BAB 35

4.8K 493 62
                                    

Beberapa minggu kemudian....

"Ji bangun..."

"Hm? Iyaa..." Jisoo yang terduduk sembari mengucek ngucek matanya, "masuk kerja?" Jisoo yang menyipitkan matanya menatap chaeyoung.

"Iya... Lagian pagi ini ada yang harus ku temui..."

Jisoo hanya mengangguk ngangguk saja mendengar perkataan chaeyoung, "yaudah, tante cantik hati hati ya..." Mendengar perkataan jisoo, chaeyoung melempar sisir milik nya.

"Sembarangan kalau ngomong..."

"Aduhhh sakittt...." Jisoo yang mengelus jidatmya karena sisir tadi pas mengenai jidat mulusnya.

"Udah sana kamu cuci muka, anterin aku..."

"Iye nyonya..."

¥¥¥

"Yakin ikut kan? Nanti kamu bosan..."

Chaeyoung yang melirik ke arah jisoo, "iyaa... Lagian aku bosen di rumah sendirian... Mending sama kamu..." Jisoo yang menggandeng tangan chaeyoung.

"Halah.... Bilang aja kamu ga bisa jauh jauh dari aku.." Chaeyoung yang tersenyum miring, "hehehe... Tau aja..." Jisoo yang menyengir.

Keduanya masuk kedalam sebuah resto yang ada di mall itu, mereka duduk di dekat jendela.

Tak lama jennie, joy dan irene datang karena mereka berempat sudah janji akan hangout bareng habis chaeyoung meeting.

"Loh, jisoo? Tumben ngikut chaeng.." Irene yang duduk di samping joy. "Bosan di rumah sendirian..." Jisoo yang bersiap bermain game.

"Heleh.... Bilang aja lo ga mau jauh jauh dari chaeng..." Joy yang menyipitkan matanya, "tau aja kak joy nihhh..." Jisoo yang tersenyum miring.

"Sebenarnya lo ada meet sama siapa sih?" Jennie yang menatap chaeyoung, "gue belum liat orang nya..Semalem manajernya yang ngehubungin gue..." Ucap chaeyoung.

"Jis kapan lo masuk kuliah?" Tanya joy yang menatap jisoo, "seminggu lagi..." Ucapan jisoo di angguki joy.

"Siang nona nona..."

Mereka semua menoleh ke sumber suara mendapati seorang pria yang tersenyum ke arah mereka.

"J-jimin?" Jennie yang berbicara membuat jimin tersenyum pada jennie, "ah Hai jen.... Senang bertemu dengan mu..." Ucap jimin yang duduk di sebrang mereka.

Jisoo yang mendengar nama pria itu hanya terdiam saja menatap jimin, "lo.... Yang mau ketemuan sama chaeng?" Irene yang melirik sekilas chaeyoung yang terdiam.

"Iya.... Tenang saja aku tidak ingin apa apa... Aku hanya ingin menanyai sesuatu yang terkait dengan bisnis..." Jimin menaikkan kedua alisnya.

"Ah... Oke..." Ucap chaeyoung, tatapan jimin beralih menatap jisoo yang sedari tadi menatapnya. "Ini adik kalian?" Jimin yang bertanya.

"Bukan... Dia----

"Adik kang seulgi, jisoo.." Jisoo yang memotong pembicaraan chaeyoung membuat keempat wanita itu menatap dirinya.

"Ahh... Adiknya seulgi.... Aku jimin.... Teman chaeng..." Jimin yang tersenyum simpul pada jisoo, "teman sehidup semati lebih tepatnya..." Sambung jimin.

Chaeyoung yang mendengar itu memelototi jimin, "ah ya... Salam kenal..." Jisoo yang hanya mengangguk saja.

"Jadi...lo mau nanya apa?" Chaeyoung yang langsung masuk ke topik, "ini soal penaikan produk, chaeng... Gue tau lo pintar soal ini mangkanya gue ajak lo ketemuan..." Jimin membuka leptop nya.

"Ah, lo mau naikin produk bisnis lo?" Joy yang bertanya, "iya... Produk baru yang mau di luncurkan kan... Ada dua dan aku bingung harus memilih yang mana..." Jimin yang menyerahkan laptopnya pada chaeyoung.

Chaeyoung melihat produk milik Jimin lalu menjelaskan semua yang ia ketahuilah dan memilihkan produk mana yang bakal meningkatkan.

Jisoo sendiri dia menatap Jimin dengan tatapan tajam yang hanya di sadari oleh ketiga sahabat chaeyoung.

"So.... Ada lagi yang mau lo tanyain?" Chaeyoung menaikkan kedua alisnya, "sepertinya tidak ada... Gue berterima kasih banyak..." Jimin yang tersenyum pada chaeyoung.

Ketiga sahabat chaeyoung saling tatap tatapan lalu melihat jisoo yang kini hanya diam saja bermain handphone.

"Chaeng... Gue mau lo sekali lagi..." Jimin yang meraih kedua tangan chaeyoung membuat chaeyoung kaget.

"Gue ga bisa.. " chaeyoung menarik tangannya, "kenapa chaeng? Gue banyak salah sama lo? Plis maafin gue soal kejadian yang lalu.... Gue bakal tanggung jawab soal itu..." Jimin memasang raut sedih.

"Harusnya gue ga ngelakuin hal itu... Maafin gue... Ayo balik sama gue..." Sambung Jimin. Sebelum chaeyoung menjawab, jisoo tiba tiba berdiri dari duduknya membuat lima orang dewasa itu menatapnya.

"Bujukan mu itu terlalu pasaran, tuan..." Ucapan jisoo membuat Jimin menatap sinis le arahnya, "apa maksud mu?" Jimin yang merengut.

"Cobalah merayunya.... Tapi aku rasa dia tak MENGINGINKAN mu lagi.... Jadi lebih baik mundur lah..." Jisoo yang memutar bola mata malas.

"Ck, lo bocah ga usah ikut campur..." Jimin yang menggeram, "sebenarnya gue ga mau ikut campur... Cuman ini terkait juga sama gue..." Jisoo memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

"Apa maksud mu!?' Jimin yang berdiri dari duduknya, "chaeng punya gue..." Ucap jisoo yang menatap tajam Jimin.

"Heh bocah... Bangun lah dari mimpimu... Lo. Terlalu. Muda. Buat. Chaeng.... Gue yang pantas sama dia...." Jimin menunjuk jisoo.

"Harusnya lo yang bangun, tuan... Chaeng udah seutuhnya punya gue... Dia. Istri. Gue." Jisoo yang menunjuk balik Jimin membuat Jimin menatap chaeyoung.

"Bocah ini hanya bercanda kan?" Jimin menaikkan sebelah alisnya, "dia benar, Jim... Gue istri dia..." Chaeyoung yang berbicara.

Jisoo yang mendengar itu tersenyum miring, ia mengeluarkan vape miliknya. "Dan anda harus tau satu hal..." Ucap jisoo kembali menatap Jimin.

"Chaeng, ga suka yang kecil..." Bisik jisoo yang menepuk bahu Jimin lalu pergi darisana.

"Mo kemana dia, njir?" Bisik jennie pada joy dan Irene, "main kabur aja tuh anak..." Joy yang ikut berbisik.

"Jisoo serem amat kalo cemburu...." Bisik Irene yang ikut ikutan sedangkan chaeyoung hang menghela nafas sembari menatap Jimin.

"Cukup, Jim... Gue udah muak sama lo... Jangan pernah muncul lagi di hadapan gue..."

































Jangan lupa makan guys, jangan lupa minum, jangan lupa tidur, jangan lupa mandi, jangan lupa buat selalu inget sama saya ygy🌚

Vote guys jangan lupa

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang