BAB 23

6.5K 433 43
                                    

Jisoo dan lisa sedang melihat pemandangan kota yang lumayan ramai keduanya sedang berada di bukit tempat biasa mereka cari udara segar.

"Btw chik..gue mo nanya ama lo dah.."

"Apaan?" Jisoo menghembuskan asap vape nya sambil menoleh ke lisa, "tante tante yang waktu itu lo ceritain beneran ga pernah muncul lagi?" Ucapan lisa membuat jisoo teringat akan insiden 7 bulan lalu.

"Engga... Itu lah pertemuan pertama and terakhir gue ama dia.." Jisoo yang menggeleng, "lo waktu itu beneran ga di minta pertanggung jawaban ama si tante?" Lisa menaikkan sebelah alisnya.

"Engga.. Dia sendiri yang bilang.. Lagian gue ngeluarin nya di luar juga.. " ucap jisoo sebelum menghisap vape nya.

"Kak chaeng tau lo udah ga itu lagi?"

Jisoo terdiam mendengar perkataan lisa, "belum..Nanti gue yang bilang sendiri.." Ucapan jisoo di angguki lisa.

"Lo masih ingat muka nya?"

"Gue ga ingat njir... Lagian tuh ya waktu gue di seret masuk kedalam kamar.. Tuh gelap semua... Tapi gue bisa liat warna rambut nya... Warna ungu..."

"Ga nampak muka tapi bisa ngeliat warna rambut... Aga laen ya lo.." Ucapan lisa di balas cengiran oleh jisoo.

"Lo waktu itu ga nanya nama nya?"

"Engga anjir... Gue langsung keluar.. Lupa gue..."

"Si geblek.. Bisa bisanya lupa.."

"Hehehe..panik gue.."










Tujuh bulan yang lalu....

"Duh dimana sih mereka njir... Apaan coba masa gue di suruh ngambil kunci disini.."

Jisoo berjalan di koridor bar lantai tiga yang sangat sepi, dia berada di sana karena wenseul meminta nya untuk datang sebentar mengambil kunci motor nya karena tadi di pinjem oleh seulgi.

"Sepi banget njir.. Gue salah lantai kali yak.."

Jisoo melihat sekeliling yang seperti kamar hotel, "tau ah... Chat aja dulu..." Jisoo mengotak atik handphone nya untuk.

Saat jisoo berhenti di depan sebuah kamar karena dia sibuk mencari nomor seulgi, tiba tiba ada yang menariknya masuk kedalam kamar membuat jisoo kaget.

"Apa yang--"

"Bantu gue plis..."

Seorang wanita yang tadi menarik jisoo masuk kedalam kamar yang gelap, wanita itu meremas kedua bahu jisoo.

"T-tante lo gapapa?"

Jisoo ngerasa kalau yang di depannya ini pasti lebih tua dari dia, ya tidak mungkin saja seumuran dia masuk ke club ini. Dia saja bisa masuk karena di bantu seulgi tadi. (Betewe disini umur jisoo masih 17 ges 🌚)

"P-plis.. Shh... Bantu... Gue.."

Wanita itu berusaha mengatur nafas nya yang terengah engah, "kenap---- " tiba tiba wanita di depan jisoo mencium nya membuat jisoo sedikit terkejut.

"B-bantu gue..ini...panas banget.." Ucap wanita itu membuat jisoo sedikit menyirit, ia menimang nimang apakah ia harus ngebantuin atau tidak.

"tapi tante... Gue ga ada pengaman..."

"Lo keluarin di luar aja.. Bisa kan?"

Wanita itu mengigit bibir bawahnya, "plis gue udah ga kuat..." Ucapan wanita itu membuat jisoo menciumnya. Ia juga penasaran bagaimana rasanya, selama ini dia hanya menonton saja dengan lisa dan bermain solo.

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang