Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝟐:𝟏𝟏 ━━❍───── 𝟒:𝟐𝟑 ⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻
“Ini isinya kenapa bisa segini? Darimana?!” Taruna yang miliki asma lengkap 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙂𝙪𝙣𝙬𝙤𝙤𝙠 itu menatap 𝙆𝙞𝙢 𝙂𝙖𝙪𝙧𝙞 tajam. Sedang, oknum yang menjadi objek sasaran hanya bisa cengengesan.
Jujur, Gauri masih belum cukup nalar untuk paham cara kerja serta konsep soal Matematika yang Gunwook berikan beberapa waktu lalu itu seperti apa.
Karena bukan rahasia umum, deret rumus mengakar dalam Matematika adalah musuh bebuyutan hampir semua anak SMA. Tak luput dirinya.
Menggaruk poni gunakan ujung pena seraya bersuara, “Soalnya susah Kak, aku mana bisa.” Tudukkan kepala ‘sok’ lesu dengan wajah yang di-𝘴𝘦𝘵𝘵𝘪𝘯𝘨 sedemikian rupa, berharap lelaki di hadapan bisa luluh lalu hentikan kegiatan belajar malam ini untuk disambung kembali esok hari.
Sungguh, otak Gauri yang hanya sebesar biji kemiri tidak sampai jika harus dipergunakan untuk menghitung aljabar dan algoritma terus-menerus.
Jika menghitung hari-hari bahagia bersama Park Gunwook sih, Gauri bisa tanpa perlu diminta. Malah, terlampau pandai jika seandainya hal itu masuk ke dalam sesi ajar.
Satu bocoran, alasan Gauri kekeuh ingin ikuti les privat Matematika. Padahal teknisnya dia lemot 𝘱𝘭𝘶𝘴 payah dalam pelajaran sarat akan asah logika tersebut karena tutornya adalah Gunwook-- adam yang sandang status sebagai salah satu alumni tempatnya menimba ilmu, pula pernah memegang takhta Casanova legendaris pada masanya.
Agak lebai, tetapi faktanya memang demikian. Gunwook begitu digandrungi oleh banyak kalangan, tidak hanya dari satu angkatan. Hampir semua generasi mengetahui namanya.
Menakjubkan, bukan?
Lebih-lebih, Gunwook itu teman kuliah lintas jurusan 𝙆𝙞𝙢 𝙂𝙮𝙪𝙫𝙞𝙣—saudara laki-laki Gauri, terpaut usia tiga tahun lebih tua.
Jadi, secara teknis Gauri sering bertemu dengan Gunwook setiap kali lelaki kesayangan bulan satu itu datang bertandang ke rumah, sekedar bertanding game online bersama Gyuvin.
Secara harfiah, Gauri tidak mengetahui secara pasti, atau kapan tepatnya diri ini mulai menyukai segala sesuatu yang berhubung dengan pemuda Park tersebut. Semua terjadi begitu saja tanpa Gauri sadari.
Tahu-tahu Gauri sering kedapatan 𝘴𝘵𝘢𝘭𝘬𝘪𝘯𝘨 akun sosial media milik Gunwook yang monoton (hanya berisi postingan alam serta gambar abstrak) atau melirik diam-diam ketika memiliki kesempatan.
Apa mungkin, sejak Gunwook sering main ke rumah? Atau, sejak kejadian satu tahun lalu di mana Gunwook melindungi Jiah yang nyaris terkena lemparan batu para demonstran, yang tengah berunjuk rasa di jalan raya untuk menurunkan harga minyak goreng serta 𝘴𝘬𝘪𝘯𝘤𝘢𝘳𝘦?