26. AKUR SEJENAK

9 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku kembali masuk ke kamar setelah ashar guna memilah milah baju yang akan kukenakan nanti. Setelah mengeluarkan beberapa baju, dan mencobanya satu persatu, namun karena merasa tak cocok, aku melemparkan asal baju-baju itu.

"Ekhem."

Deheman dari Bang Rafka itu membuatku sadar. Aku pun memalingkan tubuhku yang semula membelakanginya itu menghadapnya.

"Hehehe sorry Bang, lupa."

"Lu kira gue tempat sampah?!"

"Ya sorry, gak sengaja."

Bang Rafka berdiri kemudian menghampiriku. Ia terlihat bingung mengawasi sekitarnya. Lemari berantakan dan juga kasur yang penuh dengan beberapa setelan baju.

"Lu lagi mau mancing sisi lain nya mama, Ka?"

"Masa iya, gue daftarin telinga gue buat ikut prakteknya mama."

"Lah terus apa nih?"

"Gue nanti mau dinner nanti malam, bingung milih pakaian yang mana?"

"Dinner sama siapa sih?"

"Kepo banget, bantu lah pilih baju mana? Masak pakek baju formal? Udah kaya bos aja. Masa harus pakek batik? kaya mau kondangan saja ?"

"Telanjang aja Sono. Ribet amat idup lo!"

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang