Single Mom: Bab 21

14.1K 1K 50
                                    

Kalau ada typo kasih tau ya ... Soalnya cuma sekali ngoreksinya
.
.
.
Sebelum lanjut baca tekan tombol bintang dulu...
.
.
.

Tepat pukul lima sore Airin dan kedua anaknya sampai di rumah yang ada di Surabaya. Mereka sudah pulang, urusan di Banjarmasin sudah selesai dan besok Airin sudah mulai berkerja di perusahaan papanya.

Airin tidak dijemput karena ia ikut pulang bersama keluarga Asiah, Imron suami Asiah yang menjemput mereka di bandara.

"Barang-barang biar saya yang nganterin," ucap Arkan. Saat ini mereka berada di halaman rumah pria itu.

"Gapapa nih, Mas? banyak loh ..."

"Gapapa kok." Arkan menurunkan koper besar milik Airin dari bagasi.

"Kalau gitu Mas bawain kardus cokelat sama yang lain, koper ini biar aku yang bawa, gak berat kok."

"Iya," jawab Arkan lalu langsung mengangkat kardus yang berisi cokelat dan tas besar Airin.

"Bu, Pak, terima kasih ya tumpangannya," ucap Airin menatap Asiah.

"Ibu yang harusnya ngucapin terima kasih, terima kasih sudah nolongin Anna, terus disuruh tinggal di villa kamu lagi. Terima kasih banyak ya, Nak ... Terima kasih atas semuanya."

"Sama-sama, Bu. Kalau gitu kami pamit pulang dulu."

"Iya, Nak."

"Nanti Aera main ke sini ya!" ucap Janna.

"Ciap! Dadah ... Nenek ... Kakek ... Kak Anna bukan adiknya Elca Flozen," ucap Aera melambaikan tangannya lalu mengikuti sang bunda menuju sebrang.

"Kamu pulang sama siapa, Dek?" tanya Intan menyipitkan sebelah matanya menatap Airin yang diikuti Arkan.

"Ikut Bu Asiah, Kak. Mereka baru dari villa ku, makanya pulang bareng."

"Kok bisa?"

"Nanti aku cerita. Kakak mending ambil kardus yang ada di tangan Mas Arkan terus bawa masuk," ucap Airin. "Dan Kak El, bawa tas sama paper bag."

"Ck, baru datang sudah nyuruh-nyuruh," gerutu Eliza.

"Terima kasih sudah bantuin, Mas." Airin menatap Arkan sambil tersenyum tipis.

"Iya, sama-sama. Kalau gitu ... saya pamit ya."

Airin mengangguk. "Iya, Mas."

"Bye kembar." Arkan mengusap rambut si kembar secara bergantian lalu pergi.

"Bye Om ganteng!" ucap Aera sedikit berteriak.

"Om ganteng? kok manggilnya om ganteng sih?" tanya Eliza mencubit gemas pipi keponakannya itu.

"Omnya ganteng cih, kan Aela jadi cuka hihi ..." Ucapan Aera berhasil membuat Eliza dan Intan membulatkan mata mereka kaget.

"Ya ampun, Airin ... Anak kamu ... duh ... tau aja yang ganteng." Intan menggelengkan kepalanya, cukup syok mendengar ucapan keponakannya itu.

"Anak siapa sih kamu, Nak?"

"Anak Ailin ci janda kaya!" setelah menjawab pertanyaan Eliza, Aera langsung melangkah masuk kedalam rumah.

"Ayo bawa masuk babu-babu ku. Kalau bisa antar sampai ke kamar," ucap Airin ikut masuk kedalam.

"Untung adik kandung, kalau adik angkat sudah aku berikan ke tetangga."

Sampai di dalam, Airin langsung diintrogasi oleh kakak-kakaknya dan juga bundanya, menanyakan bagaimana bisa Asiah ke villanya. Dan Airin pun menceritakan apa yang terjadi.

Airin, Single Mom (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang