"Kita mau kemana?" tanya Andri yang sudah duduk di kursi samping kemudi.
"Ngajak Cinta dan Chelsy keluar."
"Kelihatannya si Chelsy demen deh sama lu."
"Ya, dia sungguh mengganggu. Kayanya mereka bertengkar deh." jawabku sembari menganggukkan kepalaku.
"Kenapa ngajak dua duanya? Ajak Cinta aja bisa kan?"
"Mana mau dia!"
Andri hanya mengangguk, suasana hening seketika. Setelah beberapa menit, akhirnya mobil ini memasukkan halaman rumah Cinta. Aku segera memarkirkan mobil ini, lalu segera memencet bel rumah. Tak berselang lama. Wajah Chelsy menyembul dari balik pintu.
"Ehhh ada Raka masuk yuk"
"Ehkem."
Aku menoleh ke arah Andri yang berdehem karena di acuhkan.
"Eh ada Andri juga. Ayo masuk."
Aku tersenyum kemudian mengekor di belakang Chelsy.
"Mau minum apa?"
"Gak usah lah Chel. Si Raka kesini mau ngajak lo jalan" kata Andri spontan membuatku membelabakan mata. Lantas kutatap tajam mata Andri.
"Bener ka?" tanya Chelsy dengan wajah yang mulai bersemu merah menahan malu.
"Iyha, sama Cinta juga." jelasku langsung membuat wajah berseri itu sedikit terlihat murung beberapa menit. Setelahnya kembali terlihat senang lagi.
"Ya sudah kalau gitu aku siap siap dulu sama Cinta" katanya semangat kemudian naik ke lantai dua.
"Ini den silahkan di minum." ucap perempuan paruh baya itu sembari menyajikan minuman. Aku menganggukkan kepalaku sembari tersenyum ramah. "Makasih yah mbok,"
"Sama-sama den, yasudah yah, mbok permisi ke belakang dulu."
Tak berselang lama dua cewek itu turun dari tangga. Sudut bibirku terangkat menatap Cinta. Yah walaupun ia tak menatapku sama sekali. Andri menyenggol lenganku usil.
"Apaansih An!" ucapku berbisik.
"Tuh lihat, di senyumin tuh ama Chelsy."
"Bodo!"
"Ayo kita berangkat." ajak Chelsy. Merasa ada yang aneh dengan lengan kananku aku mengalihkan pandanganku dari Cinta ke tanganku. Chelsy bergelayut manja di sana.
"Dih apaan sih nih cewek!"
Andri terkekeh melihat wajah kesalku, aku segera memberikan tatapan ancaman padanya agar dia berhenti menertawakanku. Aku melepas halus tangan Chelsy. "Gak perlu gandengan juga, kaya mau nyebrang aja gandengan."
"Eh iya maaf" jawab Gadis itu sedikit menunduk aku segera berjalan menjauhinya. Mereka bertiga berjalan menyusulku. Chelsy duduk di sampingku. Sedangkan Andri dan Cinta duduk di belakang. Aku menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Kita kaya mau double date ya?" Kata Chelsy dengan riang.
"Huts!" Mendengar itu aku segera melihat ke arah center mirror. Terlihat
Andri memepetkan tubuhnya dengan tubuh Cinta. "Kita dah cocok belum?"
Karena geram, aku sengaja menambah laju mobilku kemudian menginjak pedal rem secara mendadak."RAKA!!Lo bisa nyetir ga sih?!!" sentak Cinta emosi.
Aku tersenyum kemudian berbalik. "Ada kucing."
"Mana? Mana kucingnya?" tanyanya dengan ekspresi yang lucu. Aku kembali menjalankan mobil ini tanpa memperdulikan Cinta yang masih celingukan mencari kucing yang aku maksud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not her [On Going]
Teen FictionNamaku Raka, murid baru di SMA NUSABANGSA. Aku berpikir, menjadi murid pindahan akan menyenangkan, tidak ada yang mengenalku sebelumnya, hingga aku mudah berbaur, dan mungkin bisa dapat teman baru. Nyatanya aku masih sangat tidak mahir mencari tema...