MOHON, DAERAH INI BANYAK NARASINYA.
Enggak kerasa lho, cerita ini udah hampir kelar. Huh, akhirnya perjalanan risetku selama 6 bulan tentang hukum dan psikolog berakhir di sini😭
BTW, BARU KALI INI AKU BISA NAMATIN CERITA. DULUNYA AKU SELALU BIKIN TERUS BERHENTI DITENGAH JALAN DAN BERAKHIR BIKIN YANG BARU. 🤣
Semoga nggak ada yang kurang deh, atau kalian merasa ada yang kurang di cerita ini???
Ada yang mau diucapkan untuk Inara? Si perempuan kuat yang mampu bertahan sampai detik ini?
********************************
Ternyata sudah 6 bulan Inara koma. Hari ini Harsa dan keluarga Inara sedang berkumpul di ruang rawat, oh, jangan lupakan Ben yang sedang meletakkan Alquran kecil di nakas, pemuda itu selalu membacakan ayat-ayat Alquran di samping brankar Inara lalu Harsa akan membacakan pelajaran sekolah.
Nanda, Brian, dan Viano juga selalu datang untuk mengobrol dengan gadis itu, ya, walaupun tidak ada respon.
3 bulan yang lalu, Syakila sempat datang ke rumah sakit untuk melihat keadaan Inara sekaligus meminta maaf tapi ia urungkan karena Inara belum siuman. Berbeda dengan Galen, Dean, dan Viger, ketiganya tidak pernah memunculkan batang hidungnya barang sedikitpun. Pertama dan terakhir kalinya Viger datang saat Inara berada di ruang operasi.
Beberapa bulan yang lalu pun Brian sudah mengurus Rayyan yang akhirnya cowok itu di penjara seumur hidup karena menurut menteri Pemberdayaan Perempuan itu adalah hukuman setimpal bagi pelaku. Terlebih bukan hanya satu perempuan yang menjadi korban Rayyan melainkan sangat banyak namun, tak ada yang berani melapor kepada pihak berwajib karena menurut mereka itu adalah aib. Tak hanya dipenjara seumur hidup, Rayyan juga diberikan denda sebesar 5 miliar.
Awalnya, Rayyan akan dipenjara selama kurang lebih 15 tahun namun, jika pelaku adalah orang terdekat biasanya hukuman akan ditambah. Brian sempat membantah dan mengajukan agar Rayyan dipenjara seumur hidup tentu saja membuat keluarga Rayyan tidak terima. Untuk itu Brian bekerja keras untuk mencari pengacara terbaik walaupun biayanya sangat mahal, ia ingin keadilan untuk putrinya dan seluruh perempuan.
Brian sudah menghabiskan banyak sekali uang untuk menyewa pengacara, pengobatan Inara, lalu ia sempat memindahkan Inara ke rumah sakit besar yang peralatan medisnya lebih lengkap tapi, tetap saja gadis itu enggan membuka mata.
Dulu, dokter sempat mengatakan ingin mencabut semua alat medis dari tubuh Inara tapi Nanda memberontak, wanita itu menolak tegas dan berkata bahwa anaknya akan baik-baik saja. Inara akan sembuh lalu menjadi astronot wanita. Akhirnya dokter membatalkan rencananya.
Miris sebenarnya karena Inara harus hidup dengan bantuan alat medis, jika tidak maka gadis itu sudah lama meninggal.
Omong-omong soal Ben, ia tak jadi ke Singapura. Cowok itu berhenti sekolah dan hari-harinya hanya ada di rumah sakit menemani Inara. Ben pernah mendengar jika keluarga Inara akan pergi ke Singapura saat gadis itu sadar dari koma dan saat itu pula baru Ben akan pergi juga ke rumah sang paman.
Hari ini Harsa tidak membacakan buku pelajaran di samping Inara. Cowok itu sedang melakukan live di YouTube sambil memeluk gitar. Para keluarga Inara hanya memperhatikan saja sesekali mengobrol ringan.
Di luar sana, Zoya dan Nathan baru saja datang. Langkah keduanya terhenti saat mendengar lagu Love in silence yang mengalun indah membuat keduanya bertatap dengan air muka yang syok.
Kemudian Nathan bergegas mendorong pintu membuat seluruh keluarga Inara terkejut lantas menatap dalangnya.
"Santai aja kali buka pintunya. Untung kagak copot, coba kalo iya, lo harus ganti rugi." Ben berkata sambil mengipasi Viano yang katanya sedang merasa gerah. Padahal Viano sedang menyindir Harsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAGRATARA!! (REVISI)
Teen Fiction** CERITA DALAM MASA PEROMBAKAN! Saat itu, Inara begitu mencintai sosok Galen. Inara selalu mempertahankan hubungannya yang seolah-olah sedang berada di dalam kapal dengan ombak dan badai yang berdatangan. Terombang-ambing. Galen percaya diri. Dia s...