58. CUMA MIMPI

3 1 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Ka,"

panggilan itu lantas membuat aku langsung berpaling ke asal suara. Namun melihat siapa yang datang itu membuatku malas menatapnya lama-lama, dan lebih memilih untuk kembali melanjutkan membaca.

"Lo gak pulang?"

Pertanyaan aneh itu lantas membuatku kembali berpaling ke arahnya.

"Pulang kemana bang, inikan rumah gue?"

"Pulang gih,"

"Bang Rafka, emang Raka harus pulang kemana? Inikan rumah Raka."

Kepala itu menggeleng ribut. "Pulang ke rumah."

"Ini Raka di rumah, sama abang."

"Pulang ke rumah!"

"Ini Raka di rumah, bang!"

"Abang bilang, pulang ya pulang!"

"Apaan sih, gajelas lu!"

"Pulang."

Suara itu terus menyesaki telinga, hingga aku menutup kedua telingaku rapat, tanpa sadar aku memejamkan mata, kala mata ini terbuka aku sudah tak di kamar lagi, melainkan di dalam mobil.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang