"Jisoo bangun... Nanti kamu telat ke sekolah nya..."
Chaeyoung mengguncang tubuh jisoo, "nghh... Sebentar eomma.. Lima menit lagi.." Jisoo memeluk pinggang chaeyoung. "Jisoo... Aku bukan eomma mu astaga.." Chaeyoung menepuk nepuk pipi jisoo.
"Iya ishhh..." Jisoo terduduk sambil mengucek matanya yang terpejam, "mandi sana... Nanti kamu telat..." Chaeyoung mendorong tubuh jisoo agar pergi ke kamar mandi.
"Iya mom.. Iyaa..."
¥¥¥
Jisoo turun menuju dapur karena chaeyoung sedang berada di dapur, "kak ga kerja?" Tanya jisoo mendekati chaeyoung yang mengolesi roti buat dia.
"Aku ngurus kamu dulu baru bersiap.." Chaeyoung menyodorkan roti pada jisoo, "hehehe.." Jisoo menyengir sambil memakan roti yang di pegang chaeyoung. Jisoo memegang rotinya sedangkan chaeyoung memakaikan dasi jisoo, ia sedikit berjinjit karena jisoo lumayan tinggi.
"Kamu jangan ngebut ngebut bawa motor nya..." Ucap chaeyoung saat selesai memakaikan dasi jisoo, "siap mommy.." Ucap jisoo sambil bersikap hormat.
"Beneran kek punya bayi aku..." Ucap chaeyoung yang terkekeh diikuti oleh jisoo.
¥¥¥
"Kenapa lo? Kusut amat tuh muka dari tadi..." Ucap jisoo menatap lisa saat mereka berjalan menuju kantin, "gue.. Kena karma anjir ngejek lo kemaren.." Ucap lisa saat mereka duduk di tempat biasa.
"Lah emang ngapa lo?"
"Gue juga di jodohin ama yang lebih tua dari gue..."mendengar hal itu sontak jisoo tertawa meledek melihat muka lisa, " lo sih ngeledek gue..kena kan lo..hahahaha.." Ucap jisoo yang menaik turunkan kedua alisnya.
"Tapi cewe nya cantik cok..." Ucap lisa yang tiba tiba semangat, "dih giliran cakep langsung aja lo.." Ucap jisoo yang tak heran lagi ama lisa. "Gue serius anjir cakep si kakaknya." Lisa menaikan kedua alisnya,"yodah apa lagi..gas lah." Ucap jisoo tersenyum miring.
"Mangkanya itu gue Terima.."
"Yeuuu dasar elo..."
¥¥¥
Jennie masuk ke ruangan chaeyoung dengan wajah yang malem, "napa lo jen?" Tanya joy yang duduk di sofa ruangan bersama irene.
"Hueeee gue beneran di jodohin ama bocahh..." Jennie yang duduk di sebelah irene, Chaeyoung mendekati para sahabat nya. Mereka berempat sudah bersahabat sejak sekolah menengah atas, "jadi lo mau gimana njiirrr?" Irene yang tiba tiba di peluk jennie.
"Hueeee... Eh tapi bocah nya cakep njay..." Seketika ekspresi jennie berubah, "nih lo emang agak lain ya jen..." Chaeyoung yang duduk di sofa single.
"Bener anjir.. Bocah nya cakep... Mangkanya gue Terima..." Jennie yang melepaskan pelukan nya, "nih orang tua lo berdua ngapa bisa jodohin lo berdua ama brondong sieh...." Joy yang bersandar di sofa.
"Ga tau..."
Serentak jennie dan chaeyoung, "udah deh gue ama si bocah itu aja..." Ucap jennie yang duduk bersandar. Tak lama pintu ruangan terbuka muncul dua orang sahabat mereka lagi, nah kalau yang berdua ini mereka sahabatan nya pas masuk kuliah.
"Hai girlss..."
Seulgi masuk bersama wendy, "darimana aja lo berdua?" Tanya jennie saat keduanya duduk. "Ada kerjaan dari sajangnim kita..." Ucap wendy yang menunjuk chaeyoung dengan dagu.
