Chapter 38

3.6K 303 45
                                    

Aom berada dikamarnya, menangis sendirian tanpa siapapun disampingnya.

Kini ia sudah merelakan cinta pertamanya bersama wanita lain yang dicintainya.

Aom tersenyum kecil melihat foto masa kecilnya bersama Sam dimana Sam selalu ada untuk melindunginya dari apapun.

" Aku merindukan masa kecil kita Khun Sam dimana hanya ada aku dan kamu ", ucap aom.

" Tapi sekarang kamu sudah memilih jalanmu sendiri bersama orang yang kamu cintai sementara aku harus merelakan mu bersamanya ", lirihnya lagi.

" Tok tok tok ".

Aom mengusap air matanya lalu membuka pintu kamarnya.

" Ada apa bibi? ", Tanya aom pada ART nya.

" Tuan besar ada disini nona ", jawab ART nya.

" Ayah disini ", ucap aom.

" Benar nona saat ini beliau ada di ruang tamu ", ucap ART nya.

Aom tersenyum senang dan dia pun bergegas menemui ayahnya.

" Ayah ", panggil aom.

Seng tersenyum melihat putri semata wayangnya itu.

Aom langsung menangis memeluk sang ayah.

Seng merasa heran dengan putrinya itu, ia merasa sesuatu telah terjadi pada putrinya.

" Ada apa nak? Kamu terlihat sedih ", ucap seng.

" Tidak apa² ayah, aku hanya terlalu merindukan ayah ", ucap aom.

" Jangan bohong ! Ayah sangat mengenalmu sayang ", ucap seng.

" Aku tidak apa² ayah ....
Percaya padamu ", ucap aom.

Seng tidak ingin memperpanjang, ia memilih diam didepan aom.

" Ayah tahu kamu menyembunyikan sesuatu dari ayah ", ucap seng.

*
*
*

Sementara itu hari demi hari keadaan freen semakin membaik.

Setelah cukup lama, kini freen perlahan lahan mulai sembuh dan semua ini karena perhatian Mon.

Sam pun terlihat bahagia melihat kondisi ibunya dan ia semakin mencintai Mon karena apa yang sudah Mon lakukan sangat berarti untuknya.

Sam datang menghampiri freen dan Mon yang saat itu sedang berbincang.

" Khun Sam kamu sudah pulang? ", Tanya Mon.

" Aku pulang untuk makan siang bersama kalian ", ucap Sam memeluk freen.

Mon tersenyum senang melihat Sam yang begitu menyayangi ibunya.

" Kalau begitu ayo kita makan siang bersama ", ucap freen.

" Ayo Bu ", ucap Sam.

Sam merangkul freen sambil menggenggam tangan Mon.

Sam benar² sangat bahagia berada diantara dua wanita yang sangat ia cintai.

Mon pun melayani Sam dan freen dengan baik.

Setelah makan siang, Sam pamit pada ibunya dan Mon untuk kembali ke kantor.

" Aku akan mengantar Khun Sam ke depan dulu bibi ", ucap Mon.

" Pergilah ", ucap freen.

Mon pun merangkul lengan Sam dan mengantar Sam sampai di teras rumah.

" Aku berangkat ke kantor dulu ", ucap Sam.

" Aku masih merindukanmu ", ucap Mon.

" Aku akan pulang cepat ok ", ucap Sam.

" Kiss ", ucap Mon.

Sam tersenyum lalu ia pun mencium bibir Mon dengan lembut sebelum masuk ke mobilnya.

" Ingat besok kita harus menjemput mommy di bandara ", ucap Mon.

" Siap sayang ", ucap Sam.

*
*
*

Setibanya dikantor, Sam dikejutkan dengan kehadiran Steve.

" Paman Steve ", ucap Sam.

Melihat wajah Steve yang begitu serius membuat Sam sedikit bertanya².

" Ada apa paman? Kenapa paman terlihat serius seperti ini? ", Tanya Sam.

" Ada yang ingin paman bicarakan denganmu Sam dan ini sangat serius ", ucap Steve.

" Ada apa paman? Apa semua baik² saja? ", Tanya Sam khawatir.

Tiba² Steve memberikan satu berkas pada Sam.

" Apa ini paman? ", Tanya Sam.

" Bacalah dan paman akan menjelaskan semuanya ", ucap Steve.

Sam pun membaca dokumen itu lalu ia menatap steve seolah mencari jawaban dari apa yang ia baca.

" Apa ini paman? Apa maksudnya? ", Tanya Sam.

" Paman sudah menyelidikinya dan itulah hasil dari penyelidikan paman ", ucap Steve membuat Sam ambruk dilantai.

" Ini tidak mungkin ", ucap Sam melihat foto mommy nya bersama dengan wanita yang ia kenal yang tidak lain adalah Amanda, mommy becca.

*
*
*

Keesokan harinya Sam mengantar Mon menjemput mommy nya dibandara.

Mon benar² terlihat sangat antusias menanti kedatangan mommy nya sementara Sam hanya diam dan bicara seperlunya saja.

Tak lama menunggu, akhirnya Mon melihat kedatangan mommy nya.

" Itu mommy ku Khun Sam ", ucap Mon tersenyum menunjuk Amanda yang berjalan ke arahnya.

Sementara Sam hanya terdiam menatap datar kedatangan wanita paruh baya itu.

" Mommy ", teriak Mon memeluk Amanda.

Mon benar² sangat merindukan ibunya tersebut dan begitu pun sebaliknya.

" Aku sangat merindukan
Mommy ", ucap Mon.

Lalu pandangan Amanda beralih pada sosok wanita yang sedang memperhatikannya itu.

" Apa dia yang bernama Khun Sam? ", Tanya Amanda.

Mon tersenyum melihat Sam lalu mengangguk pada Amanda.

" Khun Sam ", panggil Mon.

Sam tak bergeming, ia masih memandang Amanda dengan tatapan dinginnya.

" Khun Sam ", panggil Mon menggoyangkan lengan Sam.

" Iya ", sahut Sam.

" Kenalkan ini mommy ku ", ucap Mon.

" Ternyata Mon tidak salah pilih, kamu terlihat cantik dan juga tampan ", ucap Amanda.

" Bibi juga terlihat cantik di usia bibi saat ini ", balas Sam.

" Samanun ", ucap Sam kemudian mengulurkan tangannya.

" Amanda ", balas Amanda.

" Wanita ini dia mantan kekasih mommy dan disaat mommy terbunuh dia juga ada disana ", ucap Sam dalam hatinya tanpa melepas pandangannya dari Amanda.

" Kalau dia terlibat dengan pembunuhan mommy, aku pastikan dia akan membayar apa yang sudah dia lakukan terhadap mommy dan juga ibuku ", ucap Sam dalam hatinya dengan tatapan tajamnya pada Amanda.

*
*
TBC

MY DESTINY ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang