41. MENGHANCURKAN DIRI SENDIRI

8 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku menatap ragu-ragu ke depan. Namun karena tak mau kembali ribut dengan mama papa hanya karena masalah ini, aku menghembuskan nafas dalam sembari menunggu langkah gadis itu mendekat. Setelah dekat aku langsung menghadang jalannya membuat Chelsy berhenti tepat di depanku. Ia menatapku dengan tatapan bingung.

"Chel, Gu....."

"Gue gak perlu penjelasan dalam bentuk apapun itu!" kata gadis itu kemudian bergegas pergi. Aku menarik tangan Chelsy hingga tubuh itu menabrak tubuhku. Kami sama-sama terkejut karena tak menyangka tindakanku tadi membuat tubuh kami rapat.

Reflek aku melepaskan tarikan tanganku dan membuatnya hampir terjengkang semisal aku tak kembali menariknya agar gadis itu tak terjatuh.

Tatapan mata kami bertemu sesaat sebelum akhirnya ia membuang muka  dan melepaskan tanganku yang menahan tubuhnya dengan wajah merah padam.

"Gue minta maaf Chel, sebenarnya gue gak ada rasa apapun sama Cinta. Gue cuma sayang sama dia sebagai abang ke adeknya." jelasku dengan berat hati. Chelsy terlihat terdiam mematung.  Ada raut ketidak percayaan pada manik matanya.

Aku menatapnya intens mencoba menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya. Ia terlihat tersenyum lebar.

" Cinta gak salah Chel. "

Gadis itu terdiam sedangkan aku beranjak meninggalkan gadis itu. Di tengah perjalanan aku bertemu dengan Cinta yang sedang jalan beriringan dengan Dista. Ketika jarak kami hanya tersisa sejengkal aku mendekatkan bibirku pada telinganya.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang