa terganggu atau jijik.
Julukan ‘cewek gendut berjerawat’ begitu melekat. Membuat Ressya kehilangan semua kepercayaan diri. Menyisakan rasa minder yang menguasai.
Sekali saja, Ressya ingin merasakan wajah mulus seperti remaja kebanyakan. Keinginan Ressya tidak muluk-muluk, dia hanya ingin menghilangkan si bentol merah bernanah hingga punah.
