Beberapa hari kemudian...
Selama beberapa hari ini sifat awkward jisoo muncul di depan chaeyoung, bahkan chaeyoung sendiri geleng geleng kepala ngeliat kelakuan random jisoo. Chaeyoung benar benar ngerasa seperti ngurus anak kecil yang sangat aktif.
Jisoo masuk kedalam rumah sambil menghisap vape nya, jisoo menaruh helm nya ke rak juga kunci motornya.
"Aku pulang..."
"Sudah pulang?"
Chaeyoung muncul dari dapur, "udahhh..." Jisoo menghembuskan asap vape nya sedangkan vape nya menggantung di lehernya. Chaeyoung sudah tau kalau jisoo ini ngevape mangkanya dia biasa aja liat jisoo ngevape, "ganti baju sama gih.. Mandi juga.." Ucap chaeyoung yang berdiri di depan jisoo.
"Okey kakkk.."
Saat jisoo hendak beranjak dari tempat, chaeyoung tiba tiba menarik lengannya. "Ehh.. Kenapa kak?" Jisoo kembali menatap chaeyoung.
"Coba deh jangan manggil kakak mulu sama aku... Kita kan cuman beda tiga tahun aja..." Chaeyoung yang manyun.
"Hemm.... Jadi aku manggil apa?" Jisoo mengelus ngelus dagunya, "sayang?" Jisoo mengangkat kedua alisnya. Sedangkan chaeyoung yang mendengar itu menahan senyum.
"Nah... Coba deh manggil sayang ke aku.." Ucap chaeyoung yang mengangguk, "okey sayang..." Ucap jisoo yang tersenyum lebar. Sebenarnya chaeyoung ini salting cuman dia pura pura cool aja di depan jisoo.
Salting dah gue nih..
"Yaudah sayang... Kamu mandi sana..." Ucap chaeyoung yang tersenyum, "eh.. Pegang aku pegang aku..." Jisoo meraih kedua tangan chaeyoung agar memegang kedua bahunya. Sedangkan si chaeyoung menyirit.
"Loh kenapa sayang?"
"Cukup... Ntar aku beneran pingsan nih disini..."
Ucapan jisoo membuat chaeyoung tertawa, "lucu deh bayi satu ini.. " chaeyoung yang menggeleng sambil tersenyum.
"Udah cukup.. Aku mau mandi aja... Lama lama di sini bisa beneran pingsan..." Jisoo yang ngacir ke atas sedangkan chaeyoung tertawa dan kembali ke dapur.
¥¥¥
Ting.. Tonggg...
Chaeyoung berjalan menuju ke pintu depan karena ada yang datang, ia membuka pintu dan mendapati jennie yang langsung memeluknya. "Hueeeeeeeee...." Rengek jennie saat keduanya masuk.
"Astaga lo kenapa?"
Chaeyoung terheran melihat kucing satu itu, "congahh.. Gue bakal satu rumah sama tuh bocahh..." Jennie melepaskan pelukan nya.
"Lah bagus dong... Kayak gue..." Chaeyoung yang menaikkan kedua alisnya, "iya sih... Tapi gue kan jadi kayak emak sama anak nantinya..." Jennie yang kembali merengek. "Eh.. Gue nginep sini ya.. Hehe..." Lanjut jennie yang menyengir.
"Iye iye..."
Jennie tersenyum mendengar perkataan chaeyoung, "ngomong ngomong calon lo dimana?" Tanya jennie menaikkan kedua alisnya. Sebelumnya chaeyoung menjawab mereka mendengar suara dari lantai atas.
"Butt.. Whennnnn.. Youu call me sayang.. I'm not the only oneeeee"
Kedua wanita itu mendongak menatap jisoo yang duduk di atas balkon sambil menghisap vape nya.
"Astaga jisooo sejak kapan kamu di situ!?"
Chaeyoung melotot melihat jisoo yang santai duduk di sana, "sejak kamu buka pintu.." Jisoo yang menghembuskan asap nya.
"Astaga.. Turun jisoo nanti kamu jatuh!" Chaeyoung yang bersedikap dada menatap jisoo.
"Ga mau.. Aku mau lompat aja ke lampu itu..." Jisoo yang menunjuk lampu besar yang menghiasi ruangan, "turun jisoo astaga!" Chaeyoung yang sedikit menyenggak.
"Ga mau..."
"Turun!"
"Ga mauuuu!"
"Sayang... Turun!"
"Jangan panggil sayang sayang kalau masih ada pacar!" Ucap jisoo yang manyun, "astaga... Aku ga punya pacar..." Chaeyoung yang mulai frustasi.
"Trus itu? Mana peluk peluk lagi..." Jisoo menunjuk jennie yang melongo. Chaeyoung yang mendengar itu menepuk jidat nya.
Astaga... Itu alasannya?
"Buset chaeng... Calon lo bocah kematian yak... Bisa bisa nya dia nuduh gue pacar lo.." Jennie yang masih melongo.
"Turun sayang.. Dia sahabat aku..."
"Pembohong!!!"
"Turun atau aku benar benar marah sama kamu!?"
"Ish iya iya.. Lagian udah mantep juga duduk di sini.."
Jisoo yang berdiri lalu melompat ke bawah membuat kedua wanita itu kaget. "Hahhhh astaga! Kan bisa lewat tangga kim jisoo!" Oke chaeyoung sudah frustasi.
"Biar cepet... Ribet ah jalan lagi ke tangga... Cape..." Ucap jisoo yang mendekati mereka, "definisi bocah kematian ya chaeng.." Ucap jennie yang tak habis pikir.
"Ck.. Nanti kalau cedera gimana?"
"Ga sekolah..." Jawab jisoo dengan polos, chaeyoung menghela nafas kasar menatap jisoo.
"Jangan marah marah.. Nanti cepat tua... Kan ga lucu udah tua tambah tua..." Jisoo yang memeluk chaeyoung membuat chaeyoung tertegun.
"Engga marah... Cuman kalau kamu salah mendarat gimana? Kan cedera..." Chaeyoung mengelus kepala jisoo. "Iya iya maaf dehhhhhh..." Jisoo yang memeluk manja chaeyoung, dia memang sekarang sering memeluk chaeyoung tiba tiba.
"Woi masih ada gue loh disini..." Celetuk jennie yang berada di belakang mereka, jisoo melepaskan pelukan nya pada chaeyoung. "Hehehe.. Oh iya jen.. Nih jisoo namanya.. Ji.. Ini jennie sahabat aku.." Ucap chaeyoung pada keduanya.
"Hai kak jen.." Sapa jisoo pada jennie, "Hai juga ji.. " jennie yang kembali menyapa jisoo. "Dah ah.. Aku laper..." Jisoo yang ngacir ke dapur.
"Buset... Gue jadi lo... Udah gue marahi habis habisan gegara lompat gitu aja.." Jennie yang menggeleng, "tadinya gue mo gitu jen... Cuman marah gue reda tiba tiba waktu dia meluk gue..." Chaeyoung yang tersenyum lebar.
"Yeee dasar bucinn.. "
"Halah... Paling lo juga gitu nanti... " chaeyoung yang memutar bola mata malas. "Udah ah.. Ayo jen ikut makan juga lo.." Ucap chaeyoung menaikan kedua alisnya, "ntar.. Gue naruh barang gue dulu... Di mana nih gue?" Jennie yang masih menenteng tas nya.
"Serah lo mau di kamar mana... Pintu coklat kamar gue..." Ucap chaeyoung yang menunjuk lantai atas, "okee..." Jennie mengacungkan jempol nya.
Vote guesssssss
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CEO AND HER BIG BABY -END-
De TodoSaya cape yang berkonflik konflik... Jadi ini cerita adem anteng aja.. Hanya menceritakan si CEO yang di jodoh kan sama anak SMA Warning...Banyak adegan 🔞🔞 😞🙏 ⚠ini tidak ada terkaitnya dengan idol asli ⚠