39📖

6.9K 410 5
                                    

Ternyata sudah 3 hari Inara tidak masuk sekolah dan ini adalah hari ke 4 di mana gadis itu sudah siap menghadapi soal-soal yang akan diberikan oleh guru nantinya.

Sebelum berangkat tadi, Nanda selalu mengingatkan Inara untuk tidak berdekatan dengan siapapun kecuali Nathan dan Zoya, tentunya Inara menuruti perintah tersebut. Inara pun tak mau terus-menerus menyusahkan orang terdekatnya.

"Akhirnya lo datang juga!" seru Zoya yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah.

Zoya tidak sendiri, di sebelahnya ada Nathan dan Tiar yang sedang merangkul Kana. Oh, ya, hari ini Nathan sedikit tampil beda, ia berseragam amat rapi dengan rambut klimis membuat Inara yang baru saja turun dari mobil langsung terkikik saat melihat Nathan.

"Kenapa, Ra?" tanya Nathan mengerutkan kening.

"Sejak kapan lo jadi culun gini?" tanya Inara diselingi tawa kecil. "Cocok banget buat dibully," lanjutnya lalu merangkul bahu Zoya.

Nathan mendengus mengikuti kedua gadis itu yang sekarang melangkah ke area sekolah. "Kayak nggak tau aja, Ra. Tiap detik juga gue udah dibully sama temen lo itu," sindir Nathan kepada Zoya.

Zoya melirik ke samping di mana kini Nathan sudah berjalan di sebelahnya. "Enak aja! Enggak, ya, malah lo yang suka nyuruh-nyuruh gue kayak babu."

"Udah jadi kodratnya seorang adik kalo itu mah," balas Nathan.

Inara menggeleng pelan. "Udah deh, masih pagi udah mau pada ribut aja."

Kelima orang itu berhenti tepat di depan kelas. Zoya, Kana dan Inara berdiri di ambang pintu sambil menatap Nathan dan Tiar.

Gadis berambut cokelat maju lalu merapikan seragam Nathan yang sedikit berantakan. "Udah rapi, dah sana ke kelas."

Nathan menjitak dahi Zoya. "Iya, Nyai!" Tatapan Nathan beralih pada Inara yang sedang tersenyum kepada beberapa murid yang melewati mereka sambil menegur Inara.

Tangan kanan Nathan terulur lalu mengacak rambut Inara membuat gadis itu terkejut. Nathan tersenyum tipis memamerkan ketampanannya. "Jangan kenapa-kenapa, ya, Ra. Jangan buat gue khawatir, soalnya tugas seorang seksi keamanan sekolah itu berat."

Kemudian Inara tersenyum tipis lalu mengangguk singkat meyakinkan Nathan bahwa dirinya akan baik-baik saja.

"Ekhem! Pagi-pagi udah mesra aja, jadian kagak tapi nempel mulu," sindir Keano yang baru saja datang.

Nathan memundurkan langkahnya, menatap Keano sinis. Ganggu saja, batin Nathan.

Rupanya Keano tidak sendiri, di belakang cowok itu ada Galen, Harsa, Dena, dan juga Dean. Mereka berempat tidak janjian untuk pergi ke sekolah bersama hanya kebetulan saja. Untuk Viger sendiri, cowok itu hari ini demam dan enggan untuk masuk sekolah.

"Iri aja lo," ujar Inara sinis, membuat Galen, Harsa, serta Dean menatap Nathan tidak suka.

Nathan rasa perasaan teman-teman Keano sedang sangat buruk jadi membuatnya sedikit tak nyaman.

Nathan kembali menatap Inara. "Ra, Zoy, Kan, gue sama Tiar ke kelas dulu, ya?" Cowok itu tersenyum. "Ingat, Ra. Jaga jarak sama orang asing."

********************

"Mau lagi?"

Inara menggeleng cepat dengan kedua alis yang menukik, ia sudah makan terlalu banyak diistirahat pertama membuat perutnya benar-benar terasa penuh.

Zoya menatap makanan yang sempat diberitakan oleh Nathan untuk Inara. "Buat gue aja sini."

Lagi-lagi Tiar dan Kana pergi berpacaran.

JAGRATARA!! (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang