BAB 36

5.3K 468 34
                                    

Chaeyoung menatap jisoo yang berada di depannya, jisoo yang bersedikap dada sembari membuang mukanya.

"Kenapa liatin aku kayak gitu?" Ucap jisoo tanpa menatap chaeyoung, "ga cape marahan nya, bayi?" Chaeyoung yang bertanya balik.

Keduanya kini berada di kamar tamu karena tadi jisoo lari ke kamar tamu. "Ga di jawab?" Chaeyoung yang masih tetap pada posisi nya.

Jisoo hanya diam dan tetap dengan posisinya, chaeyoung menghela nafas sembari memutar bola mata malas.

"Tadinya mau ngajakin itu tapi kamu malah marah marah ga jelas... Yaudah deh ga jadi... "Ucapan chaeyoung membuat jisoo menarik kembali mendekati nya.

Chaeyoung terjatuh di dada jisoo, " apa si narik narik..." Chaeyoung yang menatap jisoo sambil merengut.

"Mau kemana?" Jisoo yang merengut balik, "balik lah ke kamar, tidur... Kamu di bujuk ga mau..." Chaeyoung yang menggidik bahunya.

"Sini aja..."

"Males...."

"Kok males?" Jisoo yang menahan chaeyoung agar tidak pergi, "kamunya gitu... Udah ah awas... " ucap chaeyoung.

"Ck... Kok jadi kamu yang marah si?" Jisoo yang kembali menarik chaeyoung lalu memeluk nya.

"Biarin... Abis kamu ga mau di bujuk..." Chaeyoung mendongak menatap jisoo, "huhh..." Jisoo yang manyun.

"Jangan manyun manyun, jelek kamu..." Chaeyoung yang kembali terduduk, jisoo memeluk manja chaeyoung yang berada di depannya.

"Ayooo..."

"Ngapain?" Chaeyoung menaikan sebelah alisnya, "tadi katanya mau itu..." Jisoo yang menatap chaeyoung.

"Males ah... Udah telat..." Chaeyoung mengelus kepala jisoo, "ayo lahh..." Jisoo yang merengut.

"Gak.."

"Tadi nawarin..."

"Mana ada... Kan ga jadi..." Ucapan chaeyoung membuat jisoo melongos kesal, "huh.. Tante tante pelit..." Ucapan jisoo membuat chaeyoung menggeplak punggungnya.

"Enak aja kamu ngatain aku tante..." Chaeyoung yang memutar bola mata malas, "ayo lahhhh.... Dari kemaren ga jadi jadi muluuu..." Jisoo yang memeluk erat chaeyoung.

Kedua tangan jisoo masuk kedalam piyama chaeyoung, "sayangggg..." Jisoo yang memasang wajah memelas ke chaeyoung.

"Iya iyaa..."

Ucapan chaeyoung membuat jisoo tersenyum lebar, "bener kan?" Ucapan jisoo hanya di balas anggukan oleh chaeyoung.

Jisoo langsung menyerang bibir tebal milik chaeyoung, jisoo menjatuhkan tubuh chaeyoung sehingga ia berada di atas chaeyoung.

Chaeyoung melingkar kan kedua tangannya ke leher jisoo, kedua tangan jisoo memijat mijat pelan kedua payudara chaeyoung.

Ciuman jisoo turun ke leher mulus chaeyoung,ia membuat banyak tanda kepemilikannya di sana. 

Kedua tangan jisoo tergesa gesa membuka piyama chaeyoung, "kita pindah kesebelah aja.." Ucap chaeyoung saat jisoo berhasil membuka piyama nya.

"Disini aja lah... Ribet kalau pindah pindah lagi..." Jisoo membuka kaosnya, "tapikan pengaman nya di sebelah.... " Ucap chaeyoung.

"Siapa bilang aku pake pengaman?" Ucap jisoo yang tersenyum miring, "lah? Tumben..." Chaeyoung menaikkan kedua alisnya.

"Aku ga takut kebablasan... Karena kamu udah jadi istri aku..." Jisoo mengunci pergerakan chaeyoung.

"Aku ga takut juga sama kamu... " chaeyoung yang ikut tersenyum miring, "oke... Jangan ngeluh cape ya, nyonya... Malam ini kita akan bersenang senang...." Ucapan jisoo membuat chaeyoung merengut.

"Tunggu, apa?"

¥¥¥

"Shhh... Ahhh... Ahhh... Chuuhh.. U-udah..."

Chaeyoung meremas kuat punggung jisoo yang bergerak di atas nya. Untuk kesekian kalinya jisoo menggempur tubuhnya.

"Ahh... Shhh... Nghh.... "

Tubuh keduanya penuh dengan keringat, seperti mandi keringat. Chaeyoung mengigit bibir bawahnya yang sudah bengkak.

"Tahan sayang.... Siapa... Tadi yang... Nantangin, hm?"

Jisoo menatap chaeyoung yang berada di bawahnya, "nghh... Ahhh... Ahhh..." Desah chaeyoung yang memejamkan matanya.

"Ngh.. Shhh..."

Jisoo kembali mendongak sembari memejamkan matanya dan mengigit bibir bawahnya. Jisoo semakin mempercepat gerakannya.

"Ahh... Shhh.. Pelanhhh... Ahhh..."

"Lebih cepat... Lebih baik..."

"Nghh.. Ahhh... Ahh.... Shhh..."

Kedua tangan chaeyoung beralih meremas sprei kamar yang sudah lusu, perut perut chaeyoung sudah menegang.

"Shhh.... Ahhh... Akuhh... Shhh.. Mauhh.. Keluarhhhh.... Ahhh..."

"Tahan... Sebentar... Sayang..."

Jisoo semakin memasukkan junior nya ke dalam. "C-chuh.... Nghh..." Chaeyoung yang berusahalah menahannya.

"Tahan sayang...."

"Aku... Gakhh.... Kuathh..."

Cairan chaeyoung keluar bersamaan dengan cairan jisoo. Jisoo kembali menyemburkan cairannya di dalam.

Keduanya terpejam sembari mengatur nafas, jisoo menjatuhkan tubuhnya di atas chaeyoung.

"Cape?"

Jisoo melirik chaeyoung yang membuka matanya kembali,"pake nanya..."Chaeyoung yang memutar bola mata malas.

"Abis ini kita punya chaeng kecill..." Jisoo memeluk chaeyoung yang hanya terkekeh,
"Jisoo kecil ga sih?" Chaeyoung mengelus kepala jisoo.

"Aku maunya chaeng kecil... Eh tapi nanti saingan ku buat ini masa anak sendiri si?" Jisoo yang melirik dada chaeyoung.

"Ya siapa suruh nyiptain saingan sendiri.." Chaeyoung yang tersenyum miring, "udah ah nanti aku puas puasin sebelum dia ada..." Jisoo menyembunyikan wajahnya ke leher chaeyoung.

"Bangkit ih... Jangan di atas... Sesak aku..." Chaeyoung yang menepuk nepuk punggung jisoo, "males ih... Udah nyaman.." Jisoo yang ngedusel dusel.

"Berat kamu ihhh..."

"Ck, iya iya bawel..." Jisoo mencabut junior nya lalu berbaring di samping chaeyoung, ia kembali memeluk chaeyoung sembari menyembunyikan wajahnya.

Chaeyoung membalas pelukan jisoo sembari memejamkan matanya yang terasa sangat berat.

"Sayang..."

"Sayang?"

"Chaeng?"

"Chae?"

Jisoo menatap chaeyoung yang ternyata sudah tertidur pulas, "udah tidur ternyata..." Jisoo yang tersenyum.

"Yaudah deh... Night sayang..."























Vote guys jangan lupa

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang