BAB 43

4.3K 471 50
                                    

"Chu..."

"Hm? Kenapa sayang?"

Jisoo menatap chaeyoung yang masih menatap layar leptop nya, "pengen strawberry..." chaeyoung yang menatap jisoo.

"Mau strawberry? Yaudah ntar aku beli..." ucap jisoo yang bangkit dari duduknya tetapi ia tiba tiba di tahan oleh chaeyoung.

"Kenapa sayang?" jisoo yang menyirit, "tapi aku mau strawberry ungu..." ucapan chaeyoung membuat jisoo melongo.

"Strawberry ungu? Dimana aku nyarinya?" jisoo yang kembali terduduk, "aku pengennya itu..." ucap chaeyoung yang cemberut.

Sedangkan jisoo menggaruk kepalanya yang tak gatal, "pengen banget ya sayang?" jisoo yang bertanya di balas anggukan oleh chaeyoung.

"Yaudah biar aku cari.. Tapi kalau ga ada gimana?" jisoo yang mengelus kepala chaeyoung.

"Malam ini kamu tidur di luar..." ucapan chaeyoung membuat jisoo melotot, "mana bisa gitu?" jisoo yang merengut.

"Ya mangkanya harus dapett..."

"Yaudah iya iya aku cari... Bentar deh..."

¥¥¥

"Ini gue nyari nya di mana njir..."

Jisoo yang menyusuri pasar buah sambil melihat sekeliling, ia benar benar bingung harus nyari strawberry ungu di mana.

Jisoo berhenti di sebuah toko buah yang menjual strawberry, "mau beli apa nak?" seorang pria tua mendekati jisoo.

"Paman... Saya nyari strawberry..." ucap jisoo yang menatap si paman, "oh strawberry ya? Ini ada... Masih bagus bagus kok..." si paman menunjuk buah strawberry yang berada di depan jisoo.

"Tapi paman... Strawberry nya strawberry ungu... Ada ga?" ucapan jisoo membuat si paman terkekeh.

"Mana ada yang menjual strawberry ungu, nak..." si paman menggeleng, "aduh... Nyari dimana ya paman?" jisoo yang menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Untuk siapa strawberry nya, nak?" si paman bertanya, "untuk istri saya, paman.." jawab jisoo.

"Ah istri mu sedang ngidam ya?"

"Iya paman..."

"Paman bisa kok buat strawberry nya jadi ungu.." ucapan sang paman membuat wajah jisoo tersenyum.

"Beneran paman?"

"Iya... Kamu mau?"

"Mau paman... Saya beli satu kilo aja..."

"Baiklah baiklah..." si paman mengambil sebuah keranjang lalu memasukkan strawberry yang segar kedalam.

"Istri mu sudah hamil berapa bulan, nak?" si paman bertanya, "sekitar empat bulan  paman..." jawab jisoo.

"Ah... Sudah agak besar yaa..."

"Iya hehehe..."

"Kamu harus sabar menghadapi bumil nak... Terkadang ngidam nya aneh aneh... Bahkan kemaren ada yang lebih aneh lagi dari kamu permintaannya..."

"Oh ya paman?"

"Iya... Istrinya minta buah mangga tapi harus warna biru dan berbentuk doraemon.." ucapan si paman membuat jisoo terkekeh.

"Jadi gimana paman?"

"Ya paman buatin... Untuk saja paman bisa... Hahaha... Sebentar ya nak paman apain dulu strawberry nya..."

"Oke paman...sebelumnya Terima kasih banyakk.."

"Tidak masalah nak..."

¥¥¥

"Nah itu sudah keliatan kepala nya..."

Dokter yang melihat monitor yang menampilkan gambar kandungan, "kira kira dok.. Anak saya cewe apa cowo, dok?" jisoo yang bertanya.

"Cewe tuan... Lihat ini..."

Dokter memperlihatkan kelamin anak yang berada di dalam kandungan chaeyoung membuat jisoo dan chaeyoung saling tatap tatapan sambil tersenyum.

"Keadaan nya juga baik baik saja... Tetap di jaga nyonya nya ya tuan..."

"Iya dok.."

¥¥¥

Jisoo dan chaeyoung baru saja keluar dari ruangan setelah selesai check kandungan, "yey anak aku ceweee...." jisoo yang melingkar kan tangannya dari samping.

"Seneng banget nih..." chaeyoung yang tersenyum sembari menatap jisoo, "seneng lah... Karena aku sebenarnya mau anak cewe... Hehehe...." jisoo yang mencium sekilas bibir chaeyoung.

"Udah ah ayo kita pergi.. Pasti acara nya udah di mulai..." ucap chaeyoung. Keduanya akan pergi ke rumah seulgi karena irene dan seulgi yang bertunangan sedangkan wenjoy baru saja menikah tiga hari yang lalu.

"Eh, jisoo?"

Lagi lagi jisoo berjumpa dengan lia membuat jisoo mendengus kesal dalam hati.

Ini kenapa sih gue sering banget jumpa sama ni orang...

"Oh Hai kak..." jisoo yang memeluk erat chaeyoung membuat lia melirik chaeyoung sedangkan chaeyoung hanya menaikkan sebelah alisnya.

Setelah adegan sapa menyapa, jisoo langsung pergi dari sana bersama chaeyoung.

"Tadi siapa, chu?" chaeyoung yang menatap jisoo, "itu kating yang aku bilang kemarin..." ucap jisoo mengelus perut chaeyoung.

"Ohh yang itu orang nyaa..."

"Iyaa..."

"Lumayan cantik... Tapi cantikan aku..." ucap chaeyoung yang tersenyum miring membuat jisoo terkekeh.

"Iya kamu lebih cantik, sayang...pasti nanti cantiknya turun ke anak kita..."

Sedangkan lia menatap jisoo dan chaeyoung yang terus menjauh, "itu tadi jisoo sama siapa ya? Kok keknya akrab banget?" gunggam lia.

"Mungkin kakaknya kali ya... Mungkin si jisoo nemenin kakaknya checkup..."



















SAYA AKAN UGAL UGALAN, BODOAMAT SAMA BERITANYA... VOTE WOI

THE CEO AND HER BIG BABY -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang