Usahakan vote sebelum membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari ini aku berangkat ke sekolah dengan semangat, tak mau berlarut-larut oleh omongan Bang Rafka yang tak berperasaan itu. Tapi kali ini aku mencoba tidak lagi membesarkan egoku.
Senyummu tetukir kala Andri sudah stanbye di halaman rumahku. Dia menghampiriku dengan wajah kesal.
"Kenapa gak pakek mobil lu aja sih Rak? Ribet amat idup lo!""Napa? Lu gak ikhlas?" jawab ku ketus.
"Lagian cuma sehari kan Ndri, gue gak mau salah menjemput. Biar nanti si Chelsy kagak tahu. Jadi nia gue untuk menjemput Cinta akan berhasil.
"Ya ya udah deh serah lo dah. Mana kunci mobil lo?"
Aku segera melempar benda yang dia tanyakan tadi. Laki-laki itu lantas bergegas pergi, begitupun denganku.
Aku sengaja lewat jalan biasa yang di lewati Cinta ketika berangkat ke sekolah.Benar saja pasti Chelsy akan berangkat duluan. Untungnya ia tak mengenali mobil ini. Jadi ia hanya melewatinya saja. Jam telah menunjuk pukul 06.48. Perasanku mulai gusar. Sekilas bayangan membersihkan kamar mandi sendirian menjadi bayang-bayang buruk di benak ku. Tak lama ada seorang perempuan berlari ke arah dimana aku memarkirkan mobil. Aku pun membuka kaca mobil yang aku tumpangi.
"Cinta, ayo naik."
Tanpa bantahan gadis itu langsung duduk di sampingku.
"Mobil lu ganti?"
"Cie, diem-diem lu mengamati gue ya?"
godaku membuat gadis itu menatapku dengan tatapan cengo."Udah, jalan aja telat kita udah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not her [On Going]
Teen FictionNamaku Raka, murid baru di SMA NUSABANGSA. Aku berpikir, menjadi murid pindahan akan menyenangkan, tidak ada yang mengenalku sebelumnya, hingga aku mudah berbaur, dan mungkin bisa dapat teman baru. Nyatanya aku masih sangat tidak mahir mencari tema...