Single Mom: Part 6

19.8K 1.1K 68
                                    

Yang baca sudah banyak, yang vote? Hmm...
.
.
.
Kalau ada typo kasih tau ya😊
.
.
.

Baru datang ke pabrik, Airin sudah harus berkutat dengan laptop, mengerjakan pekerjaannya. Si kembar tidak ikut, Aiden tinggal di villa dan Aera minta antar ke pesantren, nanti setelah pulang kerja baru ia menjemput putrinya.

Tok ... Tok ...

"Bu, calon manager baru sudah datang, ingin bertemu," ucap Tiara menyembulkan kepalanya.

"Suruh masuk, Ta."

"Silakan masuk, Bu."

Wanita yang ada di belakang Tiara itu mengangguk lalu masuk ke dalam ruangan Airin.

Airin yang tadinya fokus menatap layar laptopnya, mendongak menatap wanita yang baru saja masuk. "Silakan duduk," ucap Airin sambil tersenyum ramah.

"Terima kasih." Wanita itu duduk di kursi yang ada di depan meja Airin.

Airin mengambil map yang ada di atas mejanya, itu berkas lamaran wanita yang ada di depannya. "Kenapa pindah? Perusahaan itu lebih besar dari ini. Ini hanya pabrik kecil."

"Ibu sakit, mau tidak mau saya harus melepaskan pekerjaan saya di perusahaan itu. Karena tidak ingin jauh dari ibu, saya memutuskan untuk bekerja di kota ini."

"Sudah siap bekerja hari ini juga?"

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum. "Siap!"

"Posisi manager keuangan sudah satu Minggu kosong. Mungkin akan banyak perkejaan yang harus dilakukan."

"Gapapa, itu tidak masalah."

Airin tersenyum, lalu mengulurkan tangannya ingin bersalaman. "Selamat bergabung di pabrik saya, Mbak Cinta."

Wanita itu nampak terkejut saat Airin menyebut namanya, tanpa diminta, air mata keluar dari sudut mata wanita itu. Bukannya menerima uluran tangan Airin, ia menghampiri Airin lalu memeluknya.

"Airin ..." lirih Cinta.

"Iya, Mbak. Ini aku." Airin membalas pelukan Cinta. "Lama gak ketemu ya, Mbak?"

"Lama benget!"

"Kamu pergi ... tapi gak pernah kembali. Mbak kira, mbak gak akan bisa ketemu kamu lagi. Mbak tau kabar tentang kamu yang pergi. Awalnya mbak kaget liat kamu, tapi ragu, takut salah."

Airin melepaskan pelukannya. "Mbak gak ingat wajahku lagi? jahat!"

"Bukan gitu, mbak pangling liat kamu yang sekarang berhijab, beda banget. Sekarang tambah cantik," ucap Cinta lalu tanpa takut mencubit pipi Airin. "Jadi, sekarang tinggal di kota ini? Tinggal di mana kamu?"

"Iya, Mbak. Aku melarikan diri ke sini hehe ... gak jauh dari sini. Aku baru ingat mbak asli orang Banjar. Gimana kondisi ibu mbak? Eh, kita duduk di sofa aja, biar enak ngobrolnya."

"Ibu masih sakit, kena stroke ringan. Karena cuma mbak yang belum nikah, mbak memutuskan untuk merawat ibu dan tinggal bersama ibu lagi."

"Ya Allah ... Semoga ibu lekas sembuh. Kalau Mbak kerja, ibu sama siapa?"

"Mbak nyewa orang buat jagain ibu selama mbak kerja."

"Syukurlah ada yang jagain."

"Kamu kenapa gak kembali ke Surabaya? Mbak selalu menanti kamu menghubungi mbak ngajak ketemuan."

"Aku lebih nyaman tinggal di sini, Mbak. Di kota ini aku memulai kehidupan baru dan ya Alhamdulillah sekarang bisa punya usaha sendiri walaupun masih kecil."

Airin, Single Mom (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang