BAB 17

7.5K 487 21
                                    

Chaeyoung keluar dari kamar mandi setelah selesai mencuci muka dan menggosok gigi, ia naik ketempat tidur.

"Bayi..." Panggil chaeyoung saat jisoo memeluk nya, jisoo yang merasa di panggil itu hanya berdehem. "Aku bakal keluar negri empat hari ini.." Ucap chaeyoung mengelus kepala jisoo.

"Mau ngapain?" Jisoo mendongak menatap chaeyoung, "ada kerjaan sayang di luar... Cuman empat hari... Kamu aku tinggal ga papa kan?" Chaeyoung menunduk menatap jisoo. "Jadi aku sendirian di rumah?" Ucap jisoo sambil manyun.

"Tadinya aku mau ngajak kamu.. Cuman kan kamu seminggu lagi mau ujian... Ga mungkin kan aku nyita waktu belajar kamu.." Chaeyoung menaikkan kedua alisnya. Jisoo merengek kembali menyembunyikan wajahnya di leher chaeyoung.

"Astagaaa..." Chaeyoung yang gemas sendiri, "aku di tinggal sendiri niii.." Jisoo yang masih merengek. "Aku cuman empat hari sayang... Abis itu aku balik... Beneran..." Chaeyoung kini mengelus punggung jisoo.

"Aaaaaaaa..." Jisoo yang merengek sambil sedikit gersak gersuk, "ya ampun bayiii..." Ucap chaeyoung saat jisoo berbalik membelakangi dirinya. "Jangan dekat dekat.. Aku marah sama kamu..." Jisoo yang tetap membelakangi dirinya.

"Sayanggg astagaa.." Chaeyoung yang terduduk menatap jisoo, "huhh.." Jisoo memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam selimut. "Yaudah... Terserah kamu deh.. " chaeyoung juga membelakangi jisoo.

Ia menarik selimut nya agar naik sedikit, tiba tiba chaeyoung merasa ada tangan yang masuk kedalam piyama nya dari belakang. Jisoo kembali mendekati chaeyoung, "shh... Jisoo ih.." Jisoo memijat mijat kedua payudara milik chaeyoung.

Jisoo tidak menghiraukan perkataan chaeyoung, Ia tetap memijat nya bahkan sesekali ia memeras nya."ahh.." Chaeyoung berbalik menatap jisoo sambil merengut.

"Nakal banget tangannya.." Chaeyoung menatap jisoo yang manyun menatap dirinya, "mau itu..." Ucap jisoo menunjuk dada chaeyoung. "Ga mau.. Bayi nakal.." Chaeyoung menyilang kan kedua tangannya di depan dada nya.

Jisoo yang mendengar itu merengek seperti anak kecil, "astagaa bayii..." Chaeyoung yang kembali memeluk jisoo. "Boleh ya?" Jisoo membalas pelukan chaeyoung, "engga..." Ucap chaeyoung yang menjahili jisoo.

"Ihhhhh..." Jisoo menyembunyikan wajahnya di leher chaeyoung, sedangkan chaeyoung ia hanya terkekeh kecil. "Iya iya..." Ucap chaeyoung mengelus punggung chaeyoung.

"Boleh? " jisoo yang mendongak menatap chaeyoung sedangkan yang di tatap hanya tersenyum sambil mengangguk. Jisoo langsung membuka kancing piyama chaeyoung sehingga bagian depan tubuh chaeyoung berhasil terekspos di depan jisoo.

Jisoo turun kebawah lalu menghisap payudra milik chaeyoung, "shh... Pelan Ji.." Chaeyoung meremas kepala jisoo.
Jisoo sudah seperti anak bayi yang kelaparan menghisap payudra chaeyoung.

Chaeyoung mengigit bibir bawahnya berusaha agar tidak keceplosan mendesah, jisoo memeluk chaeyoung sedangkan mulut nya senantiasa menghisap payudra chaeyoung.

Chaeyoung mengelus kepala jisoo, dia benar benar seperti punya anak bayi. Lama kelamaan mata jisoo semakin berat karena chaeyoung mengelus punggung nya.

Selang lima menit jisoo sudah tak sadar kan diri lah, "dih... Udah tidur aja..." Chaeyoung menunduk menatap jisoo. Ia menaikkan selimut untuk menutupi tubuh mereka. saat ia mau menarik payudra nya dari mulut jisoo, tiba tiba jisoo menghisap nya kembali sembari mengeratkan pelukannya.

"Nooo..." Ucap jisoo yang matanya terpejam, chaeyoung yang melihat itu hanya menghela nafas. Ia kembali mengelus punggung jisoo dengan lembut, membuat si bayi kembali tertidur.

Nih beneran kayak punya bayi gue... Bayi gede.. 

¥¥¥

"Udah jangan merengut merengut ih..."

Chaeyoung yang selesai memakaikan dasi jisoo, ia melihat ekspresi jisoo yang tak ingin diri nya pergi ke luar negeri selama empat hari.

"Hm..."

Jisoo menghabiskan susunya sekali teguk, chaeyoung menghela nafas pelan sambil menggeleng."nanti... Kalau aku ga bisa bobo gimanaaaaa?" Jisoo memeluk chaeyoung membuat sang empu tertegun.

"Ya ampunnn.." Chaeyoung mengelus punggung jisoo, "kalau ga karena kerjaan aku juga ga mau ninggalin bayi aku sendirian di rumah..." Kini chaeyoung mengelus kepalanya.

"Udah lahh aku ke rumah eomma ajaaa.." Jisoo melonggarkan pelukannya sambil manyun, "jangan nakal kamu..." Chaeyoung mencubit gemas pipi kiri jisoo. "Udah... Buru ke sekolah... Nanti kamu telat.." Chaeyoung mendongak menatap jisoo.

"Kiss mee..."

Cup.

"Udah kan?"

"Lagiiii..."

Cup.
Cup.
Cup.

"Udah?"

"Huummm..."

"Yaudah ti ati kamu di jalan..."

"Iyaa..."

¥¥¥

Jisoo memainkan handphone nya dengan muka jutek membuat lisa, seulgi dan wendy terheran. Pasalnya kata lisa sedari tadi pagi muka udah jutek.

"Lo ngapa chikin?"

Seulgi yang bersuara menatap jisoo yang sedang menghisap vape nya, "gapapa..." Ucap jisoo sembari menghembuskan asap vape nya.

"Ohhh gue tau... Gegara si chaeng ke New York empat hari kan?" Tebakan wendy di angguki jisoo yang sibuk dengan battle nya.

"Haiss... Gue kira lo ntah kenapa..." Celetuk lisa yang berada di samping jisoo, "ye lahhh.... Jan suntuk gitu dah muka lo... Bini gue juga lagi di luar kota.." Ucapan lisa membuat seulgi dan wendy menatapnya.

"Bini bini... Udah kawin lo ama si jejen?" Wendy yang melemparkan snack ke muka lisa, "Yelah jan sirik lah..." Ucap lisa menghisap vape nya.

"Kagak sirik gue sama bocah kayak lo.."

"Halah bacot... Dasar tua..."

"Gue sumpel make selang mulut lo ye..."

"Ampun kakak..."















👀👀👀👀👀

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang