Chapter 4

4.8K 398 15
                                    

Beberapa bulan kemudian ujian becca pun telah usai.
Becca berencana akan kembali ke Bangkok untuk menghadiri pernikahan kakaknya.

Sebelum ia kembali ke Bangkok, becca menyempatkan dirinya untuk menemui Amanda di apartemennya.

Becca mencoba menghubungi Amanda namun tidak ada jawab dari Amanda.

" Kenapa tidak diangkat? ", Gumam becca.

Lalu becca pun menghubungi apartemen Amanda namun sang ART mengatakan kalau Amanda hari ini ada pemotretan disalah satu majalah.

Becca pun melajukan mobilnya menuju studio dimana Amanda berada.

Sesampainya di studio, becca pun masuk dan mencari keberadaan Amanda.

Becca tersenyum ketika melihat Amanda yang sedang tertawa bersama teman²nya.

Becca mengambil kotak cincin dari saku jaketnya yang ia beli sebelum menemui Amanda.

" Amanda pasti menyukainya ", ucap becca.

Becca pun masuk Tanpa sepengetahuan Amanda.

" Jadi kamu hanya memainkan perasaan bocah itu? ", Tanya Jill.

" Menurutmu aku sungguh² menyukai Rebecca astaga ", ucap Amanda tertawa.

" Kamu benar² keterlaluan Amanda ! Lihatlah becca terlihat tulus dan benar² mencintaimu tapi kamu hanya memanfaatkannya saja ", ucap Jill.

" Jill sayang biar aku beri tahu kalau hidup itu harus realistis ", ucap Amanda.

Tanpa sepengetahuan Amanda, becca mendengar percakapannya bersama Jill.
Becca refleks menjatuhkan cincinnya lalu pergi begitu saja dari studio itu.

Becca melajukan mobilnya dengan kencang dan sesampainya di apartemennya ia bergegas mengemasi barang² nya dan dia ingin segera kembali pulang ke Bangkok.

.
.
.
.

Hari ini Richie menemani freen untuk fitting gaun pengantin di salah satu butik ternama dibangkok.

Freen mencoba beberapa gaun hingga pilihannya jatuh pada salah satu gaun yang menurutnya sangat cantik meskipun modelnya simple namun terlihat elegan.

Setelah menentukan pilihannya, Richie pun mengajak freen untuk makan siang bersama.

" Aku tidak menyangka 1 Minggu lagi kita akan menikah dan kamu akan menjadi istriku ", ucap Richie menggenggam tangan freen.

" Apa kamu bahagia? ", Tanya freen.

" Tentu aku sangat bahagia freen...
Akhirnya aku bisa menikahi wanita yang selama ini aku cintai ," ucap Richie.

Freen pun merasa beruntung bisa mendapatkan pria sebaik Richie yang mau menerima kekurangannya dan juga tidak memandang status sosial mereka yang berbeda jauh.

" Bagaimana dengan becca? Apa kamu sudah menghubunginya? ", Tanya freen.

" Dia bilang akan tiba disini lusa ", ucap Richie.

" Syukurlah dia bisa datang di acara pernikahan kita ", ucap freen.

" Dia harus datang kalau tidak aku akan memecatnya jadi adikku ", ucap Richie.

" Richie kamu tidak boleh seperti itu ", ucap freen.
.
.
.

Pernikahan Richie dan freen pun semakin dekat dan tinggal menghitung hari saja.

" Richie kamu mau kemana? ", Tanya kakeknya.

" Aku mau ke bandara kek menjemput becca ", ucap Richie.

" Kenapa tidak menyuruh sopir saja? Kamu itu mau menikah pamali keluar sendirian ", ucap kakeknya.

" Kakek tidak usah khawatir, aku juga bersama sopir kok ", ucap Richie.

" Baiklah kalau begitu ", ucap kakeknya.

Sopir pun melajukan mobil Richie menuju bandara Suvarnabhumi untuk menjemput adik tercintanya.

Sesampainya di bandara Richie tersenyum bahagia ketika melihat sang adik yang sedang duduk menunggunya di lobby.

" Rebecca ", panggil Richie.

" Richie ", ucap becca tersenyum.

Adik kakak itu pun saling berpelukan satu sama lain untuk melepas kerinduan mereka selama ini.

" Aku pikir kamu tidak akan pulang ", ucap Richie.

" Kakakku akan menikah bagaimana mungkin aku tidak pulang ", ucap becca.

" Ayo kita pulang ...
Kakek pasti senang melihatmu ", ucap Richie.

Setelah memasukkan barang² becca di mobil, sang sopir pun melajukan mobilnya meninggalkan bandara.

" Lihatlah kakakku akan segera menikah astaga aku bahagia sekali ", ucap becca.

" Saat bertemu freen bersikaplah dengan sopan ", ucap Richie.

" Beres bos ", ucap becca.

Mobil Richie pun semakin melaju dengan cepat membelah jalanan kota Bangkok itu.

Sang sopir mencoba mendahului kendaraan disamping mobilnya namun saat akan mendahului mini Bus didepannya, dari arah yang berlawanan sebuah mini bus melaju dengan cepat.

" Awas pak ", teriak Richie.

Namun naas, tabrakan pun tak terhindarkan. Mobil yang dinaiki oleh Richie dan becca terpental ketika dari sisi lain sebuah mobil menabraknya hingga mobil itu berguling dijalanan.

Richie terlihat memeluk becca karena ia tidak ingin adiknya itu terluka.

" Braakkk braakk braakk braakkk ".

.
.
.
.
TBC

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang