Usahakan vote sebelum membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seharian ini aku tidak melakukan apapun, sehingga hatiku terasa lebih panjang dari biasanya. Tiba-tiba saja ponsel yang tadi ku buang asal berdering. Aku segera menjawab telpon tersebut, yang ternyata dari Bang Rafka.
"
Kahg, mamah dah ga dih rumah kanh?"
Terdengar suara lirih dari Bang Rafka."Nggak, napa lo, bolos?"
"Gueh pulangh, aman kanh?" lanjut Bang Rafka dengan nafas tersengal. Aku pun sedikit terkejut mendengar kalimat yang ia ucapkan seperti menahan sakit.
"Lo kenapa Bang?"
"Makasih Kak."
Suara yang amat kukenal itu terdengar di ujung telpon, baru saja aku ingin bertanya Bang Rafka kembali berbicara.
"Gueh pulangh aman kanh?" mendengar suaranya yang lirih itu membuatku sedikit kawatir.
"Aman. Lu napa Bang."
Tiba tiba sambungan telponnya di putus secara sepihak. Aku mencoba menghubunginya tapi tak dapat tersambung. Tak lama setelah itu bel rumah di pencet seseorang. Aku segera membukakan pintu. Dan terlihatlah Bang Rafka yang sedang di bopong temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not her [On Going]
Fiksi RemajaNamaku Raka, murid baru di SMA NUSABANGSA. Aku berpikir, menjadi murid pindahan akan menyenangkan, tidak ada yang mengenalku sebelumnya, hingga aku mudah berbaur, dan mungkin bisa dapat teman baru. Nyatanya aku masih sangat tidak mahir mencari tema...