Kini becca makan malam bersamamfreen dan ibunya dirumah freen.
Melihat kehangatan ibu freen, becca benar² sangat bahagia.
Becca yang sedari kecil tidak pernah merasakan kehangatan seorang ibu kini ia mendapatkan kasih sayang seorang ibu dari ibu mertuanya yang begitu baik terhadapnya." Kamu harus makan banyak ", ucap nun.
" Lihatlah perutku Bu... Semua makanan yang ibu masak sudah berhasil masuk semua kedalam perutku ", ucap becca terkekeh.
" Apa masakan ibu enak? , Tanya nun.
" Sangat enak bahkan lebih enak dari restoran mahal diluar sana ", ucap becca.
" Ibu jadi senang mendengarnya ", ucap nun.
Lalu becca melihat freen yang masih belum menghabiskan makanannya.
" Apa dia makan selalu seperti ini Bu? ", Tanya becca.
" Kenapa? Ada yang salah? ", Tanya freen.
" Dia memang seperti itu ", ucap nun.
" Pantas saja dia lemah ", cibir becca.
" Tidak baik membicarakan orang yang duduk disampingmu ", ucap freen.
" Lebih baik aku bicara didepannya daripada aku bicara dibelakangnya ", ucap becca.
" Terserah saja ", ucap freen.
Setelah makan malam selesai kini becca duduk disofa ruang tamu bersama nun.
Freen datang menghampiri becca.
" Ayo pulang ini sudah malam ", ucap freen.
" Aku tidak mau pulang ", ucap becca.
" Lalu ? ", Tanya freen.
" Bolehkan aku menginap dirumahnya Bu ? ", Tanya becca.
" Tentu ", ucap nun dengan cepat.
Becca tersenyum puas mendengar jawaban ibu mertuanya lalu tersenyum sinis pada freen.
" Kalau kamu menginap disini kamu mau tidur dimana? ", Tanya freen.
" Ya dikamarmu freen ", ucap ibunya mengejutkan freen.
" Apa? Dikamarku? ", Ucap freen.
" Kenapa? Kalian kan sudah menikah jadi halal² saja kalau kalian tidur sekamar ", ucap ibunya.
" Hhoooaaammm... Aku mengantuk sekali ", ucap becca meregangkan tubuhnya.
" ayo becca ibu antar ke kamar freen biar kamu bisa istirahat ", ucap ibu nun perhatian.
Freen menatap kesal pada ibunya yang menomor satukan becca.
" Sebenarnya anak kandungnya itu siapa? Aku atau dia? ", Ucap freen kesal.
Becca masuk kekamar freen dan dia melihat kamar freen yang tampak kecil namun rapi.
Ketika melihat freen masuk ke kamarnya, becca langsung merebahkan dirinya diatas kasur.
" Apa aku bisa tidur dikamar sekecil ini? ", Ucap becca.
" Kalau kamu tidak nyaman disini pulanglah atau tidur dihotel saja ", ucap freen.
" Tapi aku sangat lelah dan aku tidak bisa menyetir tanganku terlalu letih ", ucap becca beralasan.
Freen meletakkan tas nya di nakas tempat tidur lalu ia duduk diranjangnya.
" Apa kamu juga tidur disini? ", Tanya becca.
" Ini kamarku jadi aku berhak tidur dikamarku sendiri dan jika kamu tidak suka pergilah dari kamarku ", ucap freen merebahkan dirinya disisi sebelah kanan.
" Baiklah kalau begitu ", ucap becca tersenyum penuh maksud dan tidur disebelah kiri freen.
Melihat senyuman becca, freen langsung meletakkan bantal guling ya ditengah kasur.
" Kenapa gulingnya diletakkan disini? ", Tanya becca.
" Agar aku terhindar dari sentuhan buaya betina ", ucap freen.
" Jadi maksudmu aku buaya? ", Ucap becca.
Freen hanya tersenyum tipis lalu tidur membelakangi becca membuat becca berdecak kesal.
.
.
.
.Keesokan paginya ibu freen mengetuk pintu kamar freen dan membawakan secangkir kopi untuk becca namun tak ada jawaban dari dalam kamar.
" Apa mereka masih tidur? ", Ucap nun.
Nun membuka pintu kamar freen yang tidak dikunci dan ia tersenyum ketika melihat anak dan menantunya tidur sangat mesra.
" Aku jadi lega akhirnya freen bisa menerima becca sebagai pasangannya ", ucap nun lalu kembali keluar dari kamar freen.
Sementara itu freen yang merasakan seseorang tengah mengendus lehernya serta menyentuh dadanya pun mengerjakan matanya.
Matanya membulat lebar ketika ia melihat becca tidur dengan meringkuk dilehernya serta tangannya menyentuh bagian dadanya.
" Arrgghhh ....... ", Teriak freen membuat becca terbangun dan memasang gaya kuda²nya.
" Ada apa? Apa ada maling? ", Tanya becca dengan gaya tinjunya .
" Kau.. apa yang kau lakukan? ", Tanya freen menutupi dirinya dengan bantal.
" Memangnya apa yang aku lakukan? ", Tanya becca bingung.
Freen hendak mengatakan namun ia menahannya dan memilih meninggalkan becca yang tersenyum bingung.
" Dasar mesum ", ucap freen.
Sementara itu becca menggaruk rambutnya melihat sikap freen.
" Memangnya apa yang aku lakukan? Kenapa dia marah² begitu? ", Ucap becca mencoba mengingatnya.
" Perasan aku tidak melakukan apapun..
Aku hanya bermimpi sedang bermain balon ", ucap becca.Ketika menyebut kata balon, kini becca teringat sesuatu dan membulatkan matanya dengan lebar.
" Apa yang kenyal² tadi bukan mimpi? Apa aku menyentuh gunung kembarnya? ", Ucap becca kemudian.
Becca menatap tangan yang sudah menyentuh bagian dada freen lalu ia tertawa kecil.
" Ukurannya sangat pas dan rasanya juga kenyal ", ucap becca tertawa.
Freen yang baru selesai mandi dan masuk kekamarnya melihat becca tengah tersenyum sendiri diranjangnya.
" Aku tahu apa yang ada dipikiran mu itu ", ucap freen.
" memang apa ? ", Tanya becca.
" Dasar mesum ", cibir freen.
Becca memperhatikan freen yang saat itu terlihat sangat cantik ketika mengeringkan rambutnya.
" Cantik sekali ", ucap becca terpesona bahkan ia tak mampir mengedipkan matanya melihat kecantikan istrinya.
Becca bangkit dari ranjangnya lalu menghampiri freen yang sedang mengeringkan rambutnya.
Freen hendak menguncir rambutnya namun becca menahan tangannya.
" Kamu terlihat cantik dengan rambut tergerai seperti ini ", bisik becca lalu pergi begitu saja membuat freen terdiam mematung.
Freen melihat becca yang tersenyum lalu mengedipkan satu matanya pada freen.
" Ada apa dengannya? ", Ucap freen yang dilanda kebingungan dengan sikap becca .
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY ( END )
Teen FictionSAROCHA CHANKIMHA as FREEN REBECCA P ARMSTRONG as BECCA RICHIE ARMSTRONG as RICHIE HEIDI AMANDA JENSEN as AMANDA