MY DESTINY ( END )

Chapter 3

Seperti janjinya kini becca menemani Amanda untuk menghadiri acara launching tas baru disalah satu brand ternama.

Meskipun bukan seorang model namun penampilan becca tidak jauh beda dari para model yang datang.

Amanda menghampiri salah seorang temannya dan meninggalkan becca duduk disalah satu kursi undangan.

" Apa itu yang namanya Rebecca Armstrong? ", Tanya Jill teman Amanda.

" That's right ....
Cantik bukan ", ucap Amanda.

" Aku tidak menyangka dia semuda itu bahkan kita jauh lebih tua darinya ", ucap Jill.

" Umur boleh tua tapi jiwa selalu muda ", ucap Amanda tertawa kecil.

" Aura uangnya tercium sampai kesini ," ucap Jill
.
Dasar materialistis ", ucap Amanda.

" Hello ....
Bagaimana denganmu Amanda? Aku yakin kamu pacaran sama Rebecca karena uangnya juga ", ucap Jill.

Amanda tersenyum memperhatikan becca dari kejauhan.

" Bukankah dia terlihat sangat keren ", ucap Amanda.

" Kalau kamu sudah bosan dengannya, aku juga mau menggantikan posisimu ", ucap Jill.

" Enak saja ", ucap Amanda.

Setelah berbicara dengan temannya, Amanda pun kembali duduk disamping becca.

" Ambil ini  dan belilah tas yang kamu suka ", ucap becca memberikan black card nya.

" Are you serius baby? ", Tanya Amanda.

" Everything for you ", ucap becca tersenyum.

Amanda yang mendapatkan black card dari becca pun memamerkannya pada jill membuat Jill merasa kesal karena iri.

.
.
.
.

Richie mengantarkan freen pulang kerumahnya.

" Aku tidak masuk ya sayang ", ucap Richie.

" Ya sudah tidak apa apa ...
Kamu pulangnya hati² dan kabari aku kalau sudah sampai ", ucap freen.

" Iya sayang pasti ", ucap Richie.

" Aku keluar dulu ", ucap freen.

" Ketika freen hendak keluar Richie menahan tangan freen lalu ia mendekat dan mencium kening freen.

" Good night sayang ," ucap Richie tersenyum.

Setelah freen keluar, Richie pun melambaikan tangannya pada freen dan begitu pun sebaliknya.

Freen langsung memeluk ibunya ketika ia melihat ibunya tengah duduk disofa.

" Kamu sudah pulang nak? Kok sendiri dimana Richie? ", Tanya nun.

" Richie ada pekerjaan jadi dia tidak bisa mampir Bu... ", Ucap freen.

" Bagaimana keluarganya? Apa mereka menerimamu? ", Tanya nun.

" Kakek Richie sangat baik bahkan dia ingin kami segera menikah ", ucap freen.

" Benarkah? Ya ampun ibu tidak pernah membayangkan kamu akan menjadi bagian dari keluarga Armstrong ", ucap nun.

" Lalu bagaimana? Apa kalian akan menikah? Pacaran lama lama juga tidak baik ", ucap nun kemudian.

" Aku dan Richie sudah sepakat akan bertunangan terlebih dahulu Bu nanti setelah adiknya kembali ke Thailand baru kita akan membahas pernikahan ", ujar freen.

" Richie punya adik? ", Tanya nun.

" Hmm... Seorang adik perempuan dan dia sangat cantik seperti Barbie ", ucap freen.

" Benarkah? ", Tanya nun.

" Tapi sayangnya dia menyukai perempuan ", ucap freen.

" Lalu apa yang salah freen? ", Tanya nun.

" Apa ibu tidak kaget? ", Tanya freen.

" Kaget kenapa? Bukankah di negara kita hal seperti itu normal freen kalau pun kamu juga berkencan dengan seorang wanita ibu juga tidak akan melarangnya ", ucap nun.

" Ibu ", ucap freen.
.
.
.

Pesta pertunangan Richie dan freen pun digelar sangat mewah disalah satu hotel bintang 5 di Bangkok.

Banyak tamu penting yang datang ke acara tersebut namun yang membuat Richie sedih, adiknya becca tidak bisa menghadiri acara pentingnya.

" Apa kamu sudah bicara dengan becca? ", Tanya freen.

" Aku sudah menelponnya dan dia mengucapkan selamat untuk pertunangan kita ", ucap Richie.

" Meskipun sekarang dia tidak bisa datang tapi di pernikahan kita nanti dia akan datang kan ", ucap freen tersenyum.

Mendengar ucapan freen, Richie pun merasa sedikit lega.

" Ayo kita masuk para tamu sudah menunggu kita ", ucap Richie.

Richie dan freen pun memasuki aula pesta dan disambut tepuk tangan yang sangat meriah.

Richie dan freen pun saling menyematkan cincin dijari mereka masing².

" Aku mencintaimu freen ", ucap Richie.

" Aku juga mencintaimu Richie ", balas freen.

Hari itu adalah hari bahagia untuk Richie dan freen bahkan becca yang berada jauh dari kakaknya juga ikut merasakan kebahagiaan kakaknya itu.

.
.
.
.

TBC