46. Rumah

154 11 0
                                    

Assalamualaikum semua
Kabarnya gimana? semogga sehat selalu ya

karena saya lagi proses menulis mohon bantuan nya ya. Tolong tandain kalau misal ada typo. Saya fokus ke selesai nya cerita ini dulu. Nanti setelah selesai baru saya periksa lagi, Jadi harap dimaklumi

klik bintang yang ada di bawah dan comment, biar author makin semangat melanjutkan di bab berikutnya.

Terimakasih yang sudah sukarela mengklik bintang nya, semogga kamu selalu dalam lindungan Allah dan semogga sehat selalu jasmani maupun rohani nya.

Author mengucapkan terimakasih yang udah selalu setia menunggu cerita ini update
dan selalu setia vote dan comment❤️

"Allahumma solli ala sayyidina muhammad 💚 jangan lupa perbanyak sholawat ya


"Kalo makan dihabisin dulu baru bicara. Ay jangan lupa ya ini semua gak gratis!"Ucap Rendra mengedipkan matanya dengan genit.

"Gak gratis maksudnya?''

"Iya gak gratis! kamu harus bayar!"

"Iya deh nanti aku ganti kalo udah sampai rumah. hayuk kita pulang sekarang biar aku ganti uangnya,"Ujar Astra mengajak Rendra.

"Bukan bayar pake uang Ay!"Ujarnya mode genit.

"Terus pake apa sii?"

"Pake bibir kamu Ay, cium disini,"Ujar Rendra menunjukkan pipi kanan nya. Astra menatap tajam ke Rendra, mana mungkin dia mau. Rendra hanya terkekeh melihat Astra.

"Ay makanan ini gak mau dibagikan ke orang-orang? ini terlalu banyak, mana mungkin kamu mau habisin semuanya sendiri."

"Tapi aku mau semuanya,"Ucapnya mengerucutkan bibirnya.

"Beneran mau kamu habisin semua? diluar sana masih banyak anak-anak yang kelaparan, tapi kalo mau dihabiskan gak papa. jangan sampai kita membuang makanan ya Ay,"Ujar Rendra mengelus kepalanya Astra.

Astra mengangguk "Ya udah ini dikasih orang aja biar setengahnya kita bawa pulang ya, aku takut gak bisa habisin semuanya."

Mereka segera beranjak dan memberikan beberapa makanan kepada anak kecil yang tidur terlantar dibawah jalanan. setelah membagikan makanan Rendra dan Astra pergi menuju masjid untuk melaksanakan sholat isya.

Setelah selesai sholat isya Rendra segera mengajak Astra pulang. motor Rendra melaju dengan pelan menikmati udara malam yang begitu menyeruak ke kulit.

"Loh ko arahnya beda? kan kita mau pulang, kamu mau ajak aku kemana?"Tanyanya dengan mendekatkan wajahnya ke depan.

"Nanti kamu juga tau Ay. pegangan ya, aku mau kita cepet sampai rumah,"Ujar Rendra. Rendra menarik tangan Astra agar memeluk pinggangnya. Astra menyenderkan kepalanya di bahu Rendra, dia merasakan amat bahagia menjadi istri Rendra. Rendra begitu menyayangi dirinya. dibalik helem full face Rendra tersenyum melihat Astra dari arah spion motor.

"Ay ayo turun. kita sudah sampai,"Ujar Rendra menepuk bahu Astra. Astra tertidur, mungkin karena kelelahan setelah acara tadi siang, dan malamnya Rendra mengajak Astra jalan-jalan.

Astra membuka matanya pertama kali yang ia lihat rumah yang begitu besar dengan chat warna putih terdiri dari 2 lantai "Ini rumah siapa?"Tanya Astra.

"Ini rumah kita sayang,"Ucap Rendra mengelus pipi Astra.

"Ini beneran rumah kita?"Tanyanya dengan mata yang berbinar.

"Iya rumah kita. kamu suka?"Tanya Rendra.

ASTRA ADHARA TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang