𝐌 𝐄 𝐋 𝐋 𝐈 𝐅 𝐋 𝐎 𝐔 𝐒
𝟎𝟎:𝟏𝟐 ○━━───── 𝟎𝟑:𝟒𝟓
⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻Dalam sayup angin bersarayu syahdu, terdengar sepenggal nada layak lantun syair musim gugur menguar saur pada tiap pelosok malam redam tanpa pelita. Membisikkan sebuah mantra bunga mimpi yang silih berganti, pada tiap detik jarum jam bernotasi.
Harmonisasi melodi terdengar penuh dengan emosi; buat 𝙉𝙖 𝙃𝙖𝙞𝙨𝙝𝙖 larut dalam tiap nada yang berorientasi menjadi sepenggal orkestrasi seremoni. Begitu indah, Haisha menyukainya. Sungguh. Nada yang penuh dengan rasa, seolah-seolah menggoda masuk ke dalam buai suasana yang tercipta.
Dapat Haisha lihat jelas, bagaimana jari-jari kokoh memelesat, menari-nari dengan cepat di atas tuts piano berwarna hitam dan putih, bagai metafora kehidupan yang tak luput dari dua warna itu sebagai bentuk perumpamaan. 𝙇𝙚𝙚 𝙃𝙪𝙞 yang memainkan, pula yang mengendalikan setiap nada dan ketukan.
Begitu cepat, hingga Haisha nyaris tak dapat mengedipkan kelopak mata, dengan keadaan mulut yang sedikit terbuka. Ia menatap kagum penuh lena. 𝘉𝘦𝘦𝘵𝘩𝘰𝘷𝘦𝘯 𝘚𝘺𝘱𝘮𝘱𝘩𝘰𝘯𝘺 𝘕𝘰.5 𝘪𝘯 𝘊-𝘮𝘪𝘯𝘰𝘳, 𝘖𝘱.67, Hui memainkannya penuh meraki, menjiwai tiap-tiap alunan melodi dengan sepenuh hati.
Sekilas informasi (meski teknisnya warita yang dimuat bersifat ambivalensi alias penting tidak penting, tetapi ya sudahlah. Biar Haisha lanjut bernarasi), 𝘛𝘩𝘦 𝘍𝘪𝘧𝘵𝘩 𝘚𝘺𝘮𝘱𝘩𝘰𝘯𝘺 menjadi salah satu lagu 𝙇𝙪𝙙𝙬𝙞𝙜 𝙑𝙖𝙣 𝘽𝙚𝙚𝙩𝙝𝙤𝙫𝙚𝙣—seorang komponis klasik berkebangsaan Jerman—diantara semua karya yang berhasil ia cipta yang paling terkemuka.
Di mata dunia, Beethoven dipandang sebagai komponis termansyur pula merupakan tokoh yang paling berpengaruh besar, atas kontribusinya dalam masa peralihan antara era 𝘒𝘭𝘢𝘴𝘪𝘬 ke era 𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 di daratan Eropa.
Menurut catatan sejarah, The Fifth Symphony dijuluki sebagai lagu ‘𝘚𝘪𝘮𝘧𝘰𝘯𝘪 𝘛𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳’. Dan hal itu bukan rahasia umum lagi. Utama, bagi para maniak serta penggila segala jenis gubah nada. Nama Beethoven serta semua karya-karya ikoniknya pasti tidak akan asing di telinga mereka.
Pada suatu sore yang mendung, Haisha pernah mendengar sepenggal cerita menarik dari Mama. Prihal asal-usul simfoni kelima yang diinterprestasikan sebagai manifestasi kekalahan dan kemenangan dalam satu rangkuman.
Tentang perjuangan merubah nasib untuk bebas dari kesengsaraan. Perjalanan melalui jejak kegelapan malam menuju cahaya bermakna, menempuh kesulitan serta penderitaan dalam merambah bilah-bilah bahagia. Harfiahnya, inti makna yang terkandung prihal gerilya menuju suka cita.
Dulu sekali, Mama begitu mencintai piano dan setiap ornamental yang terkandung didalamnya. Kendati, setelah dia menghadap Sang Pencipta beberapa tahun silam, piano di rumah tak lagi mengeluarkan suara. Sebab, sang empunya tak lagi dapat bercengkrama dengan irama.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐓𝐀𝐖𝐀𝐂𝐀𝐍𝐀 𝐑𝐀𝐒𝐀 (𝘉𝘰𝘺𝘴 𝘗𝘭𝘢𝘯𝘦𝘵 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦)
Fanfiction❛❛𝘉𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘸𝘢𝘥𝘢𝘩. 𝘉𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘢. 𝘛𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘸𝘢𝘤𝘢 �...