Airin: 33

12.8K 822 64
                                    

Kalau ada typo mohon koreksi 🙏
.
.
.
Alangkah baiknya tekan tombol Bintang dulu sebelum lanjut baca ehehe ....

.
.
.

"Selamat datang di villa, Mas!" ucap Airin saat mereka memasuki villa yang dulunya ia tinggali bersama kedua anaknya.

Airin dan Arkan baru saja sampai di Banjarmasin dan sekarang mereka sudah berada di villa. Mereka ingin menghabiskan waktu berdua di villa itu, si kembar tidak ikut seakan paham dan mengerti, bunda dan ayahnya membutuhkan waktu berdua.

Di villa tidak ada Inah, Laila dan Ika, mereka bertiga Airin liburkan selama ia berada di villa. Tapi, para bodyguard yang menjaga keamanan masih stay, jika ia meliburkan mereka, ia takut terjadi hal yang tidak diinginkan tanpa adanya penjaga keamanan.

"Bu Inah dan lainnya mana? kok sepi?" tanya Arkan.

"Mereka aku kasih cuti, Mas," jawab Airin. "Dan sekarang, hanya ada kita di sini."

Arkan mencubit pipi Airin. "Duh, pengertian banget sih istriku ini," ucapnya. "Beneran gapapa nih kita liburannya di sini?" tanyanya.

Ke Banjarmasin adalah rencana Arkan, ia ingin kembali ke kota itu sekalian ingin bersilaturahmi dengan keluarga Airin. Airin setuju, karena ia ingin ke pabrik dan toko juga, sudah satu bulan ia tidak pulang ke Banjarmasin karena disibukkan dengan persiapan pernikahannya. Ada pekerjaan yang sudah menantinya.

"Gapapa lah, Mas! Kalau mau ke kota lain nanti kapan-kapan saja," jawab Airin. "Ayo kita ke kamar."

"Baru sampai sudah diajak ke kamar. Sabar dong, Sayang."

Airin memutar bola matanya malas. "Aku ngajak kamu ke kamar pengen naruh koper kita, sekalian mandi! Ini sudah sore!"

Arkan terkekeh, lalu mencolek dagu Airin. "Iya-iya, ayo kita ke kamar." Ia mulai menyeret koper menuju lift.

Sesampainya mereka di kamar, Airin langsung mengeluarkan pakaian mereka dari koper, sedangkan Arkan ia suruh mandi terlebih dahulu.

"Hah ... Siapa sangka pulang ke sini bareng suami," gumam Airin.

Meski jarang pulang dan ditempati, kamar Airin sangat terawat, mereka selalu rutin membersihkannya.

Airin menyiapkan pakaian yang akan Arkan pakai, setelah itu baru ia menyiapkan pakaiannya sendiri.

Untuk malam ini mereka akan tetap di villa, besok Airin berencana mengajak Arkan jalan-jalan dan berkunjung ke pesantren, rumah kakeknya. Ada waktu tiga hari sebelum mereka kembali berkerja.

Arkan keluar dari kamar mandi, pria itu baru saja selesai mandi. Sekarang giliran Airin, ia langsung masuk ke kamar mandi.

Sepeninggal Airin, Arkan menatap isi kamar, ada beberapa foto yang tertempel di dinding dan ada lukisan juga yang menghiasi dinding.

Beberapa menit kemudian, Airin keluar dari kamar mandi dengan berpakaian lengkap, ia masih merasa malu jika Arkan melihatnya hanya mengenakan handuk.

"Ay ... Nanti pajang foto pernikahan kita juga ya di kamar ini," ucap Arkan.

"Iya, Mas. Kenapa tiba-tiba kepikiran?"

"Liat foto-foto kalian, jadi pengen juga foto kita berdua dipajang. Sini, baring ..." Arkan menepuk kasur meminta Airin berbaring di sampingnya.

"Makan malam mau dimasakin apa?" tanya Airin menaiki kasur lalu duduk sambil menyenderkan tubuhnya di headboard.

"Apa aja, telor ceplok pun ku makan kalau itu kamu yang masak," jawab Arkan sambil tersenyum. "Masakan kamu itu enak."

Airin, Single Mom (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang