37. SAKIT

6 2 0
                                    

Usahakan vote sebelum membaca

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Aku mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya yang masuk. Penglihatan ku yang tadinya memburam kini telah terlihat jelas sepunuhnya. Pemandangan pertama terlihat adalah wajah Bang Rafka, mama, dan papa yang terlihat kawatir.

"Raka? Kamu ga papa?" tanya mama kawathir, aku mengangguk mengiyakan. Sedangkan Bang Rafka langsung keluar dari ruangan. Aku menghela nafas panjang melihat sifatnya itu.

"Dia baru sadar dok. Tolong di periksa." kata Bang Rafka kepada seseorang yang berjas putih tersebut. Aku menatap Bang Rafka lamat. Tapi ia terlihat berpaling dan langsung keluar. Hatiku yang semula membaik kini berbalik sakit lagi. Hugh bisa bisanya ia memainkan perasaanku.

"Keadaannya membaik bu. Raka hanya perlu istirahat yang cukup dan makan yang teratur." jelas dokter itu sembari tersenyum. Mama dan papa mengangguk kemudian dokter itu pamit. Mama mengambil sesuatu di nakas.

Not her [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang