49. Takdir

232 10 0
                                    

Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu ya

karena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi

klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.

Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.

Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment❤️

"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat ya"


Rendra berdiri diujung bed yang digunakan Astra untuk berbaring. diseberang Rendra ada Danen dan juga Gavin, ketiga remaja itu sedang menunggu Astra membuka matanya. semua orang menangis dalam diam, kelopak mata Astra mulai mengerjap, perlahan mata indah itu terbuka menatap satu persatu orang-orang yang ada disekitar.

"Mau minum?"Tanya ketiga remaja disebelah bed. Rendra,Danen, dan Gavin saling menatap seakan ada pertarungan sengit dari ketiga remaja itu.

Astra tersenyum tipis, lalu dia mengangguk "Ini minum dulu,"Ucap ketiganya menyodorkan minuman untuk Astra, lagi-lagi mereka kompak menawarkan minum.

"Ngapain lo! Astra minum pemberian gue!"Ujar Rendra menatap sengit ke arah Danen dan Gavin.

"Enak aja lo! gue calon suaminya dia! seharusnya lo sadar diri,"Ujar Danen mulai terpancing emosi. saat keduanya beradu mulut, Gavin memberikan minum yang ia pegang untuk Astra. Gavin membantu Astra menyenderkan kepalanya.

"Idih! baru juga calon!"

"Lo bilang udah relain Astra buat gue?"Tanya Danen mulai mengepalkan tangannya. dia tidak habis pikir dengan Rendra.

"Gue ralat! lo ngeselin!"Ujarnya.

Danen memutar bola matanya dengan malas. keduanya diam lalu memutuskan pandangan melihat ke Astra "Apa-apaan si Gavin! bukannya gue kasih tugas sama dia cuma buat mata-matain Astra gak lebih! ngapain dia jadi peduli sama si Astra?"Tanyanya dalam hati.

"Gara-gara Rendra Astra jadi minum pemberian si Gavin!"Ucapnya menatap tajam ke arah Gavin.

"Ada yang sakit gak?"Tanya Gavin khawatir.

"Sedikit tapi gak papa,"Ucapnya tersenyum tipis. Astra melihat satu persatu orang-orang yang berada disekitar. tidak ada satupun dari mereka yang tidak mengeluarkan air mata, isak tangis menyelimuti ruangan Astra.

Flashback

Setelah Danen keluar dari ruangan dokter, dokter itu menyusul Danen bergabung dengan keluarga Astra. Dokter itu menyampaikan kondisi Astra dari pertama kali Astra berobat hingga sampai sekarang kanker stadium 4 yang artinya berjuang antara hidup dan mati "Maaf untuk semuanya kita harus berdoa untuk kesembuhan saudari Astra, semogga Allah memberikan umur panjang kepada saudari Astra,"Ujarnya.

ASTRA ADHARA TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang