Chapter 8

4.8K 433 23
                                    

Becca dan Freen tengah bersiap dengan pekerjaan mereka masing².

" Aku sudah menyiapkan bekal untukmu ", ucap freen.

" Aku bukan anak TK yang harus bawa bekal ", ucap becca.

" Kata kakek kamu akan lembur lagi jadi bawa saja bekal itu setidaknya kamu tidak akan kelaparan ", ucap freen.

" Kamu menyindirku? Apa kamu tidak ikhlas bangun tengah malam terus memasakkan makanan untukku ", ucap becca.

" Aku ikhlas karena itu tugasku sebagai istri ", ucap freen mengejutkan becca.

Freen pun membawa tasnya dan keluar dari kamarnya.

Becca hanya diam dan melihat kepergian freen.

Becca pun bersiap untuk pergi namun bibi mhee menahannya.

" Ada apa bibi? ", Tanya becca.

" Ini titipan dari nona freen ", ucap bibi mhee memberikan kotak bekal pada becca.

" Apa aku terlihat seperti anak TK? ", Tanya becca.

" Jangan banyak protes bawa saja ", ucap bibi mhee.

Becca pun membawa bekal itu lalu berangkat ke kantornya.

.
.
.
.

Becca tengah sibuk mempersiapkan proyek barunya untuk membuktikan kelayakan dirinya menjadi CEO diperusahaan kakeknya.

Ia benar² bekerja keras untuk menunjukkan kemampuannya pada orang² yang memandangnya remeh.

Tiba² ponselnya berdering dan ia melihat nama dilayar ponselnya.

" Ada apa dia meneleponku? ", Ucap becca.

Becca pun menggeser tombol warna hijau di ponselnya.

" Ada apa meneleponku? ", Tanya becca.

" Aku hanya memberitahumu kalau nanti malam ibuku mengundangmu makan malam...
Bisakah kamu datang? ", Tanya si penelpon.

" Aku banyak pekerjaan ", ucap becca.

" Baiklah tidak usah datang ", ucap si penelpon kemudian mematikan ponselnya begitu saja.

Becca menatap kesal ponselnya melihat kelakuan penelpon yang tak lain adalah freen.

Lalu becca teringat kebaikan freen padanya dimana ia bangun tengah malam untuk menemaninya makan.

" Kamu dimana biar aku menjemputmu ", isi pesan becca pada freen.
.
.
.
.

Sementara itu sore harinya freen yang menunggu becca tanpa sengaja bertemu seng.

" Seng sedang apa disini? Bukankah anak² sudah pulang dari tadi ", ucap freen.

" Menemuimu ", ucap seng tersenyum.

" ada apa menemuimu? ", Tanya freen.

" Tidak ada hanya ingin bernostalgia saja dengan teman lama ", ucap seng.

Seng memang menyukai freen sejak lama bahkan sejak masih disekolah namun freen tak pernah menghiraukannya.

Seng pun tak berani mengatakan perasaannya pada freen karena ia takut freen menolaknya.

" Bagaimana keadaan ibumu? Apa dia masih membuka coffe shop? ", Tanya seng.

" Hmm.. ibu masih setia dengan coffe shop nya ", ucap freen.

" Aku jadi rindu kopi buatan ibumu ", ucap seng.

" Mampirlah kalau kamu punya waktu seng ", ucap freen.

" Next time aku akan kesana ", ucap seng.

" Freen boleh aku bertanya sesuatu? ", Tanya seng.

" Apa seng? ", Tanya freen.

" Apa kamu sudah punya pacar? ", Tanya seng.

" Bukan pacar tapi suami ", ucap seseorang yang kini berdiri dibelakang freen.

Freen bisa melihat becca sedang menatapnya dan menyilangkan tangannya didada.

" Becca ", ucap freen.

" Aku tidak punya waktu ayo pergi ", ucap becca menarik freen.

" Tunggu ", ucap seng menahan tangan freen.

" Freen... Dia siapa? ", Tanya seng.

" Apa kupingmu budeg? Aku sudah bilang freen sudah punya suami dan aku suaminya ", ucap becca mengejutkan seng.

" Freen apa itu benar? ", Tanya seng.

" Aku memang sudah menikah dengannya ", ucap freen membuat seng terdiam dengan pikirannya.

Seng pun melepaskan genggamannya dan membiarkan freen pergi bersama becca.

" Apa pria tadi mantan pacarmu? ", Tanya becca.

" Dia hanya temanku ", ucap freen.

" Tapi dia terlihat menyukaimu , ucap becca.

" Itu tidak mungkin kami hanya berteman ", ucap freen.

Becca pun melajukan mobilnya menuju rumah freen untuk pertama kalinya.
Mobilnya berhenti didepan rumah sederhana dan minimalis namun terlihat cantik dan indah dengan pemandangan bunga disekitarnya.

Melihat freen datang, ibunya pun langsung menyambut kedatangan freen dan juga menantunya becca.

" Ibu senang kamu dan becca memenuhi permintaan ibu ", ucap nun.

" Bagaimana mungkin aku menolak undangan ibu mertuaku ", ucap becca tersenyum.

" Astaga kamu manis sekali becca ", ucap nun.

" Bibi masak apa? Aku sudah lapar ", ucap becca mengakrabkan diri dengan ibu freen.

" Dia terlihat dingin denganku tapi bersikap manis pada orang lain...
Benar² menyebalkan ", gerutu freen kesal melihat tingkah becca.
.
.
.

TBC

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang