Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu yakarena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi
klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.
Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.
Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment❤️"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat ya
"cinta itu doa, doa adalah
cinta, maka siapa yang
mendoakanmu berarti dia
sudah sampai tahap benar-
benar mencintaimu.."
"Habibati,cintanya aku, sayangnya aku,humairahku, ini kenapa merah hm?"Tanya Rendra mengelus pipi Astra dengan lembut.
"Nggak papa. ayo Bi kita tinggalin dia,"Ujar Astra memalingkan wajahnya. Rendra terkekeh melihat Astra yang salah tingkah.
"Bi tadi aku beli banyak jajan. ini martabak buat Bi Minah sama Mang Asep ya."
"Ya Allah nduk gak perlu repot-repot nduk. kalo begini bibi jadi gak enak sama kamu dibeliin makanan gini,"Ujarnya tak enak hati.
"Ini banyak Bi gak akan habis buat aku,"Ujar Astra. Astra mengambil piring untuk meletakkan semua jajanan yang mereka beli.
"Bibi mau ngasih ini dulu ke Mang Asep nduk." Astra mengangguk dia menikmati semua makanannya dengan begitu lahap.
"Ya Allah kenyang. dari tadi gue makan mulu, bisa-bisa gue jadi gendut,"Batinnya.
"Gak papa Ay. kalo kamu gendut aku tetep suka sama kamu ko Ay,"Ujar Rendra mengedipkan matanya.
"Aku gak mau gendut mau yang sedang aja. kalo aku gendut nanti kamu pilih perempuan yang bodynya bagus terus aku ditinggalin jadi janda."
"Mana ada begitu! aku tetep suka, tetep cinta sama humairahku ini,"Ucapnya mencubit gemas pipi Astra.
"Ishh gombal mulu!"
"Nggak papa gombal yang penting sama istri sendiri,"Ucapnya terkekeh.
"Aku ngantuk kita pulang yuk,"Ujar Astra mengajak Rendra pulang. karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, sudah waktunya untuk istirahat.
"Kita tidur disini Ay. gak ada yang ganggu kita malam ini,"Ujarnya terkekeh. jika mereka tinggal di rumah Arka Bintang selalu saja membuat onar atau menganggu kedua pasturi itu.
"Tapikan kita gak izin sama Ayah. emang nggak papa kita tinggal disini?"
"Kata siapa gak boleh? kamu kan udah jadi istri aku Ay, gak ada yang larang kamu buat tinggal disini. lagian rumah ini rumah kita, milik kita, bukan milik orang lain. kita ke atas yok, kamar kita ada di atas,"Ujarnya lalu berdiri menggendong Astra ala bride style, Astra langsung saja mengalungkan tangannya ke leher Rendra.
Jantung Astra berdegup begitu kencang melihat wajah Rendra yang begitu dekat, dia begitu tampan dan wangi jika "Ya Allah semogga suamiku gak denger bunyi jantuku ini,"Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRA ADHARA TAHAP REVISI
General FictionGadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua nya, bahkan Ayah nya tidak menginginkan gadis itu lahir. "kalo Astra nggak bisa di kasih kebahagiaan tolong ambil saja nyawa Astra, Astra rela ya allah." Astra memandang langit, yang pen...