Chapter 37

3.6K 311 50
                                    

Sesuai janjinya, kini Mon selalu datang ke rumah Sam setiap hari untuk menemani freen.

Perlahan lahan keadaan freen pun semakin membaik karena Mon yang selalu menjaga dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Aom datang untuk menjenguk freen dan ia melihat freen tengah tertawa bersama Mon di ruang tengah.

" Apa kabar bibi? ", Sapa aom.

Freen tersenyum melihat kedatangan aom dan mempersilakan aom untuk masuk.

" Bagaimana kabar bibi? ", Tanya aom.

" Bibi sudah jauh lebih baik dan ini semua berkat Mon yang selalu menjaga bibi dengan baik ", ucap freen.

Aom sedikit tidak nyaman melihat kedekatan freen dan Mon.

" Apa bibi meminum obatnya dengan rutin? ", Tanya aom.

" Aku sudah memberi obatnya dengan rutin ", jawab Mon tersenyum.

" Bagus kalau begitu ", ucap aom.

Setelah mendapatkan injeksi dari aom, freen pun kini tertidur dikamarnya.

Kemudian aom mengajak Mon untuk berjalan² ditaman rumah Sam.

Mereka berdua duduk disalah satu bangku ditaman tersebut.

" Sepertinya Sam sangat mempercayaimu sampai dia menyuruhmu menjaga ibunya ", ucap aom.

" Apa menurutmu itu aneh? ", Tanya Mon.

" Sam tipe orang yang tidak mudah percaya pada orang lain tapi anehnya dia sangat mempercayaimu padahal kalian baru kenal kan ", ucap aom.

" Sepertinya kamu tidak suka jika Sam dekat denganku ", ucap Mon.

" Benar ! Aku tidak suka Sam dekat dengan siapapun karena aku tidak mau perhatian Sam terbagi ", ucap aom.

" Apa kamu menyukai Khun Sam? ", Tanya Mon.

" Aku sangat menyukainya ! Kami tumbuh bersama sejak kecil...
Sikap Sam yang lembut, perhatiannya dan juga caranya memperlakukanku membuatku menyukainya ", ucap aom.

Mendengar semua itu hati Mon terasa sakit namun ia berusaha untuk tegar dihadapan aom.

" Tapi sayangnya cintaku bertepuk sebelah tangan ", ucap aom tertawa kecil.

" Maksudmu? ", Tanya Mon.

" Sebelum aku mengatakannya pada Sam, dia mengatakan padaku kalau dia menyukaimu ", ucap aom.

Entah apa yang dirasakan oleh Mon, ingin rasanya ia berteriak namun di sisi lain ia tak tega melihat aom.

" Aku tidak marah atau benci pada kalian karena cinta tidak bisa dipaksakan...
Aku hanya berharap kamu bisa membahagiakan Sam karena Sam sangat mencintaimu ", ucap aom tersenyum menyentuh tangan Mon.

" Tapi Sam tidak pernah mengatakan kalau dia mencintaiku ", ucap Mon.

" Mungkin dia sedang menunggu saat yang tepat ", ucap aom.

" Apa yang kalian lakukan? ", Celetuk Sam.

Aom dan Mon pun tersenyum melihat Sam yang berdiri menatapnya.

" Khun Sam ", ucap Mon.

Aom berjalan mendekati Sam dan menyenggol lengan sam.

" Kau belum mengatakan padanya tentang perasaanmu ", bisik aom.

Sam menggeleng pelan pada aom.

" Bodoh ", cibir aom.

" Katakan secepatnya atau kamu akan kehilangannya ", ucap aom lalu pergi meninggalkan Sam dan Mon.

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang