BAB 9

7.5K 636 20
                                    

Jisoo sibuk dengan battle game nya, sedangkan jennie dan chaeyoung sibuk menonton drama yang ada di televisi sambil di temani beberapa cemilan.

Jisoo menyipitkan matanya karena dia mulai mengantuk, ia naik ke atas sofa duduk di samping chaeyoung lalu memeluknya dari samping.

"Kenapa, hm?" Chaeyoung yang memeluk jisoo dengan tangan kirinya, "ngantuk..." Jisoo menyembunyikan wajahnya di leher chaeyoung. "Yaudah... Naik gih ke atas.." Chaeyoung mengelus kepala jisoo.

Jisoo menggeleng tanda tak mau, "kenapa ga mau?" Chaeyoung yang masih mengelus kepala jisoo. "Mau sama kamu..." Rengek jisoo yang mengeratkan pelukan nya.

"Salah nginep deh gue kayaknya..." Celetuk jennie yang menghela nafas, chaeyoung yang mendengar itu hanya terkekeh.

"Udah bobo sana ke atas sayang..." Chaeyoung mengelus punggung jisoo, "nanti ga bisa tidur lagiii... " jisoo yang menggeleng.

Jisoo memang sekarang lebih suka kalau tidur tuh meluk chaeyoung terus chaeyoung ngelus punggung dia.

"Udah deh... Cukup... Gue udah sangat iri.. Gue mau tidur aja..." Gerutu jennie yang naik keatas membuat kedua orang itu tertawa. "Harus tidur sama aku ya?" Chaeyoung yang menghadap jisoo.

"Huummm..." Jisoo yang mengangguk, "bayi aku ngantuk banget, hm?" Tanya chaeyoung mencium pucuk kepala jisoo. "Sangat mommm...." Nyawa jisoo benar benar sudah melayang.

"Yaudah ayo kita naik... Ayo.." Chaeyoung yang berdiri diikuti oleh jisoo yang juga berdiri. Chaeyoung menarik jisoo ke atas pergi ke kamar.

Jisoo terduduk di atas kasur menunggu chaeyoung yang sedang mencuci muka ia sendiri sudah cuci muka duluan tadi.
Setelah nya chaeyoung keluar dari kamar mandi.

Chaeyoung naik ke tempat tidur, begitu ia berbaring jisoo langsung memeluk nya. Hal itu pula membuat chaeyoung terkekeh. "Manja bangett..." Chaeyoung mengelus kepala jisoo.

"Punggung nya yang di elus bukan kepalaaa..." Jisoo memindahkan tangan chaeyoung yang mengelus kepala nya ke punggung. "Emang kalau ga di punggung kenapa?" Chaeyoung mulai mengelus punggung jisoo.

"Ga bisa tidurr.. Lagian salah kamu.. Sering gituin aku.." Chaeyoung terkekeh mendengar hal itu. "Dasar bayi.." Chaeyoung mengeratkan pelukan mereka.

"Biar.."

Jisoo ngedusel dusel di leher chaeyoung, "oh iya... Ada yang mau aku bilang sama kamu..." Chaeyoung teringat sesuatu. "Katakan.. " jisoo menggesek hidungnya ke leher chaeyoung.

"Aku.... Em..."

"Kamu kenapa?"

Chaeyoung menghela nafas pelan sambil memejamkan matanya, "aku ga gadis lagi ji.." Mendengar hal itu jisoo sedikit tertegun.

Chaeyoung mengigit bibir bawahnya, memang seharusnya dia mengatakan itu ya walaupun kecepatan.

Andai aja si brengsek itu ga taroh obat itu pasti gue ga bakalan ituan sama orang asing..

"Lalu? Masalahnya dengan ku?" Jisoo sedikit mendongak menatap chaeyoung. "Um... Kamu gapapa?" Chaeyoung menunduk menatap jisoo. "Gapapa... Tenang aja... Jangan dipikirkan..." Jisoo kembali menyembunyikan wajahnya di leher chaeyoung.

Sebenarnya pun gue juga udah ga perjaka lagi.. Gegara waktu itu.. (Anjay perjaka 🗿)

"Maaf ya.." Ucapan chaeyoung membuat jisoo memeluk nya erat. "Ih ngapain minta maaf orang kamu ga ada salah..." Ucap jisoo yang menggeleng, chaeyoung yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Udahhh jangan di pikiran.. Elus aja punggung akuu.." Ucapan jisoo hanya di balas kekehan oleh chaeyoung. "Kalau aku ga mau?" Chaeyoung yang menggoda jisoo.

"Ishhhh elus lahhhh..." Rengek jisoo kembali ngedusel dusel di leher chaeyoung. "Ga mau ah.. Aku mau tidur duluan.." Chaeyoung yang sengaja tidak memeluk jisoo.

"Aaaaa.. Ishhh ishh.. Terus aku tidur gimana?" Jisoo menatap chaeyoung sambil manyun, "yaudah tidur aja.. Kan bisa.." Chaeyoung yang menaikkan kedua alisnya.

"Ga bisaaaaaa... Harus di elus kamuuu.." Ucap jisoo yang merengut dan tetap tersenyum. Chaeyoung yang melihat itu gemas sendiri dibuatnya, "yaudah yaudah... Tidur tidur..." Chaeyoung memeluk jisoo lalu mengelus punggung nya.

"Nahhh.... Gitu aja susah..." Jisoo mengeratkan pelukan nya. "Dasar bayi.." Ucap chaeyoung saat jisoo ngedusel dusel lagi.

"Biarin.."

¥¥¥

Jisoo turun dari kamar menuju dapur sambil merapikan seragamnya, di dapur ia melihat jennie dan chaeyoung yang tertawa tawa.

Jisoo mendekati chaeyoung yang membuat roti untuknya. Chaeyoung menyodorkan roti itu pada jisoo, seperti biasa dia akan memakai kan dasi seragam jisoo.

Saat chaeyoung memakaikan dasinya ia ngerasa ada sesuatu di kantong jisoo. Setelah selesai chaeyoung merogoh kantongnya lalu mendapati vape milik jisoo. Jisoo yang melihat itu melotot karena vape nya di ambil chaeyoung.

"Mau kamu bawa ke sekolah?" Tanya chaeyoung menaikkan sebelah alisnya. "Enggak.. Itu... Ee..." Jisoo menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal.

"Jujur jisoo...."

"I-iya... " ucap jisoo yang memainkan kedua jarinya di bawah seperti anak kecil yang di marahi ibunya. Chaeyoung yang mendengar itu menghela nafas, "aku sita..." Perkataan chaeyoung membuat jisoo menatap nya.

"Kok gituuuuuu..." Ucap jisoo yang manyun. "Mau di sita sampe pulang sekolah apa sampe besok?" Chaeyoung yang bersedikap dada, "ish.. Iya iya... Sampe pulang..." Ucap jisoo yang menyatukan kedua alisnya.

"Udah sana pergi ke sekolah... Jangan merengut terus..." Ucap chaeyoung yang memutar bola mata malas. Jisoo pergi dari sana sambil ngedumel kesal karena ia ketahuan membawa vape. "Bandel ya chae.." Jennie yang menatap punggung jisoo yang menjauh.

"Ntah lahh heran ama tuh anak..."

"Anak lo?"

"Engga... Bayi gue.. Hehehe.."

"Helehh... Dasar.."
















Vote ya manja manjahh


THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang