Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu yakarena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi
klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.
Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.
Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment ❤️"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨
"Betapa indahnya, berdiri tegak dan berkata, aku hancur dan aku selamat."
Semenjak kepergian Gressa. Astra menjadi pendiam dan suka melamun, Bintang sebagai abangnya tak tega melihat adiknya sedih berkelanjutan.
Bintang menatap lurus seorang gadis yang duduk di taman belakang rumah. gadis itu terduduk melamun.
"Sayang. semua orang pasti akan mengalami kematian, kita diciptakan untuk beribadah menyiapkan bekal buat diakhirat nanti. ibu nggak bisa selamanya disini, kalo takdir ibu cuma sampai umur segini masa iya, ibu menolak nya? kan sudah tertulis di lahul mafwudz semenjak ibu lahir ke bumi," Ucap Gressa tersenyum.
"Tapi Astra belum siap kehilangan ibu. disini Astra cuma punya ibu dan Abang yang sayang sama Astra," Ucapnya Sambil memeluk Gressa
"Cup cup jangan nangis. berjanjilah sama ibu, Astra nggak bakalan nangis lagi?"
"Hm,"Ujarnya sambil menganggukan kepalanya.
Ucapan Gressa selalu memenuhi pikiran Astra "Ibu sedang apa disana? apa ibu juga rindu Astra?"Tanyanya sembari menatap langit malam yang penuh dengan bintang.
"Gak ada ibu rasanya hampa,"Ucapnya dengan lesu.
"Kan masih ada Abang disini de,"Ucap Bintang tiba-tiba datang lalu duduk di sebelah Astra.
"Belum bisa ikhalsin ibu?"Tanya Bintang.
"Belum bisa bang, rasanya berat banget. baru kemarin Astra makan bareng sama ibu, gak nyangka ibu bisa ninggalin Astra gitu aja, padahal ibu udah janji gak bakalan ninggalin Astra"Ujarnya dengan bersender dibahu Bintang.
"Astra.... setiap orang yang bernyawa pasti akan mati. tidak satupun manusia bisa hidup dibumi selamanya. sekarang jangan sedih lagi! Astra gak kasian liat ibu sedih di sana,"Ucap Bintang menunjuk ke arah langit.
"Astra tau bang... mengikhlaskan sesulit ini ya bang."
Bintang mengangguk "Sekarang kamu coba liat bintang yang ada disana,"Tunjuk Bintang ke Astra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA TAHAP REVISI
General FictionGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...