Chapter 44

3.6K 329 56
                                    

Amanda dan Sam masih saling menatap satu sama lain.
Sam benar² tidak menyangka kalau kedatangan Amanda ke Bangkok hanya untuk memisahkannya dengan Mon.

" Mon istriku dan kamu sudah menikah secara sah dan bukankah mommy menghadiri pernikahan kami ", ucap Sam.

" Itu sebelum aku tahu kalau ternyata kamu adalah anak dari Rebecca ", ucap Amanda.

" Memangnya kenapa kalau aku anak Rebecca? Apa ada hal yang membuatku takut Sampai harus memisahkanku dengan Mon ", ucap Sam.

Amanda terdiam, ia menatap tajam ke arah Sam.
Ia benar² tidak ingin siapapun tahu tentang kebenaran Mon adalah anak kandung becca.

" Aku akan tetap membawa Mon pergi dari sini apapun caranya ", ucap Amanda.

" Braakkk ".

Sam benar² sudah tidak bisa menahan emosinya menghadapi Amanda.
Ia menggebrak meja kerjanya dengan keras dihadapan Amanda.

" Jangan membuatku berlaku tidak sopan denganmu ", ucap Sam.

" Aku tidak peduli tapi yang pasti aku akan tetap membawa putriku kembali ke London ", ucap Amanda.

" Bagaimana rasanya melihat orang yang kita cintai meninggal didepan kita ", ucap Sam yang mempu menghentikan langkah Amanda.

Amanda memutar tubuhnya dan menatap Sam bertanya² apa maksud ucapan Sam.

" Hentikan Sam ", ucap Steve yang ternyata mendengar perbincangan Sam.

" Lebih baik anda pergi nyonya ", ucap Steve.

" Aku belum selesai bicara paman ! Kenapa paman menyuruhnya pergi ", teriak Sam.

" Mari saya antar ", ucap Steve tak mempedulikan Sam.

Steve membawa Amanda keluar dari ruangan Sam meskipun saya ini Amanda masih bertanya² apa maksud ucapan Sam.

Setelah mengantar Amanda, Steve menemui Sam yang masih dipenuhi amarah diruangannya.

" Apa kau gila? Apa kamu akan membongkar semuanya tanpa adanya bukti yang kuat ", ucap Steve memarahi Sam.

" Tahan emosimu Sam jangan gegabah ", lanjut Steve.

Sementara itu Amanda yang berada diparkiran tak sengaja melihat pria yang ia kenal masuk ke gedung perusahaan Sam.

" Pria itu ", ucap Amanda hendak mengikuti pria itu namun satpam melarangnya masuk.

Amanda benar2 kesal karena tidak bisa mengikuti pria yang dilihatnya namun ia sedikit lega karena pria itu ada diperusahaan Sam.

Malam harinya Amanda masih belum menyerah.
Kini ia datang kerumah besar Sam.

" Maaf nona diluar ada seorang wanita yang ingin bertemu nona Mon ", ucap pelayan.

" Denganku? Siapa? ", Tanya Mon.

" dia bilang namanya Amanda ", ucap pelayan.

" Mommy ", ucap Mon senang.

Sam langsung menghentikan makannya mendengar nama yang disebut pelayan.

" Aku temui mommy dulu ", ucap Mon meninggalkan ruang makan.

" Ibu juga ingin bertemu ibu mertuamu nak ", ucap freen.

" Tidak usah Bu ", ucap Sam.

" Kenapa Sam? Ibu juga harus kenal dengan ibunya Mon ", ucap freen.

" Sam bilang tidak usah Bu ...
Maksud Sam nanti biar ibunya Mon yang menemui ibu ", ucap Sam.

" Oh begitu baiklah kalau begitu ", ucap freen.

Sementara itu Mon memeluk Amanda dengan erat.

" Kenapa mommy tidak memberitahuku kalau mau kesini? ", Ucap Mon.

" Mommy tidak mau berbasa basi lagi tujuan mommy kesini ingin membawamu kembali ke London ", ucap Amanda mengejutkan Mon.

" Apa maksud mommy? ", Tanya Mon bingung.

" Maksud mommy tinggalkan rumah ini dan tinggalkan Sam ...
Ayo kita kembali ke London ", ucap Amanda menarik tangan Mon.

" Tunggu mom ! Kenapa tiba² mommy seperti ini bukannya mommy merestui hubungan kami ", ucap Mon.

" Itu kesalahan terbesar mommy karena sudah mengijinkan mu menikah dengannya ", ucap Amanda.

" Ayo cepat kemasi barangmu kita pergi dari sini ", ucap Amanda.

" Mon tidak akan kemana², dia istriku dan selamanya akan seperti itu ", ucap Sam.

" Tapi dia putriku dan aku berhak atas putriku sendiri ", ucap Amanda.

" Sebenarnya ada apa ini? Apa yang terjadi pada kalian? ", Ucap Mon kebingungan.

" Nanti mommy akan jelaskan semuanya tapi sekarang ayo kita pergi sini ", ucap Amanda.

" Aku bilang Mon tidak akan kemana² ", teriak Sam.

" Siapa kamu Berani melarangku membawa putriku ", ucap Amanda.

" Aku Samanun putri tunggal Rebecca Armstrong yang melarangmu membawa istriku ", ucap Sam dengan lantang.

Amanda tertawa kecil mendengar ucapan Sam lalu ia tetap menarik Mon dan berusaha membawa Mon keluar dari rumah Sam.

" Aku bilang lepaskan ! Jangan bawa Mon pergi ", teriak Sam menahan Mon.

" Dia anakku jadi lepaskan dia ", ucap Amanda.

" Aku tidak akan membiarkan Mon tinggal bersama pembunuh sepertimu nyonya Amanda Jensen ", teriak Sam.

Mon dan Amanda menatap Sam terkejut, mereka benar² tak percaya dengan ucapan Sam.

" Khun Sam ", ucap Mon.

" Iya Mon, ibumu itu dia yang sudah membunuh mommy ku 25 tahun lalu dengan menyuruh beberapa orang preman ", ucap Sam.

Amanda terdiam, ia mengingat kembali masa dimana 25 tahun lalu dimana ia melihat becca tengah di keroyok beberapa orang preman.

" Aku bukan pembunuh ! Aku tidak membunuh becca ", teriak Amanda.

" Aku sudah mendapatkan buktinya dan semua bukti itu mengarah padamu ", teriak Sam.

" Itu tidak benar ! Semua itu bohong Mon ", ucap Amanda.

Mon menatap Sam dan Amanda bergantian, ia benar² tidak tahu harus berbuat apa saat ini.
Mempercayai Amanda atau mempercayai Sam.

" Akui saja perbuatanmu itu ", ucap Sam.

" Aku tidak membunuh becca ! Bukan aku yang membunuhnya ", teriak Amanda.

" Tapi semua bukti mengarah padamu ", teriak Sam.

" Itu tidak benar ! Saat itu aku memang membenci becca tapi aku tidak mungkin membunuh becca ! Itu tidak mungkin ", teriak Amanda dalam tangisnya.

" Kenapa tidak mungkin? ", Tanya Sam.

" KARENA REBECCA ADALAH MOMMY KANDUNG MON ".

*
*
*

TBC

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang