Park Hanbin - If You

224 61 4
                                    


𝐈 𝐅   𝐘 𝐎 𝐔

𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝟎𝟏. 𝐒𝐄𝐒𝐔𝐀𝐓𝐔

𝟎:𝟏𝟐 ━━❍───── 𝟑:𝟒𝟓
⇆ㅤㅤ◁ㅤ❚❚ㅤ▷ㅤㅤ↻


“Minggu depan, 𝙇𝙚𝙚 𝙅𝙚𝙤𝙣𝙜𝙝𝙮𝙪𝙣 akan bertunangan dengan 𝙎𝙝𝙞𝙣 𝙃𝙖𝙣𝙖.”

Perasaan macam apa ini?

Mengapa lidah 𝙆𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙞𝙮𝙖𝙣 mendadak kelu? Saliva beku pula bibir tak luput ikut mengkaku.

Apakah akan terlihat canggung kalau-kalau Hiyan tersenyum sekarang? Sebab, hampir separuh waktu tergerus oleh lamunan angan buntu-- tak menentu.

Pria di hadapan tidak akan berpikiran macam-macam ‘kan atas reaksinya kini?

“Hiyan, apakah kau mendengarku?” 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙃𝙖𝙣𝙗𝙞𝙣, taruna kesayangan bulan tiga kerutkan dahi. Bertanya-tanya. Tentu, lawan bicara tetiba diam tak keluarkan suara, patut buat Hanbin simpan penasaran akan alasan.

Si empu nama segera putar badan. Kemudian, lukis garis simetris tipis (terkesan di paksa) ke arah Hanbin yang masih setia tunggu jawab di meja makan.

Seraya bawakan satu mangkuk sup Kimchi dari dapur, Hiyan menyahut, “Tentu. Wah, bukankah itu kabar baik?” ucapnya, kentara diterpa lara tak kasat mata. Ada gurat distopia pada retina. Entah Hanbin sadari atau tidak, hadirnya. Yang jelas, pemuda itu hanya anggukkan kepala tanpa kata.

Segera, dudukan diri berhadap-hadapan dengan Hanbin—sang kekasih hati. Pagi ini, entah dapat ilham dari mana Hanbin inisiatif ajak Hiyan sarapan bersama.

Tidak biasanya. Tumben. Hiyan khatam, Hanbin tipikal orang tak terlalu suka berbagi cerita apalagi masa di meja. Dia terbiasa ganjal perut sendiri, tanpa ada yang temani.

Kebetulan sekali, kemarin sore Ibu Hiyan datang berkunjung dari Gimpo sekadar bekali beberapa kotak lauk-pauk lengkap dengan buah segar.

Ketimbang makan di luar, Hiyan tawarkan Hanbin untuk sarapan di Apartemen sederhananya. Itu jauh lebih higenis serta ekonomis. Tekan biaya pengeluaran sekaligus.

“Karena itu, malam ini aku sudah mengajak Jeonghyun untuk bertemu. Kau bisa ikut, ‘kan, Yan?” Ada gurat sabit pada bibir. Hanbin sesap cappucino yang ternyata sudah tinggalkan bekas kulacino pada permukaannya. Sudah agak dingin, kendati intisari rasa tak berubah barang sedikit. Masih sama. Manis bercampur sedikit pahit.

Jemari yang semula menyendok nasi, tiba-tiba berhenti. Entah alasan apa. Semua terjadi begitu saja. Hiyan alih pandang pada presensi Hanbin yang tunggu respon sebagai persetujuan.

Bahkan, gelas kopi empunya sang lelaki ikut tergantung di udara, terjeda sebab nanti jawabnya. Sementara, Hiyan saksikan wajah teduh itu (hanya sepersekian sekon) merasa ada sesuatu tak beres di dalam sana. Seolah, area bagian dada tersentil tanpa tahu-menahu alasannya-- brutal.

Hindari kesalahan pahaman muncul atas malafungsi anatomi. Hiyan tersenyum sumir. “Ah, aku baru ingat. Belum ambil Tangsuyuk di belakang. Tunggu sebentar, yah.” Kalimat itu meluncur tanpa terpikir. Berusaha cari-cari alasan, hindari topik yang buat perasaan tak karuan.

Setelahnya, Hiyan benaran undurkan diri, pergi tinggalkan Hanbin seorang diri ke tempat yang sekiranya, tak bisa indera si pemuda jangkau sekadar liat kondisinya kini.

Sadar atau tidak, jemari bertaut tak beraturan dengan kedua mata perlahan buram. Ada sesuatu yang tiada bisa Hiyan deskripsi lewat narasi. Semacam anomali tak bernama, ikat rasa dengan cambuk berduri.

Aneh. Kenapa Hiyan ingin menangis sekarang? Mata tak kuasa tahan lebih lama eksistensi tirta. Meluruh, basahi pipi tanpa paham untuk apa tumpah.

Bukan ‘kah, semua sudah selesai?

Pada akhirnya, Hanbi-lah yang jadi tambatan hatinya.

Lantas, mengapa Hiyan mendadak gelisah, meresah?

Memang, Jeonghyun siapanya?

Bukan kah, dia hanya sekadar bagian bongkahan 𝘱𝘶𝘻𝘻𝘭𝘦 tiada miliki arti lagi dalam hidupnya saja?

“Sadarlah Hiyan! Kamu sedang melakukan apa sekarang?” Punggung bersandar pada tepi dinding. Tangan bergerak ribut usap air mata.

Apa-apaan dirinya ini!

𝐁 𝐄 𝐑 𝐒 𝐀 𝐌 𝐁 𝐔 𝐍 𝐆

𝙆𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙞𝙮𝙖𝙣 (𝙔𝙤𝙪𝙧 𝙉𝙖𝙢𝙚)

𝙆𝙖𝙣𝙜 𝙃𝙞𝙮𝙖𝙣 (𝙔𝙤𝙪𝙧 𝙉𝙖𝙢𝙚)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙋𝙖𝙧𝙠 𝙃𝙖𝙣𝙗𝙞𝙣

𝙇𝙚𝙚 𝙅𝙤𝙣𝙜𝙝𝙮𝙪𝙣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙇𝙚𝙚 𝙅𝙤𝙣𝙜𝙝𝙮𝙪𝙣

𝙇𝙚𝙚 𝙅𝙤𝙣𝙜𝙝𝙮𝙪𝙣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐀𝐍𝐓𝐀𝐖𝐀𝐂𝐀𝐍𝐀 𝐑𝐀𝐒𝐀 (𝘉𝘰𝘺𝘴 𝘗𝘭𝘢𝘯𝘦𝘵 𝘜𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘦) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang