Ricky Shen - Zeroseland

58 31 6
                                    

𝐙 𝐄 𝐑 𝐎 𝐒 𝐄 𝐋 𝐀 𝐍 𝐃

𝐙 𝐄 𝐑 𝐎 𝐒 𝐄 𝐋 𝐀 𝐍 𝐃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟒. 𝐊𝐄𝐈𝐍𝐆𝐈𝐍𝐀𝐍 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐒𝐈𝐇 𝐓𝐄𝐑𝐒𝐈𝐒𝐀 (𝐄𝐍𝐃)

𝟐:𝟏𝟏 ━━❍───── 𝟒:𝟐𝟑
⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻


𝘛𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪, 𝘡𝘦𝘳𝘰𝘴𝘦𝘭𝘢𝘯𝘥 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘮𝘢.

Gema suara itu sayup-sayup kembali terdengar, sapa perinci telinga dengan rambatan samar. Perlahan, Ricky membuka matanya yang terasa begitu berat, pening turut menghujam. Lidah kelu, seluruh tubuh seperti di pasung pada apitan kayu. Sedikit pun, Ricky tak mampu menggerakkan tubuh.

'𝘋𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘯𝘪?' Pemuda itu membatin saru.

Langit-langit berwarna putih susu, bukan pelafon di ruang tunggu yang dominan kelabu. Selang-selang medis serta aroma obat yang menyeruak menyadarkan Ricky akan satu hal, dia berada di rumah sakit bukan di ruang tunggu.

"Ya, Tuhan! Akhirnya kau sadar juga Ricky, kau bisa mendengar suaraku, kan?" Ricky ingin menjawab iya, tetapi mulutnya seperti dikunci sesuatu. Berat untuk berucap. Hanya angguk kepala yang menjadi jawabnya. "Gunwook! Cepat panggilkan dokter! Ricky sudah sadar!" 𝙎𝙪𝙣𝙜 𝙃𝙖𝙣𝙗𝙞𝙣 berkata dengan nada haru bercampur lega.

"Sudah sadar?" Di posisinya, Ricky bergumam bingung. Refleks pegang kening yang terasa begitu pening. Dia sudah seperti orang linglung sekarang.

"Ricky, kau mengenali aku, 'kan? Aku Sung Hanbin, temanmu. Berkedip lah dua kali jika kau mengenaliku." Pria itu terlihat semakin lega setelah Ricky mengedipkan mata sebagaimana instruksinya.

Ricky sendiri masih belum mengerti dengan keadaannya saat ini, bahkan setelah semua member serta manager mengerumuni, dia tak kunjung memahami situasi, mengapa dia bisa sampai terbaring kaku di atas ranjang rumah sakit.

Seolah memiliki ilmu telepati, 𝙆𝙞𝙢 𝙂𝙮𝙪𝙫𝙞𝙣 memberi klarifikasi atas berbagai pertanyaan acak yang terus hilirisasi, memenuhi benak sampai rasanya begitu sesak. "Ricky, kau koma selama sebulan penuh. Kau tahu? Kau sudah menakuti kami semua. Dokter mengatakan kau tak sadarkan diri karena mengonsumsi minuman bersianida. Beruntung, ketika kami bawa ke rumah sakit, nyawamu masih tertolong. Ku kira, kau akan meninggalkan kami semua. Bodohnya, aku mengira saat kau memejamkan mata lalu kejang-kejang tidak karuan karena iseng semata. Kau hobi mempermainkan ku, makanya aku sempat tidak percaya. Ternyata, kau keracunan sianida." Gyuvin menunduk, penuh sesal. Kebodohan yang nyaris buat nyawa seseorang meregang.

Koma satu bulan?

Keracunan?

Zeroseland?

Rossie?

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐖𝐀𝐂𝐀𝐍𝐀 𝐑𝐀𝐒𝐀 (𝘉𝘰𝘺𝘴 𝘗𝘭𝘢𝘯𝘦𝘵 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang