𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐢, 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡-𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 𝐩𝐢𝐤𝐢𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐰𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐬𝐚𝐧𝐚. 𝐒𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚, 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐬𝐜𝐞𝐧𝐞 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐬𝐭𝐢 𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐨𝐭𝐚𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐦𝐨𝐝𝐞 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐟🌚
𝐀 𝐓 𝐓 𝐄 𝐍 𝐓 𝐈 𝐎 𝐍
𝟐:𝟏𝟏 ━━❍───── 𝟒:𝟐𝟑
⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻Andai, dunia ini seimflusif manifestasi novel bergambar atau ragam komik yang dijual di gerai komersial, mungkin sepasang tanduk panjang akan menyembul keluar dari kepala 𝙃𝙤𝙣𝙜 𝙅𝙚𝙣𝙖, tak lupa kepulan asap membumbung tinggi keluar dari hidung dan telinga.
Suara makian tercekat pada ujung ternggorokan, berdesak-desakan, tak kuasa ingin segera di lampiaskan. Pada dasarnya, lahir dengan sumbu pendek buat Jena tidak kenal apa itu kata sabar. Namun, pada kesempatan kali ini, dia harus kesampingkan temperamen buruk agar tidak rusak reputasi.
Demikian, bagaimana keluh-kesah dara kesayangan bulan lima yang tiada mampu tersuara. Sekadar bisa loloskan dengkus kasar dengan tangan berulang kali sugar poni, frustrasi.
“Denger ya, tugas kamu itu cuman belajar dan menghafal. Di dunia ini, tidak ada yang namanya orang bodoh, tapi individual itu sendiri yang malas buat keluar dari zona nyaman. Jadi, kalo mau pinter, kamu harus belajar.” Pasang senyum paksa, mati-matian tahan amarah agar tidak membuncah.
Mau bagaimana pun juga, Jena tidak bisa membentak apalagi memarahi anak orang seperti keinginan lubuk terdalam. Jena harus atur otoritas kontrol emosi. Jangan sampai kelepasan jika tidak ingin kehilangan pekerjaan yang susah payah didapatkan.
Anak lelaki di hadapan hanya sekadar berdecih, kentara meremehkan. Sedari tadi, dia hanya sibuk berkutat dengan ponsel di tangan tanpa sudi memperhatikan.
Cukup lelah bila harus menjadi guru les-nya, apalagi untuk Jena yang pada dasarnya miliki kesabaran setipis tissue di rendam. Ini benar-benar seperti ajang uji adrenalin dengan tantangan tahan kekesalan dengan senyuman.
𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙅𝙞𝙝𝙤𝙤 namanya, siswa SMA kelas akhir yang bebal luar biasa. Pantas, dalam sebulan lebih-kurang lima kali bergonta-ganti guru privat. Dan, tidak ada satu pun yang bertahan.
Andai lebih pentingkan ego, mungkin Jena juga akan pilih opsi sama. Berikan surat pengunduran diri pada kedua orang tua Jihoo. Ironisnya, Jena tidak bisa lakukan hal tersebut. Sebab, dia sedang membutuhkan uang tambahan untuk biaya kuliah serta bayar sisa tunggakan kost.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐓𝐀𝐖𝐀𝐂𝐀𝐍𝐀 𝐑𝐀𝐒𝐀 (𝘉𝘰𝘺𝘴 𝘗𝘭𝘢𝘯𝘦𝘵 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦)
Fanfiction❛❛𝘉𝘦𝘳𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘮𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘸𝘢𝘥𝘢𝘩. 𝘉𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘢. 𝘛𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘸𝘢𝘤𝘢 �...