BAB 12

8.4K 588 6
                                    

Tok tok tok

"Masuk..."

Seulgi masuk ke dalam ruangan chaeyoung membawa berkas, "tumben lo make hoodie chaeng... Sakit lo?" Pertanyaan seulgi membuat chaeyoung sedikit gelagapan.

"Ah iya gue ga enak badan..." Jawab chaeyoung yang mengangguk, padahal yang sebenarnya itu karena tanda kepemilikan jisoo sangat banyak di leher dan bahunya sehingga dia tidak memakai setelan kerja nya yang biasa.

"Ohhh... Cepet sembuh deh..." Seulgi yang mempercayai jawaban chaeyoung, "by the way ini berkas nya.." Seulgi menyerahkan berkas yang dia pegang. "Udah semua lo periksa?" Tanya chaeyoung yang memeriksa berkas milik seulgi.

"Udah dong... Udah aman deh pokoknya"

"Ohhh oke..." Chaeyoung menaruh berkas itu ke tumpukan berkas. "Dah boleh pulang nih gue ama wewen?" Tanya seulgi yang menaikkan kedua alisnya, "yee elu dua..." Ucapan chaeyoung di balas cengiran oleh seulgi.

"Yaudah yaudah... Udah boleh deh..." Chaeyoung yang memutar bola mata malas sambil mengangguk. "Thank you sajangnim yang baik hati.." Ucap seulgi yang menunduk sekilas.

"Cukup gi... Geli gue.."

"Hahahah.. Yaudah gue balik dulu ye.."

"Ti ati lo.."

Seulgi keluar dari ruangan tersebut, tak lama ruangan kembali terbuka dan menampilkan tiga sahabat nya yang masuk. "Ehhhhh sakit lo congah?" Tanya joy mendekati meja kerja chaeyoung, sedangkan jennie menyipitkan matanya menatap chaeyoung.

"Iya gue ga enak badan.." Chaeyoung yang kembali berbohong, "hemmmm yang benerrrrrr...." Jennie yang menatap chaeyoung. "I-iya... Gue ga enak badan..." Chaeyoung yang tiba tiba gugup.

"Tuh lehernya kok merah?" Pertanyaan jennie membuat chaeyoung melotot dan menutup lehernya yang ternyata kelihatan banyak merah nya. "G-gue di gigit nyamuk.." Ucap asal chaeyoung.

"Ahhh yang benerrrrr.. " kini irene yang berbicara, sebelum chaeyoung menjawab tiba tiba pintu terbuka lagi dan mendapati jisoo yang mendekati chaeyoung.

"Hueeeeeeee maapinnn akuuu... Jangan marah lagiiii..."

Jisoo memeluk chaeyoung yang duduk di kursi kerja nya, tadi pagi jisoo di marahin habis habisan oleh chaeyoung karena membuat banyak sekali tanda kepemilikan nya. Ketiga sahabat nya semakin curiga menatap keduanya.

"Jie.. Ada sahabat aku loh.." Bisik chaeyoung pada jisoo, "ahhh biarinnnn... Aku kan mau minta maappppp.." Rengek jisoo yang memeluk manja chaeyoung.

"Maapin akuu sayangggg... Janji deh ga buat banyak banyak lagiii..." Ucap jisoo yang menatap chaeyoung dengan wajah memelas. "Emang lo buat apaan?" Celetuk joy yang penasaran, "Buat--" mulut jisoo di bekap oleh tangan chaeyoung.

"Kamu bilang... Aku ga akan ngeladenin kamu lagi.." Bisik chaeyoung yang meremas pundak jisoo, "iya iya engga.." Jisoo menyembunyikan wajahnya di perut chaeyoung yang ia peluk.

"Buat apaan?" Irene yang juga penasaran, "rahasia..." Ucap jisoo yang menyengir sedangkan Irene dan joy memutar bola mata malas. "Ohhhh gue tauuuu..." Jennie yang tersenyum menyeramkan.

"Apaan jen?" Irene menatap jennie begitu juga dengan joy, jennie menatap keduanya seperti telepati. "Ohhhhh ituuu..." Joy seakan mengerti ekspresi jennie.

"ohhh gitu ya chae..." Irene menatap chaeyoung sedangkan yang di tatap malah memutar bola mata malas mengerti apa yang di maksud ketiga sahabat nya.

"Nih kakak kakak bisa telepati ya?" Jisoo yang heran, "anak kecil ga di ajak..." Ucap jennie yang bercanda. "Dih.. Gue ga anak kecill.." Jisoo yang merengut dan tetap memeluk chaeyoung. "Ah bohong... Bukti nya tuh manja bet lu ama si congah..." Ucap joy memutar bola mata malas.

"Yakan sama punya gue..." Jisoo kembali menyembunyikan wajahnya, "basi ji!" Serentak ketiganya membuat chaeyoung dan jisoo tertawa.

"Udah kamu berdiri.." Chaeyoung yang mengelus kepala jisoo, "aku di maapin?" Jisoo mendongak menatap chaeyoung.

"Engga..."

"Ishhh kannn"

Jisoo merengek membuat chaeyoung gemas sendiri, "iya iya aku maapin... Berdiri cepet..." Mendengar itu jisoo langsung bangkit sambil tersenyum. "Yeee dasar bocah..." Ledek joy.

"Dasar orang dewasa.." Ucap jisoo sebelum menghisap vape nya yang menggantung di leher, perkataan jisoo membuat mereka tertawa.

"Chae kita tiga mo maen kerumah lo..." Celetuk Irene pada chaeyoung, "yaudah ayo.. Lagian gue juga mau pulang.. " chaeyoung yang berdiri dari duduknya.
"Nebeng mobil lo ya.. Hehehe..." Ucap joy yang menyengir.

"Iye iye..."

"Lo jen jadi ikut nebeng?" Irene yang menyenggol lengan jennie, "gue bareng bocah gue... Gue dah di jemput.. Hehehe duluan guys..." Jennie yang ngacir dari sana. "Dasar..." Chaeyoung yang menggeleng menatap jennie yang sudah pergi.

"Sayang kamu naik motor kan?" Pertanyaan chaeyoung di angguki jisoo yang menghisap kembali vape nya. "Nanti sekalian ke supermarket beli snack bisa?" Chaeyoung menghadap ke jisoo, "hmm... Bisa ga ya..." Ucap jisoo sembari menghembuskan asapnya.

"Nih nih... Pake uang aku..." Chaeyoung memberi empat lembar uang kertas ke jisoo, "buat aku?" Ucap jisoo sebelum menghisap vape nya. "Nih nih..." Chaeyoung memutar bola mata malas lalu memberi lagi dua lembar uang kertas pada jisoo.

Jisoo sedikit menunduk lalu menghembuskan asapnya vape nya di depan chaeyoung membuat chaeyoung menutup matanya, tetapi jisoo malah mencium bibir nya membuat chaeyoung tertegun dan membuka matanya.

"Maacii mommy...." Ucap jisoo yang menyengir, "heh bocah ga sopan ya lo nyium nyium anak orang depan gue..." Ternyata joy dan Irene melihat aksi jisoo.

Jisoo tersenyum jahil mendengar itu, ia kembali mengecup bibir chaeyoung lalu berlari keluar ruangan, "si anjirr..." Joy yang menatap jisoo yang sudah ngacir.

"Brondong nya tukang nyosor ya mbak.." Ucapan Irene membuat mereka terkekeh.


















Voteeeee men

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang