Chapter 39

3.4K 313 48
                                    

Amanda mengajak Sam dan Mon makan siang bersama di restoran setelah keluar dari bandara.

Amanda ikut bahagia melihat putri semata wayangnya terlihat bahagia bersama Sam.

" Bibi dengar kamu seorang CEO disalah satu perusahaan ", ucap Amanda.

" Mommy tahu Khun Sam adalah CEO yang hebat ", ucap Mon.

" Kelihatannya kamu sangat menyukai Sam ", goda Amanda.

Mon menyentuh tangan Sam membuat Sam menatap ke arah Mon.

" Aku memang sangat menyukainya ", ucap Mon.

" Lalu bagaimana denganmu Sam? ", Tanya Amanda.

" Bahkan aku ingin segera menikahi Mon itu pun kalau bibi ijinkan ", ucap Sam membuat Mon terkejut.

Bahkan Amanda ikut terkejut mendengar niat dari Sam.

" Bibi terserah pada Mon karena yang menjalaninya adalah Mon ", ucap Amanda.

" Bagaimana Mon? Ibumu sudah mengijinkan lalu bagaimana denganmu?
Apa kamu mau menikah denganku? ", Tanya Sam.

" Jawab sayang ", ucap Amanda.

" Aku mau Khun Sam ", ucap Mon tersenyum.

" Tapi bagaimana dengan keluargamu Sam? Apa mereka bisa menerima Mon? ", Tanya Amanda.

" Aku hanya tinggal dengan ibuku dan saat ini dia juga sedang sakit jadi aku akan menikah dengan Mon tanpa ibuku ", ucap Sam.

" Mon sudah memberitahu bibi kalau ibumu sakit dan mommy mu sudah meninggal ", ucap Amanda.

Sam langsung menatap tajam Amanda dengan senyum evil smirk nya.

" Bibi benar ! Mommy ku sudah meninggal saat aku masih sangat kecil ", jelas Sam.

" Apa mommy mu sakit? ", Tanya Amanda.

" Tidak bibi tapi mommy ku dibunuh ", ucap Sam.

Seketika ruangan restoran itu terasa hening ketika sam mengatakan kebenarannya.

" Bibi turut berduka cita ", ucap Amanda.

" Khun Sam kamu tidak pernah bercerita tentang hal ini ", ucap Mon.

" Untuk apa menceritakan sesuatu yang menyedihkan Mon ", ucap Sam.

" Baiklah lalu kapan kalian akan menikah? ", Tanya Amanda mengalihkan topik.

" Segera bibi selagi bibi ada disini ", ucap Sam.

" Apa tidak terlalu cepat Khun Sam? ", Tanya Mon.

" Kita tidak perlu menikah secara besar²-an Mon, cukup teman dan keluarga saja yang hadir ", ucap Sam.

" Sam benar sayang yang penting kalian menikah terlebih dulu ", ucap Amanda.

" Baiklah terserah Khun Sam saja ", ucap Mon.

*
*
*

Pesta pernikahan pun digelar disebuah gereja dimana hanya ada teman Sam dan Mon serta Steve sebagai perwakilan dari Sam dan Amanda.

Pernikahan Sam dan Mon pun berjalan dengan sakral dan saat ini Sam dan Mon sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Sam menyematkan cincin pernikahannya di jari Mon begitu juga sebaliknya.

" Selamat sayang atas pernikahan kalian ", ucap Amanda mencium Mon.

" Mulai saat ini Mon istrimu dan bibi hanya berpesan tolong bahagiakan Mon, dia harta mommy satu²nya DNA mommy ingin melihat Mon bahagia bersamamu Sam ", ucap Amanda.

" Aku janji mommy ", ucap Sam.

Amanda langsung memeluk Sam dengan penuh kasih sayang.

" Aku janji akan membuatnya membayar apa yang sudah kau lakukan terhadap keluargaku ", ucap Sam dalam hati.

Setelah acara pernikahan, Amanda pun berpamitan pada Sam dan Mon karena ia harus kembali ke London.

Setelah mengantar Amanda ke airport, Sam pun membawa Mon pulang ke rumahnya.

Pelayan Sam pun membawa koper Mon ke dalam kamar Sam.

" Silakan nona ", ucap pelayan itu.

Mon memperhatikan sekeliling kamar Sam dan ia tersenyum mengingat kini dirinya adalah istri dari seorang Samanun.

Sam masuk ke kamarnya dan ia menatap dingin istrinya yang sedang merapikan barang²-nya.

Mon melihat Sam berganti pakaian dan hendak pergi begitu saja.

" Khun Sam ", panggil Mon.

" Ada apa? ", Tanya Sam.

" Kamu mau kemana? ", Tanya Mon.

" Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan ", ucap Sam.

Mon mendekati Sam dan menyentuh tangan Sam.

" Tapi ini malam pertama kita ", ucap Mon.

" Setelah pekerjaanku selesai aku akan pulang ", ucap Sam.

" Baiklah kalau begitu hati² dijalan ", ucap Mon mencium pipi Sam.

" Aku pergi dulu ", ucap Sam.

Didalam mobil Sam terlihat sangat emosi, beberapa kali ia memukul setir mobilnya.

" Kenapa Tuhan kenapa? Di antara banyaknya wanita kenapa aku harus mencintai putri dari pembunuh mommy ku ? Kenapa harus Mon? ", Teriak Sam frustasi.

Tangis Sam pecah didalam mobilnya, hatinya merasa sangat sakit saat ini.

" Maafkan aku Mon tapi mommy mu harus membayar perbuatannya ", ucap Sam.

*
*

Hari sudah semakin larut dan Mon melihat jam menunjukkan pukul 10 malam.

Padahal Mon sudah menyiapkan makan malam untuk Sam dan Mon pun sudah merias dirinya secantik mungkin untuk Sam namun Sam tak kunjung datang.

" Kenapa Khun Sam belum pulang? Ini sudah larut ", ucap Mon khawatir.

Jam menunjukkan pukul 1 malam DNA Sam baru kembali.

Sam membuka kamarnya dan melihat Mon yang tertidur di sofa.

Mon terbangun ketika mendengar suara air dari kamar mandi.

" Khun Sam ", ucap Mon.

Tak lama Sam keluar dari kamar mandi dan melihat Mon tersenyum menatapnya.

" Kenapa baru pulang? Aku sudah menunggumu sejak tadi ", ucap Mon.

" Aku banyak pekerjaan ", ucap Sam beralasan.

Mon memeluk Sam dengan lembut, ia benar² sangat merindukan Sam.

" Aku sangat merindukanmu Khun Sam ", ucap Mon.

Sam diam tak bergeming, lalu perlahan ia melepaskan pelukan Mon.

" Aku sangat lelah lebih baik kita tidur ", ucap Sam.

" Tidur? ", Ucap Mon.

" Ayo tidur besok aku masih harus bekerja ", ucap Sam meninggalkan Mon begitu saja.

Sam naik ke ranjangnya dan memejamkan matanya sementara Mon hanya menahan rasa kecewanya karena malam pertamanya tidak seperti apa yang diharapkannya.

Mon melirik Sam yang sudah memejamkan matanya lalu ia menyelimuti dirinya dan tidur membelakangi Sam.

Sam yang sebenarnya masih terjaga pun sejenak melihat punggung Mon dan ia sangat tahu Mon sedang menangis malam itu.

" Maaf Mon ", ucap Sam.

*
*
*
TBC

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang