Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu yakarena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi
klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.
Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.
Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment ❤️''Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨
Matahari pagi muncul menyinari jendela Astra, namun orang nya masih terlelap dengan selimut tebalnya "Astra bangun yokk. Astra denger Abang gak? pasti masih tidur nih,"Ujar Bintang langsung saja masuk ke kamar Astra. kebetulan kamar Astra gak di kunci jadi Bintang bisa masuk ke kamar Astra.
"Beneran masih tidur dong, dasar kebo! Astra bangun yok udah pagi, kita harus siap-siap ke tempat TKP kejadian kemarin untuk di mintai keterangan,"Ujarnya seperti ibu-ibu yang mengomel di pagi hari.
"Em iya Abang sebentar lagi ya bang, lima menit lagi, Astra masih ngantuk bang."
"Lima menit apaan! yang ada nanti satu jam! kita nggak punya waktu Astra. kita juga harus jenguk Rafaila, ayok buruan biar masalah nya cepet selesai temen lo entar nunggu lo lama, emang gak nggak kasian hm?"
"Emm iya Abang," Ucapnya dengan santai.
"Abang wangi banget. Abang udah mandi?"
"Udah dong. Abang kan rajin nggak kayak adik Abang yang satu ini! jam segini baru bangun." ucap Bintang terkekeh. Astra memutar bola matanya dengan malas,
"Buruan mandi terus makan, pasti temen lo nunggu lama, dari tadi lo gak bangun-bangun. buruan gih!"
"Ya ini mau mandi! sana Abang keluar, tunggu gue dibawah,"Ujarnya.
"Jangan lama-lama! pacar lo udah nungguin di jalan Anggrek,"Ujarnya dengan julit. sebagai Abang dia tau kalo Adiknya ada rasa sama Rendra, dari tatapan wajahnya saja bisa tau.
"Ish Abang! dia bukan pacar gue!" Ucapnya dengan mengerucut kan bibir nya.
"Kalo bukan pacar kok mau bantuin lo, terus belain lo Cieee ada apa nih?"Tanyanya lagi-lagi membahas Rendra.
"Nggak ada apa-apa Abang! mungkin dia kasian sama gue makanya mau bantuin gue. udah ih sana Abang keluar! gue jadi nggak mandi-mandi gara-gara Abang!"Ucapnya kesal dengan Bintang. Bintang selalu saja tanya-tanya tentang Rendra.
"Sabar atuh ini Abang keluar, setengah jam harus siap! kita berangkat jam setengah delapan! kalo lo telat gue cekek!"Ujarnya meninggalkan Astra.
"Iya Siap komandan!"
Setelah mengucapkan itu, Bintang bergegas turun untuk memasak. Bintang membuatkan nasi goreng untuk dirinya dan Astra. karena ibu dan Ayah nya sedang di rumah sakit, jadi Bintang dan Astra di rumah berdua dan berakhir Bintang yang menjadi chef di rumah.
Setelah mandi Astra pun siap-siap turun ke bawah, jangan lupa bercermin dulu sebelum ke bawah karena Astra akan bertemu dengan Rendra. dia dan Rendra jadi sering bertemu karena kecelakaan kemarin yang di alami oleh Rafaila. tentu saja sering bertemu karena Rendra lah yang menjadi saksi kejadian kecelakaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA TAHAP REVISI
General FictionGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...