"Sajangnim sajangnim.. Gue gedik pala lu.." Chaeyoung yang memutar bola mata malas. "Ampun kakak.." Ucap wendy yang menyengir, "by the way gue belum pernah liat dua bocah kematian lo berdua dah..." Celetuk jennie karena biasanya seulgi dan wendy biasa menceritakan mereka.
"Ah jangan lah... Bisa sakit otak kalian ngeliat kelakuan random mereka..." Ucap seulgi yang membuat mereka tertawa. "Bisa gitu anjir..." Joy yang menggeleng, "beneran... Tuu dua bocah random bet..." Seulgi yang memeluk irene.
"Kayaknya kelakuannya ga beda jauh deh ama lo berdua..." Ucap chaeyoung yang bersandar, "masih randoman mereka dari kita dua..." Sahut wendy yang juga memeluk joy.
"Aduhhhh tolong dong ini di kantor.. Pacaran nya abis pulang kerja aja bisa ga..." Ucap jennie sebelum meminum teh nya, "sirik jomblo!" Serentak seulgi dan wendy. "Anjir lo berdua ye... Gue bogem lama lama..." Ucap jennie melotot.
"Canda jen canda.."
Kedua orang itu mengangkat tangan mereka seperti meminta maaf, sedangkan yang lain tertawa melihat mereka. Tiba tiba handphone chaeyoung yang berada di meja kerja berbunyi.
"Bentar guys.." Chaeyoung bangkit dari duduknya dan pergi ke meja nya.
Ji bocah is calling...
"Halo? Kenapa ji?"
"Kakk... Jisoo pulang nya agak sore karena nongkrong dulu hehehe..."
"Yaudah asal jangan pulang malem kamu.."
"Siap nyonyaaa... Hehehe..."
"Yaudah itu aja?"
"Iya.. Cuman bilang itu... Takutnya kakak nyariin..."
"Kak.. Kata jisoo lo cakep bet kak Kayak bule!" -lisa
Chaeyoung sedikit tertegun mendengar suara temen jisoo lalu dia terkekeh.
"Anak ayam bangke ya lo.. Pergi sana jangan deket deket gue... Najis homo!"
"Dih bocah monyet lo.." -lisa
"Udah sono hus hus..."
"Lo kata gue ayam apa?" -lisa
"Udah sana ih anjir... Gue tendang ya lo lama lama..."
"Iye iye udah kan"-lisa
Chaeyoung terkekeh mendengar perdebatan yang ada di sebrang sana.
"jisoo?"
"Nee? Ah iya.. Hampir lupa gegara si anak ayam..."
"Hahaha.. Jadi ada lagi?"
"Ga ada.. Itu aja hehehe..."
"Yaudah.. Kamu yang matiin apa aku?"
"Aku aja.. Bye cantik!"
Telepon di matikan sepihak oleh jisoo, chaeyoung sempat mendengar kata terakhir jisoo tadi. Ia kembali terkekeh sambil mendekati para sahabat nya.
"Seneng amat kayak nya nih.." Ucap joy yang menaik turunkan ke dua alisnya, "di telpon sapa tuchhh..." Kini irene yang berbicara.
"Paling yang di jodohin ama dia.." Celetuk jennie yang ikut menggoda, "paan sih lo pada.." Chaeyoung yang memutar bola mata malas sambil tersenyum.
"Asekkk... Mulai suka nih ama tuh brondong..." Ucap wendy yang menaik turunkan ke dua alisnya, "Ti ati brondong nya bocah kematian..." Ucapan seulgi membuat mereka tertawa.
DUAR!
VOTE LA... KELEN YA BACA DOANG VOTE GA MAU 🗿
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO AND HER BIG BABY -END-
RandomSaya cape yang berkonflik konflik... Jadi ini cerita adem anteng aja.. Hanya menceritakan si CEO yang di jodoh kan sama anak SMA Warning...Banyak adegan 🔞🔞 😞🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