Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu yakarena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi
klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.
Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.
Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment❤️"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat yaww"✨
"Aku tidak menunggu siapapun, karena takdir telah tertulis, dan semuanya akan datang pada waktunya."
"Mulai besok kamu bekerja di perusahaan Ayah, gak ada penolakan!"Ujar nya sembari mengunyah makanan.
Astra memandang Arka dan Anita bergantian. Anita mengangguk, Astra menghembuskan nafas nya, baru saja selesai kuliah langsung terjun ke perusahaan "Tapi Astra belum punya pengalaman, Astra juga gak tau kerjaan nya gimana."
"Nanti ada Danen yang ngajarin kamu. kamu tau sendiri perusahaan Ayah bekerja sama dengan perusahaan Danen."
Astra hanya menganggukkan kepala nya, tidak ada salah nya jika dia mencoba. lagian ia juga belum ada kerjaan mungkin untuk sementara dia akan bekerja dengan Danen yang menyebalkan. setelah selesai makan Astra bergegas naik ke kamar.
Seperti biasa karena tidak ada kegiatan Astra membaca novel. menghabiskan waktu hingga larut untuk sebuah tokoh fiksi yang ia kagumi "Seandai nya aja lo nyata! gue pengen peluk lo, gue pengen milikin lo seutuhnya. cuma bisa berandai-andai doang. kalo baca cerita gini gue jadi inget Rendra,"Ujar nya sembari mengingat-ingat kenangan bersama Rendra.
Dimana sosok Rendra? udah lama dia tidak mengetahui kabar Rendra. terkahir kali Rendra mengirimkan sebuah kado yang isinya boneka kucing, itupun sudah sangat lama 4 tahun yang lalu waktu acara perpisahan masa SMA.
Astra memandang boneka kucing itu dengan sendu, dia akan menyimpan boneka itu sampai kapanpun, dia akan selalu mengingat sosok Rendra.
"Ibu Astra berangkat dulu ke kantor. Assalamualaikum."
"Kamu gak makan dulu ?"
"Nanti Astra makan di kantor aja udah kesiangan nanti Ayah marah-marah,"Ujar nya berlari ke luar gerbang.
"Walaikumsalam. kebiasaan banget suka gak makan."Ujar nya geleng-geleng kepala.
Astra pergi ke kantor menggunakan ojek online. dia tidak punya kendaraan pribadi alhasil harus memesan ojek saat ia akan pergi keluar. setiba nya di kantor Astra buru-buru masuk dan menanyakan ruangan Ayah nya.
"Ini mba ruangan pak Arka,"Ujar nya tersenyum ke arah Astra.
"Makasih ka. maaf menganggu pekerjaan kaka,"Ucap Astra dengan sopan. Astra mengetuk pintu ruangan kerja Arka, Astra masuk dan duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA TAHAP REVISI
General FictionGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...