Chapter 46

4K 334 41
                                    

Sam dan Mon datang kerumah seng dan disambut oleh aom.
Aom tersenyum senang melihat Sam dan Mon mengunjungi rumahnya.

" Tumben kalian kemari? Ada apa? ", Tanya aom.

" Apa ayah ada? ", Tanya Sam.

" Ayah ada dikamarnya ", ucap aom.

" Aku ingin bicara dengannya ", ucap Sam.

Melihat wajah Sam dan Mon yang begitu serius membuat aom merasa aneh.

" Aku panggilkan ayah dulu ", ucap aom.

Tak lama setelah aom memanggil seng kekamarnya.
Seng datang menemui Sam.
Seng tampak biasa dan memeluk Sam seperti biasanya.

" ada apa malam² kalian kemari? Apa ada masalah? ", Tanya seng.

" Aku hanya ingin berbicara saja dengan ayah ", ucap Sam.

" Apa penting sampai larut malam begini kamu datang kemari ", tanya seng.

" Sangat penting dan aku butuh kejujuran ayah untuk menjawab semua pertanyaanku ", ucap Sam.

Kini seng dan aom saling menatap, mereka merasa aneh dengan sikap Sam.

" 25 tahun lalu saat kematian mommy, ayah ada dimana? ", Tanya Sam.

Seng mendelik tak percaya mendapat pertanyaan seperti itu dari Sam.

" Ada apa ini Sam? Kenapa kamu menanyakan hal seperti itu pada ayah? ", Tanya seng.

" Iya Sam kenapa kamu bertanya seperti itu pada ayah? ", Tanya aom.

" Aku butuh jawaban jadi ayah jawab saja ", ucap Sam.

" 25 tahun itu waktu yang sangat lama Sam, ayah sudah lupa saat itu ", ucap seng.

" Benarkah? Kalau begitu biar aku ingatkan ", ucap Sam.

Sam tersenyum kecil lalu berdiri dari duduknya.
Ia menyambungkan USB rekaman CCTV di Televisi.

Aom sangat terkejut melihat CCTV dimana becca dihadang para preman lalu dengan kejam preman² itu mengeroyok becca dan menusuk becca.

Tangan dan kaki seng gemetar melihat rekaman CCTV itu.
Ia tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya didepan Sam.

" Apa ayah sudah ingat? ", Tanya Sam.

" Sam kenapa kamu menekan ayahku dengan pertanyaan seperti itu seolah ayahku yang sudah membunuh mommy mu ", ucap aom yang melihat wajah seng tampak pucat.


" KARENA PADA KENYATAANNYA DIALAH YANG MEMBUNUH MOMMY KU ", Teriak Sam emosi menahan tangisnya.


" PLAAAKKKK ", tamparan keras mendarat di pipi Sam.

" Khun Sam ", ucap Mon khawatir.


" Apa yang kamu lakukan? ", Ucap Mon membela Sam.

" Dia pantas mendapatkannya ! Dia sudah menuduh ayahku sebagai pembunuh ", teriak aom yang kini emosi dan tidak terima dengan tuduhan Sam.

" Tapi memang ayahmulah yang sudah membunuh mommy becca ", ucap Mon.

Aom langsung mendekati seng dan memeluk seng.

" Itu semua tidak benar kan ayah ! Apa yang mereka katakan itu tidak benar ", ucap aom menangis.

" Mereka hanya bicara omong kosong sayang ! Ayah tidak mungkin melakukan perbuatan keji itu ", ucap seng.


" Dan kau Sam kenapa kamu menuduh ayahku seperti itu? Tidak ingatkah kamu siapa yang menjaga dan merawatmu sejak kecil? Apa ini balasan untuk kebaikan ayahku? ", Ucap aom.

Sam mengambil ponselnya lalu menelpon Steve agar masuk ke dalam rumah seng.

Melihat Steve datang bersama Amanda dan pria bayaran itu membuat seng terdiam dan shock.

" Iya nona, Tuan itu yang menyuruhku untuk membunuh nona Rebecca ", ucap pria itu menunjuk seng.

" Iya Sam, aku melihatnya didalam mobil menyaksikan becca dikeroyok oleh preman itu ", ucap Amanda.

" Sekarang apalagi alasan yang akan ayah berikan ", tanya Sam.

" KATAKAN YANG SEBENARNYA TUAN SENG WINCHAI ", teriak Sam yang semakin emosi.

Mon terus memeluk Sam agar Sam tidak kehilangan kendali dirinya.
Hatinya benar² merasa sakit setelah mengetahui kebenaran kalau ia adalah putri kandung Becca dan harus menerima kenyataan kalau Becca sudah tiada.

" Iya aku yang sudah menyuruhnya membunuh becca ", ucap seng kemudian.

Aom mendelik kaget dan tak percaya mendengar ucapan ayahnya.

" Ayah ", ucap aom.

" Maafkan ayah nak ! Mungkin sudah saatnya ayah menyerahkan diri karena perbuatan ayah ", ucap seng.

Tak lama polisi datang ke kediaman seng dan hendak menangkap seng.

" Tunggu ", ucap Sam.

Sam menghampiri seng dan memandang seng dengan tatapan penuh kecewa.

" Berikan aku alasan kenapa ayah melakukannya? Kenapa ayah membunuh mommy? ", Tanya Sam.

" Semua itu karena ibumu Sam ! Aku pikir dengan menyingkirkan becca, aku bisa mendapatkan freen ternyata aku salah, cinta ibumu sangat besar untuk becca ....
Aku titip aom ! Jaga dia, dia tidak bersalah dalam hal ini jangan benci dia ",  ucap seng.

Setelah itu polisi pun membawa seng, sementara aom terduduk lemas dilantai dengan tangisnya tak percaya dengan perbuatan ayahnya.

Sam menghampiri dan memeluk aom berusaha menghibur dan menenangkan aom.

" Kenapa ayahku melakukan semua itu Sam? Aku tidak percaya semua ini ", lirih aom terisak.

Sam tidak bisa berkata apapun, ia hanya menenangkan aom dalam pelukannya.

*
*
*

Beberapa hari kemudian setelah kejadian malam itu Sam dan Mon mengantar aom ke bandara.

" Apa kamu yakin aom meninggalkan Bangkok? ", Tanya Sam yang merangkul Mon.

" Aku ingin suasana yang baru Sam ", ucap aom.

" Dimana pun kamu berada ingatlah masih ada kami yang peduli padamu ", ucap Mon.

Aom dan Mon pun saling berpelukan dan setelah itu aom pun pergi meninggalkan Sam dan Mon.

" Kamu menangis? ", Tanya Sam.

" Aku kasihan melihat aom ", ucap Mon.

" Ayo kita pulang ! Para wanita tua itu sudah menunggu kita ", ucap Sam terkekeh.

" Khun Sam dia ibu freen dan mommy ku ", ucap Mon memukul lengan Sam.

" Akhirnya semua selesai ! ", Ucap Sam berjalan merangkul Mon ke mobilnya.

*
*
*

TBC

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang