Usahakan vote sebelum membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku sedang mengamati isi lemari guna mencari baju yang sekiranya cocok untuk di pakai nanti malam. Suara engsel pintu yang di putar membuatku berpaling menghadap pintu. Seseorang itu langsung masuk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia langsung rebahan di atas ranjang, yang membuatku berdecak sebal melihat tingkahnya. "Gue denger lo nembak Chelsy ya Ka?"
Mendengar pertanyaan konyol itu, spontan tawaku memguar begitu saja.
"Kok ketawa? Lucunya dimana coba?"
tanyanya kemudian bangun dari tidurnya. Terlihat raut wajah itu kebingungan.Aku berbalik kemudian mengkikis jarak di antara kita, lalu menatap tajam matanya itu. "Gak usah basa-basi deh, gue udah muak sama denger ocehan mulut lo itu!"
"Ka....."
"Apa, hah?! Lo tahu kan Bang? Kalau gue ngelakuin ini setengah hati, gue terpaksa! Gue gak mau ngelakuin ini!"
Tanganku terkepal kuat, dengan nafas yang kembali memburu, sebisa mungkin aku mengatur letupan emosi yang menguasai diriku. "Gue tahu, gue tau Bang. Lo udah tahu dari Mama kan? Mama pasti udah bilang kan soal gue jadian sama Chelsy? Iya kan?!"
"Kaa,"
"Lo udah tahu kenapa lo masih nanya? Sengaja buat gue makin tertekan ha?! SENGAJA LO?!"
Bang Rafka diam mematung. Ia ikut berdiri di hadapanku, lalu mengkikis jarak di antara kami. Tapi aku memilih mundur.
"Mama ngasih tahu lo seolah itu kabar bahagia banget, tapi mama lupa. Bahwa kebahagiaan lo adalah kehancuran gue Bang!" ujarku sambil menekan nekan dada Bang Rafka dengan jari telunjuk dengan kuat. Entah tekananku yang terlalu kuat, atau tubuhnya yang terlalu lemah, yang pasti badan Bang mundur beberapa langkah ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not her [On Going]
Teen FictionNamaku Raka, murid baru di SMA NUSABANGSA. Aku berpikir, menjadi murid pindahan akan menyenangkan, tidak ada yang mengenalku sebelumnya, hingga aku mudah berbaur, dan mungkin bisa dapat teman baru. Nyatanya aku masih sangat tidak mahir mencari tema...