BAB 41

3.8K 400 3
                                    

Jisoo kembali ke parkiran karena vape nya ketinggalan di mobil, setelah mengambil vape ia langsung pergi menuju unit irene.

Jisoo merapikan jaketnya sembari berjalan menuju lift, "jisoo?" seseorang memanggil jisoo saat lift terbuka.

Jisoo mendapati lia ada di dalam lift tersebut, "oh, Hai kak..." sapa jisoo yang masuk ke lift lalu menekan tombol lift.

"Lo ngapain ji?" tanya lia yang sengaja berada di samping jisoo, "ngunjungin temen..." jisoo yang sengaja melangkah satu langkah ke samping agar ia dan lia tidak terlalu dekat.

"Ouh... Emang temen lo ada di sini ya?" lia yang bertanya lagi, "iya kak..." ucap jisoo yang mengiyakan saja.

Setelah lift sampai di lantai yang di tuju, jisoo langsung pergi gitu aja tanpa pamit pada lia karena ia tak ingin berlama lama.

"Cuek banget kayaknya..." ucap lia sebelum ia kembali menutup lift tersebut. Jisoo masuk ke dalam unit setelah irene membuka pintu nya.

"Lo ga ngampus ji?" irene yang bertanya sembari duduk kembali di samping chaeyoung, "engga... Dosen gue lagi ada keperluan.. " jisoo yang duduk di sofa single.

"Ouhhh pantesan ngikutin si chaeng.." irene yang mengangguk, "kak seul ga kesini kah?" jisoo yang bertanya.

"Coba tanya bos nya... Seul kerja apa engga.." irene yang menunjuk chaeyoung dengan dagunya sedangkan chaeyoung hanya memutar bola mata sambil tersenyum miring.

"Masuk dia hari ini.... Ada banyak kerjaan.." ucap chaeyoung yang bersandar, jisoo hanya mengangguk saja.

Tak lama jennie dan joy datang berdua, "lisa mana kak jen?" jisoo yang sedang login ke game itu menatap jennie.

"Dia pergi sama daddy nya.... Di suruh ikut acara..." jisoo hanya mengangguk saja mendengar perkataan jennie.

"Lo ga ngampus ji?" joy yang duduk di samping irene itu bertanya, "dosen nya sibuk jadi di kasih tugas aja..." jisoo yang menggeleng.

¥¥¥

Jisoo menghela nafas bersamaan dengan gamenya yang selesai, ia melirik ke empat wanita dewasa yang sibuk mengobrol ngobrol itu.

Jisoo bangkit dari duduknya lalu duduk di samping chaeyoung, "eh, kenapa sayang?" ucap chaeyoung saat jisoo memeluk nya.

"Bosen..." jisoo yang merengut seperti anak kecil, "jisoo kek anak kecil ngadu ke emaknya...." celetuk joy yang ternyata melihat keduanya.

Jisoo yang mendengar itu cemberut menatap joy, "keknya gue ga yakin deh nih bocah beneran bakal jadi daddy..." ucapan jennie membuat ketiga sahabatnya tertawa.

"Ck, chae... Liatt.." jisoo yang mengadu pada chaeyoung, chaeyoung hanya menggeleng saja sembari mengelus kepala jisoo.

Tiba tiba jennie berdiri sembari menutup mulutnya, "jen lo mau kemana?" irene yang melihat jennie pergi ke kamar mandi.

"Ntar gue susul..." joy yang mengikuti jennie, "keknya udah berisi tuh..." chaeyoung yang menatap irene sambil tersenyum miring.

"Iya kek nya..." irene yang mengangguk, "kak rene kapan nyusul sama beruang sipit?" jisoo yang bertanya.

"Nanti dehh... Dia aja belum jumpa sama eomma appa gue..." irene yang menggidik, tak lama jennie dan joy kembali.

"Kenapa lo jen?" chaeyoung yang bertanya, "ga tau... Mual mual gue dari tadi pagi sebelum kesini..." jennie yang duduk bersama dengan joy.

"Fiks ini udah ada isi..." serentak joy dan jisoo, membuat irene dan chaeyoung terkekeh. Tiba tiba pintu unit di ketuk membuat irene pergi mendekati nya.

"Iya sebentar..."

Irene membuka pintu mendapati lisa yang masuk sambil tersenyum, "Hai kakak kakak..." lisa yang melepas jaketnya.

"Lah... Udah selesai acaranya?" jennie yang menatap lisa mendekati nya, "udah... Mangkanya aku langsung ke sini..." lisa yang duduk di samping jennie.

Jennie hanya mengangguk saja, tiba tiba ia merasa mual kembali membuat ia kembali pergi ke kamar mandi.

Irene yang melihat itu langsung menyusul jennie, "susul sono nyet..." ucap jisoo yang menatap lisa.

Sedangkan lisa menyusul jennie, "btw chaeng... Lo udah berapa bulan? Lupa gue..." joy yang menatap chaeyoung.

"Tiga bulan..." chaeyoung yang menjawab, lisa, jennie dan irene kembali mendekati mereka. "Coba di tes deh, lis..." irene yang duduk di sofa single.

"Iya.. Ini gue juga udah bawa... Soalnya tadi udah ngerencanain mau di tes...." lisa yang mengeluarkan satu test pack dari kantong celananya.

"Tuh jen... Test sana..." usul joy, "ayo jeh.. Temenin gue..." jennie yang menarik chaeyoung menuju kamar mandi.

"Gacor ye lo, nyet..." jisoo yang menatap lisa, "lebih gacor lo ye..." lisa yang memutar bola mata malas.

"Jangan liat liat lo..." ucap jennie yang berbalik memunggungi chaeyoung, "iye kagak dahhh..." chaeyoung yang menatap cermin yang ada di depannya.

"Chaeng..." panggil jennie tanpa menatap chaeyoung, "apaan jen?" chaeyoung yang menaikkan sebelah alisnya.

"Hamil enak ga chaeng?" jennie yang mendekati chaeyoung setelah selesai dengan urusannya.

"Hemm.... Kalau di awal awal itu gue rasa ga enak karena tiap pagi ke kamar mandi mulu karena mual.... Tapi nanti kalau udah masuk dua tiga bulan udah ga mual lagi.. Tapi lo bakal agak susah gerak sih kayak gue..." chaeyoung yang menatap jennie.

"Hemm.... Gitu yee...." jennie yang mengangguk, "jen liat tuh hasilnya.." chaeyoung yang melihat test pack tersebut.

Di test pack tersebut terdapat dua garis yang menyatakan kalau jennie positif hamil, "selamat jen..." chaeyoung yang tersenyum menatap jennie.

"Gue harus kasih liat lisa... Ayo chaeng.." jennie yang menarik chaeyoung, "iye iye jangan narik narik, njir..." ucap chaeyoung.

"Gimana hasilnya?" lisa yang menatap jennie dan chaeyoung yang mendekati mereka.jennie tersenyum lalu menunjuk kan hasil nya membuat lisa bersorak.

"YESS GUE PUNYA BOCIL JUGA..." 

"Ga yakin bener gue sama dua bocah nih kalau beneran mau jadi daddy... Yang ada nanti jennie sama chaeng kesusahan jaga dua bocah..." ucapan joy membuat jennie dan chaeyoung terkekeh sedangkan jisoo dan lisa merengut.

"Kak joy ni..."














VOTE WOI

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang