Sebelum membaca boleh tinggal kan vote dulu. biar aku makin semangat buat lanjutin cerita nya 😉
Makasih yang udah vote dan selalu menunggu cerita ku update. jangan bosen-bosen buat menunggu kelanjutan cerita nya ya🤗
kalo kalian suka boleh masukan cerita ini ke perpustakaan pribadi kalian😁
jangan lupa follow akun nya biar akun ini makin berkembang, jangan lupa share juga ke temen-temen kalian suruh baca!
"senyuman adalah bahasa terbaik untuk menyembunyikan kesedihan, maka tersenyumlah sebanyak kamu menyembunyikan kesedihan mu."
Mobil putih memasuki area depan gerbang sekolah. Astra baru sampai di sekolah nya dengan Abang nya yang mengantarkan nya di setiap pagi ketika ia harus berangkat sekolah.
kejadian 20 menit lalu yang ada di rumah membuat kedua nya diam di sepanjang Perjalanan menuju sekolah, saat ini pun tiba di sekolah kedua nya masih berdiam diri. yang tadi nya banyak bicara sekarang menjadi diam seribu bahasa, entah topik apa yang harus Astra ucapkan.
Astra pun membuka suara "Bang Astra pamit dulu. makasih udah nganterin Astra. Abang hati-hati di jalan," Ujar nya berpamitan ke Bintang.
Bintang hanya menganggukkan kepala nya, tak lupa ia mengusap kepala adik nya dengan lembut. sudah menjadi rutinitas Bintang ke adik nya satu itu.
"Maaf. maafin Abang yang tadi, Abang nggak bermaksud bikin tangan kamu merah dan Abang khilaf karena udah marah-marah."
Astra memegang tangan Abang nya dia tersenyum kepada Abang nya "Abang nggak usah minta maaf. lagian Astra nggak kenapa-napa bang, Astra tau Abang seperti itu karena sayang sama Astra." ujar nya.
Bintang mengangguk. Bintang benar-benar sayang kepada adik nya terutama Astra, dia tidak ingin adik satu-satu nya harus merasakan penderitaan karena ulah Ayah nya yang memperlakukan adik nya dengan senonoh. Abang mana yang tega melihat adik nya di perlakukan kasar? pasti tidak ada yang tega. sudah menjadi kewajiban seorang Abang menjaga adik nya layaknya seperti putri kecil nya.
Seandainya Rafaila masih hidup pun Bintang akan memperlakukan Rafaila seperti Astra. Bintang tidak membedakan antara kedua nya, kasih sayang nya Bintang kepada adik-adik nya sama rata.
"Astra masuk kelas dulu bang," ujar nya berbicara karena Bintang berdiam diri sedari tadi.
"Tunggu sebentar." Bintang turun dari mobil nya, mengedarkan penglihatan nya. Bintang memanggil seseorang, dia seperti...
"Rendddd......
Laki-laki dengan baju osis nya yang lengkap, berlari mendekati Bintang karena Bintang memanggil nya.
"Ada apa bang?" tanya nya to the point
"Gue mau minta tolong sama lo. lo bisa kan?"
"Insyaallah bang bisa," ujar nya tersenyum.
"Lo emang orang yang paling bisa gue mintain tolong," ujar nya terkekeh.
Astra yang melihat interaksi kedua nya hanya diam. apa yang Bintang akan lakukan? Apakah Bintang mau membuat Rendra repot karena diri nya? Astra berfikir nya terlalu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA TAHAP REVISI
General FictionGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...