BAB 42

4.1K 453 11
                                    

Chaeyoung naik ke kasur sembari menatap jisoo yang sibuk dengan game nya, chaeyoung duduk di samping jisoo.

"Udah ngantuk?" jisoo yang melirik sekilas chaeyoung, "hemm.." chaeyoung yang menggeleng.

"Yaudah bentar ya, sayang..." jisoo yang menyenderkan kepalanya di bahu chaeyoung, "kamu masih lama ngegame nya?" tanya chaeyoung.

"Engga kok... Kenapa sayang? Kamu mau apa?" ucap jisoo tanpa menatap chaeyoung, "gapapa nanya aja..." ucap chaeyoung.

Jisoo hanya mengangguk saja sembari bermain game nya, sedangkan chaeyoung entah kenapa sedikit resah.

"Chu..."

"Hm? Kenapa, sayang?"

"Itu..."

"Kenapa?"

"Mau itu..."

Ucapan chaeyoung membuat jisoo bingung sehingga jisoo kembali duduk bersila, "mau apa?" jisoo yang menatap chaeyoung.

Bukannya menjawab, chaeyoung malah duduk di pangkuan jisoo. "Mau ini..." chaeyoung sengaja menggesek kan kemaluannya dengan junior jisoo.

"U-um?" jisoo yang menyirit, "mau.." chaeyoung yang memasang wajah memelas menatap jisoo.

Jisoo tersenyum lebar lalu memeluk chaeyoung, "iya iya aku turutin..." ucap jisoo sebelum mencium bibir chaeyoung.

Kedua saling beradu ciuman, tangan jisoo pun tak tinggal diam, ia meremas kedua payudra chaeyoung membuat chaeyoung melenguh di sela sela ciuman nya.

Jisoo membuka piyama chaeyoung dan juga piyama nya. Ciuman jisoo turun ke leher chaeyoung membuat chaeyoung memejamkan matanya sembari mengigit bibir bawahnya.

Jisoo membuka seluruh kain yang menutupi dirinya dan chaeyoung, junior jisoo juga sudah menegang di bawah.

"Kamu mau di atas?" jisoo yang bertanya dengan suara husky nya, chaeyoung hanya mengangguk saja.

"Oke... Baiklah..."

Jisoo perlahan memasukkan junior nya ke lubang sakral milik chaeyoung membuat chaeyoung meremas kedua bahunya.

"Nghh... Ahh..."

Chaeyoung bergerak perlahan membuat jisoo menutup matanya sembari mengigit bibir bawahnya.

"Shhh... Terus sayang... Ahh..."

"Shhh... Nghh... Ahhh.. Ahhh..."

"Ah, shit..."

Jisoo berusaha agar tidak bermain kasar karena ia tidak mau menyakiti babynya, jisoo perlahan mengikuti pergerakan chaeyoung.

"Nghh... Ahh... Ahh... Shhh... Ahhh..."

"Shh.. Ahh..."

"Ahh... Ahh... Shh.... Ahh... Ugh...."

"Shh..."

Jisoo sekarang yang memimpin gerakan, ia benar benar tidak bisa bertahan untuk tidak bermain kasar. Jisoo perlahan mempercepat gerakan membuat chaeyoung meremas kepala belakang jisoo.

"Ahh... Chu... Shh... Ahhh... Nghhh..."

"Ahh... Agh.... Shhh..."

"Ahh... Aahhh.... P-pelanhhh.... Shhhh..."

"Tahan... Sebentar sayang..... Shhh..."

"Ahhh... Shh... Nghh... Ahhh..."

"Ugh.... Shh... Ah...."

"Nghh... Ahh... Aku... Shh... Mau keluarhh.... Shhh..."

"Tahan sayang...."

Jisoo semakin mempercepat gerakannya, membuat chaeyoung semakin di mabuk kepayang.

"Akuh.... Nghh... Gakhh... Kuathhh..."

"Shh... Ahhh..."

Keduanya keluar secara bersamaan, membuat mereka berdua saling mengambil nafas.

"Kemarin siapa yang bilang ga bakal minta ituan sama aku, hm?" jisoo yang melihat chaeyoung yang masih terpejam dengan bulir bulir keringat.

Chaeyoung yang mendengar itu membuka matanya sembari memutar bola mata malas, "berisik... Kalau senang mah bilang..." jisoo yang mendengar perkataan chaeyoung itu terkekeh.

¥¥¥

"Seger amat tuh muka?"

Yujin yang menatap jisoo sembari meminum soda nya, "ya gapapa... Emang gue ga boleh seseger ini ye?" jisoo yang memakai almetnya.

"Ya lo ga bisanya seger.... Curiga nih gue..." lisa yang menyipitkan matanya menatap jisoo.

"Yaelahh.... Ga ada apa apa njirr..." jisoo yang memutar bola mata malas, "heleh...." ucap lisa sebelum meminum kopi kaleng nya.

"Jisoo.."

Seseorang memanggil jisoo membuat jisoo menatap nya, lia yang berada di samping nya berdiri sambil tersenyum.

"Ada apa ya kak?" jisoo menaikkan sebelah alisnya, "gue boleh minta tolong ga?" lia yang bertanya balik.

Sedangkan jisoo menghela nafas dalam hati, "tolong apa kak?" jisoo yang menatap datar lia.

"Antarin gue ntar kalau lo uda selesai kelas... Bisa ga?" lia menaikkan kedua alisnya, "sorry kak, gue ga bisa.... Nanti gue langsung pulang karena ada urusan..." jisoo yang beralasan.

"Bentar aja ga bisa?" lia yang sedikit kecewa, "ga bisa kak... Sorry..." jisoo yang tersenyum tipis.

"Yaudah deh... Makasih ji..."

Setelahnya lia pergi dari sana, "keknya tuh kating suka deh sama lo..." ucap yujin menatap jisoo.

"Heem... Yaudah biarin aja..." jisoo yang berlagak cuek, "bau bau takut istri nih pasti.." ucapan kazuha membuat mereka tertawa.

"Gue takut istri? Ya iya lah njir.... Istri gue lebih galak dari singa... Apalagi lagi hamil gini... Gue mulu yang salah..." ucap jisoo yang tersenyum miring.

"Kata gue sabar aja ji... Bumil memang gitu... Istri gue juga gitu kemaren..." ucap yujin.

"Sabar banget gue mah..."














RAJIN RAJIN VOTE BIAR SAYA TROBOS SEMUANYA

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang