BAB 4

7.6K 612 5
                                    


"Napa lo? Dari kemaren mukanya di tekuk mulu gue liat.."

Lisa yang melihat jisoo yang menghela nafas, "gue di jodohin ama anak temen appa gue..."  Ucap jisoo yang kembali menghela nafas. "Lah terus? Emang ga cantik apa si cewe?" Lisa yang menyirit.

"Cantik lis... Pake banget... Malah kayak bule lagi.." Jisoo yang mengangkat wajahnya, "lah terus masalahnya apa sekarang?" Ucap Lisa yang memegang helmnya.

"Lebih tua tiga tahun dari gue dianya.."

"ANJIR!? HAHAHHAHAHA!"

Lisa tertawa mendengar perkataan jisoo tadi, "kasian lo ama tante tante..." Lisa kembali tertawa sedangkan jisoo memutar bola mata malas. "Kasian tuh si kakaknya ngurusin orang banyak tingkah kayak lo.." Lisa memakai helm nya, "anjir bet lo.." Gerutu jisoo yang memakai helm nya.

"Udeh udeh... Dari pada mikirin gituan mending kita nongkrong yok.. Kak ugi ama kak wewen udah di sana.." Lisa yang naik ke motor, "lah... Mereka ga kerja?" Jisoo yang menyalakan motornya.

"Pulang cepet hari ini mereka... Mangkanya udah nongkrong aja di tempat biasa..." Lisa yang melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 04.55.

"Yaudah ayo.."

¥¥¥

"Kiri lis anjir ada musuh"

"Kak wewen tolong gue sekarat nih.."

"Awas kak wen belakang ada musuh.."

"Situ aja lo chikin Jan gerak..."

Keempat sekawan itu sibuk dengan game mereka, mereka ini sudah berteman dari sejak sekolah Dasar walaupun umur mereka lumayan jauh. Walau pun sibuk kerja dan sekolah mereka tetap sempat ngumpul ngumpul kayak biasanya.

Mereka bersorak ria saat permainan selesai dan di menangkan oleh mereka berempat, jisoo menghisap vape nya sembari menaikkan kedua kakinya ke sofa dan bersila. Tak lama handphone nya berbunyi menandakan ada telepon masuk.

Eomma is calling...

"Halo eomma? Kenapa?"

"Aigo jichu.. Kamu masih nongkrong?"

"Iya.. Hehehe.."

"Pulang lah segera jisoo.. Kamu harus merapikan barang mu yang sudah di pindah kan.."

"Tunggu... Apa!? Di pindah kan!?"

"Barang barang mu sudah di angkat ke rumah baru mu chu.."

"Secepat itu eomma!?chu kan masih mau sama eomma"

"Astagaaa... Anak manja inii.."

"Yaudah jichu kesana... Eomma kirim saja alamatnya.."

"Jangan berlama lama... Jangan biarkan chae yang membereskan barang mu..."

"Iya ibu negaraaaa..."

Telepon di matikan Hye kyo dari sebrang, "napa lo?" Tanya Wendy yang berada di sebrang jisoo. "Gue lupa bilang ama lo berdua... Gue dijodohin ama anak teman appa gue.." Ucap jisoo sebelum meminum latte nya, "ohhh di jodohin... Trus apa masalahnya?" Seulgi yang bertanya.

"Yang di jodohin ama dia tuh seumuran ama lo berdua kak.." Lisa yang menjawab. Mendengar hal itu seulgi dan wendy tersedak kopi.

"PUFT!? HAHAHAHAHA!"

Keduanya mentertawakan jisoo sama seperti Lisa tadi mentertawakan jisoo, "sudah ku dugong..." Jisoo yang memutar bola mata malas. "Anjirr seriusan?" Tanya wendy yang masih sedikit tertawa, "ya kali gue bercanda soal jodoh..." Jisoo yang memasukkan vape nya ke kantong.

"Fiks sih nanti tuh orang bakal cape sama kelakuan random lo.." Ucap seulgi sebelum menghisap vape miliknya, "dah ah gue pulang duluan.. Di suruh eomma.. Bye.." Jisoo yang pergi dari sana.

¥¥¥

Jisoo membuka helm nya saat sampai di pekarangan rumah barunya, jisoo masuk kedalam rumahnya itu. "Ah kamu sudah pulang?" Hye kyo ternyata masih di sana bersama so hee di ruang tamu, "sudah eomma..." Jisoo yang mengangguk.

"Kalau begitu pergi lah ke kamar mu jisoo... Ganti baju.." Ucap so hee yang di angguki jisoo, ia pergi ke atas menuju kamar baru nya. "Eh... Kamarnya yang mana eomma? Aunty?" Tanya jisoo berbalik, "panggil mommy saja jisoo..." So hee yang tersenyum.

"Ah mommy.." Jisoo yang menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal, "yang pintunya warna coklat.." Hye kyo yang menjawab pertanyaan jisoo tadi. Jisoo mengangguk lalu naik ke atas, ia mendapati ada tiga kamar di sana.

Jisoo melihat pintu berwarna coklat yang di maksud Hye kyo, dengan santai dia membuka pintu tersebut. Saat pintu terbuka matanya melotot melihat chaeyoung yang hanya memakai handuk sebatas paha sehingga paha mulusnya di lihat oleh jisoo.

Brak.

Jisoo menutup kembali pintu kamar tersebut, ia berbalik membelakangi pintu itu dan masih melotot.

GA LIAT GUE GA LIAT!

Jisoo masih berdiri di depan pintu sambil bersandar di pagar tangga, ia membuka seragamnya dan kini yang hanya kaos hitam yang melekat di tubuhnya. Jisoo menepis pikiran nya tentang kejadian tadi.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka dan memperlihatkan chaeyoung yang sudah memakai baju, "kenapa tidak masuk jisoo?" Tanya chaeyoung yang menaikan sebelah alisnya. "Ah.. Aku tadi.. Anu.." Jisoo yang menggaruk tungkuk lehernya yang tak gatal, chaeyoung yang melihat itu menyirit sebenarnya dia tau kenapa jisoo menunggu di luar.

"Udah kalau gitu ganti baju kamu.. Bebersih..." Chaeyoung yang kembali masuk ke kamar di ikuti jisoo, "maaf.. Tadi aku tidak sengaja..." Ucap jisoo di belakang chaeyoung.

"Tidak apa apa.." Chaeyoung yang menggeleng, "sudah sana kamu mandi.." Chaeyoung yang mengambil handphone nya yang berada di kasur. "Iya kak.." Jisoo yang mengangguk lalu pergi ke kamar mandi.

Chaeyoung yang melihat itu hanya terkekeh sambil menggeleng, ia turun kebawah untuk membantu so hee dan Hye kyo yang berberes.

¥¥¥

"Ingat jisoo.. Jangan melewati batas sementang kamu tak dengan appa..." Bisik soo hyun di telinga jisoo, "aish... Appa ini berpikir apa??" Jisoo yang menyipitkan matanya.

Soo hyun menyipitkan matanya juga menatap jisoo, seo joon dan so hee sudah pulang duluan tadi. "Kalau begitu eomma dan appa pulang dulu ya chae.. Jichu..." Ucap Hye kyo pada keduanya.

"Hueeee eommaaaa..." Jisoo memeluk manja eomma nya, "dasar tidak tau malu.." Soo hyun menepuk jidat nya. Chaeyoung yang melihat itu hanya terkekeh. "Ya sudah... Eomma pulang dulu ya... Kamu jangan merepotkan chae, chu" ucap Hye kyo saat jisoo melepaskan pelukan nya.

"Nee hati hati lah eomma.." Ucapan chaeyoung di angguki Hye kyo, kedua orang tua itu pergi dengan mobil mereka dan kini menyisakan dua orang canggung yang berada di sana.














Voteeeee

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang